41

651 82 11
                                    

Jiyong duduk di tangga teratas dengan gelisah. Berharap bisa mendengar suara kedua perempuan yang ada di bawah sana namun percuma saja karena posisi ruang tamu yang jauh dari tangga. Jiyong mencoba untuk turun beberapa tangga tapi masih tidak terdengar suara apapun.

Sementara itu di ruang tamu memang hanya ada keheningan. Belum ada yang mengeluarkan suara. Sesekali mereka hanya saling pandang. Kiko tampak seperti sedang berpikir. Sedangkan Dara yang sedari tadi memang sudah mulai penasaran, akhirnya memulai percakapan.

"Apa yang ingin kau bicarakan denganku?"

"Eonni..."

"Hm?" Dara menatap lurus ke arah Kiko.

"Apa...kau sangat mencintai oppa?"

Dara terkejut dengan pertanyaan Kiko.

"Aku hanya ingin tau seberapa besar kau mencintainya" lanjut Kiko.

"Aku...mencintainya dengan bodoh" ucap Dara pelan.

Kiko menatap Dara dengan bingung, "Maksudmu eonni?"

"Aku melihat kalian malam itu" Dara menghembuskan nafasnya.

Kiko terdiam mematung.

"Aku menyaksikan sendiri dengan mataku... kalian tidur berpelukan" Dara tersenyum kecut mengingat kejadian yang ia lihat malam itu.

"Jika itu wanita lain mungkin mereka sudah memutuskan pacarnya. Tapi yang bisa kulakukan hanya menangis. Pernah aku terpikir apa Jiyong sudah tidak ingin bersamaku lagi dan kembali padamu. Tapi aku tidak bisa pergi lebih dulu. Aku marah, sedih dan kecewa pada Jiyong tapi aku juga sangat mencintainya. Silahkan jika Jiyong ingin meninggalkanku, asal bukan aku yang lebih dulu pergi meninggalkannya" tanpa terasa air mata Dara jatuh perlahan.

Melihat Dara yang menangis membuat Kiko merasa bersalah. Ia segera turun dari sofa dan berlutut di hadapan Dara. Tentu saja aksi Kiko itu membuat Dara heran.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Dara.

"Maafkan aku eonni" Kiko menundukkan kepalanya.

"Sungguh maafkan aku. Aku menyadarinya sekarang dan aku sangat menyesal. Aku melakukannya tanpa pikir panjang, maafkan aku eonni"

Dara memandangi Kiko dengan mata yang masih berair dan berkata, "Apa kalian masih memiliki perasaan satu sama lain?"

Dara menyesal menanyakan pertanyaan itu. Ia takut akan jawabannya. Tapi tidak bisa dipungkiri ia juga penasaran.

"Hanya aku" Kiko tersenyum miris sebelum melanjutkan, "Sudah tidak ada tempat untukku di hatinya. Oppa hanya mencintaimu eonni"

"Darimana kau tau?"

"Dia mengatakannya sendiri bahwa dia sudah melupakanku dan dia hanya mencintai pacarnya. Kukira saat itu dia hanya mencari-cari alasan untuk menghindariku. Tapi setelah melihat kalian hari ini...."

"Jika dia tidak memiliki perasaan apapun padamu, kenapa malam itu...."

"Maafkan aku eonni" Kiko membungkukkan badannya.

"Itu bukan hanya kesalahanmu Kiko, kalian melakukannya bersama"

"Tidak eonni, itu murni kesalahanku, maafkan aku. Aku sama sekali tidak berpikir panjang waktu itu. Jiyong oppa sama sekali tidak salah"

"Bagaimana bisa dia tidak salah sementara kalian melakukannya bersama?" Tanya Dara bingung.

"Aku....." Kiko terdiam sejenak. Sebenarnya dia takut tapi bagaimanapun sebelumnya dia memang sudah berniat untuk jujur.

STARSTRUCK  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang