Episode 19: Mau Bulan Madu Kemana?

30.2K 2.9K 18
                                    


Seorang pria berambut kecokelatan membaringkan dirinya diatas sofa panjang. Operasi panjang yang baru selesai 10 menit lalu membuatnya lelah.

Derit pintu ruangnya terbuka menandakan seseorang masuk begitu saja tanpa mengetuk. Tristan melirik cukup terkejut melihat siapa yang datang.

"Kesambet apa nih bapak Kaysan mau bersinggah ke tempat ini?" Sindir Tristan. Sebab biasanya dirinyalah yang akan datang dan mengacau di ruangan milik Kaysan. Tidak untuk hari ini. Sepertinya Tristan harus menulis hari bersejarah ini.

"Banyak tanya kayak ibu - ibu" sahut Kaysan meletakkan satu kaleng kopi diatas meja. Dia menyingkirkan kaki Tristan dan duduk disofa.

Tristan berdecak "dasar tamu enggak sopan" sahutnya meraih kaleng minuman itu dan meneguknya.

Kaysan terdiam beberapa saat, meneguk minuman kaleng digenggamannya beberapa kali. Sembari menimang apa pilihannya benar datang kesini. Ya hanya Tristan yang bisa menjawab kebingungannya saat ini. Sebab pria itu sudah berpengalaman.

"Bulan madu itu penting ya?"

Tristan hampir saja menyemburkan minuman yang baru sampai lidahnya atas pertanyaan yang dilontarkan Kaysan.

"What?! Tadi pagi dikasih sarapan apa sama Chessy? Obat?"

"Sialan!"

Tawa Tristan pecah melihat wajah kesal Kaysan. Saat pacaran dengan Aurell dulu pria ini bahkan tak pernah menyinggung sama sekali mengenai hubungan mereka saat bersamanya. Dan sekarang pria ini mau berusah payah menginjakkan kaki di ruangan berbeda blol departemen dengan milik Kaysan. Karena pasti pria itu lebih memilih berada di ruangannya mengerjakan tugasnya, memonitor perkembangan pasien atau jadwal operasi yang akan datang. Untuk itu dalam pandangannya Chessy spesial dimata Kaysan.

"Pacaran aja udah berapa kali. Masa itu aja enggak tahu?!"

"Jawab aja, apa susahnya?"

Tristan terkekeh, dia tahu Kaysan sedikit terpaksa bertanya padanya, seperti tak punya pilihan lain"Calm down broh. Chesy minta bulan madu?"

Kaysan menggeleng "enggak"

"Mungkin karena ngelihat kamu kencan terus sama kerjaan makanya dia gaberani nyinggung" lelaki sipit itu menyandarkan dirinya di sofa "tapi wanita itu biasanya punya cita - cita tempat tujuan bulan madu tersendiri meski mereka enggak ngomong. Gini deh penting enggaknya tergantung dari sudut pandang. Kalau dari sudut pandang para istri nih biasanya itu penting. Kenapa? Itu salah satu penilaian mereka terhadap kita suami, kalu kita itu memang mau punya waktu berharga, ditempat spesial yang hanya dihabiskan berdua"

"Enggak usah lamban. Cepet ambil cuti dan ajak Chessy buat bikin anak, eh bulan madu maksudnya. Tiap sudut rumah bisa dipake buat bikin anak soalnya"

"Kurang ajar si pendek!" Kaysan melempar botol kalengnya pada Tristan. Untung isinya sudah kosong.

Tristan mengaduh nyeri sebab botol yang mendarat dikepalanya "Kasihan banget Chessy, punya suami mulutnya pedes. Pas baru nikah langsung diduain sama kerjaan. Banyak - banyak bersyukur Kayss, Chessy masih tahan"

Kaysan bangkit tanpa menghiraukan ucapan Tristan. Sebab waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 dan dia harus segera menjemput sang istri.

***

Chessy berjalan sendirian dilorong kantor. Dia sudah mengirim pesan pada Kaysan jika sudah selesai. Namun suaminya belum juga membalas.

"Chessy" Chessy ingat betul suara siapa yang baru saja memanggilnya-- Dante . Sengaja Chessy melewati jalan lain saat tak sengaja berpapasan dengan pria itu beberapa hari ini. Atau segera pergi saat urusan mereka sudah selesai.

(GAK) SUKA BERONDONG [Selesai] - UNDER REVISIONNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ