Episode 4: Dua Ibu - Ibu Yang Ngebet Nikahin Anak

34.8K 3.6K 40
                                    

"Enggak bisa ya kita balik lagi kayak dulu?" Ucapan Aurell masih menggantung di udara karena Kaysan tak kunjung memberikan balasan.

Mata Kaysan menelisik lebih dalam, kemudian terdengar hembusan napas kasar "Kamu kesini karena hati kamu atau butuh pelampiasan setelah putus dari Danu? Aku lebih yakin yang kedua. Terimakasih cokelatnya. Aku pergi"

"Gimana kalau bukan yang kedua? Gimana kalau aku beneran masih sayang?"

☆☆☆

Chessy baru saja sampai rumah pukul 17.45 WIB diantar oleh Dante. Pria itu ternyata sangat asik untuk diajak mengobrol. Terlebih Dante menyarankan untuk tak memanggilnya Bapak jika sudah bukan jam kerja. Membuatnya jadi tak merasa canggung.

Sementara suasana dirumahnya terlihat sibuk dan ramai. Bahkan Rana— adik pertamanya dan sang suami turut hadir disana. Tak lupa si kecil Caca.

"Caca! Kangen enggak sama Ateu?" Chessy mengambil alih gadis kecil berumur 5 tahun itu dari gendongan Rana.

"Kangen Ateu! Mau beli ekiim" sahut Caca cepat.

Sementara Chessy terkekeh gemas "Eskrim cuma boleh hari minggu"

Caca langsung cemberut sebal.

"Tapi nanti hari minggu Ateu main ke rumah Caca. Bawa 2 eskrim coklat kesukaan Caca"

Caca langsung berteriak girang. Saking girangnya ia menghadiahi tantenya kecupan dipipi kanan dan kiri.

Chessy yang mendapat perlakuan manis dari keponakannya terkekeh senang. Kemudian membawa keponakannya itu masuk kedalam rumah.

"Bunda. Kenapa mesti seheboh ini sih? 'Kan cuma ketemuan dulu" Ia sedari tadi ingin melayangkan aksi protes pada sang Bunda. Rana dan Adam dari Bandung Selatan sampai hadir. Jika Anggar tidak sibuk sudah pasti kakaknya juga ikut hadir.

"Udah kamu enggak usah ikut ribet. Mendingan cepetan sholat magrib terus dandan yang cantik. Abis isya mereka sampai"

Chessy merutuk. Yang ribet sejak tadi 'kan bundanya.

"Caca Curucu! Sini sama Om ganteng" sahut Valdi mengulurkan tangannya untuk menarik Caca dari gendongan kakaknya.

Caca langsung melompat tanpa menolak digendong oleh Valdi "Iya kak buruan dandan. Atau mau aku dandanin? Cemong tapi entar" Valdi memekik tawa membayangkan wajah Chessy bila benar ia yang mendandani.

"Om Vaval, cemong itu apa?" Tanya Caca.

"Cemong itu kayak Ateu Chessy!" Valdi memainkan jari Caca untuk menunjuk kearah Chesy.

"Tengil!" Rutuk Chessy memilih naik ke kamarnya.

☆☆☆

Chessy sangat gugup. Jantungnya berdetak cepat, penasaran dengan siapa pria pilihan Bunda.

Tepat pukul 19.30 WIB keluarga Fatih sampai di kediaman milik keluarga Umar.

Para orangtua saling menyambut hangat terutama Yaya.

"Duh Yaya, akhirnya kesampean juga ya anak kita nikah" sahut Vina wanita seumuran Yaya memekik dengan senang.

"Yaampun Mah belum. Baru akan" ralat Fatih sang suami. Istrinya ini terlalu bersemangat, padahal keputusankan ada ditangan putranya dan putri teman istrinya.

"Pak Fatih?" Kaget Chessy melihat presensi pria paruh baya yang sempat menjabat sebagai bosnya di Rosechoco, Co. sampai tadi siang.

Jangan - jangan yang mau dijodohkan dengannya adalah Dante? Aduh otak Chessy sudah tidak jelas. Tapi jika memang iya Dante tidaklah buruk, pria itu menyenangkan.

(GAK) SUKA BERONDONG [Selesai] - UNDER REVISIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang