14 | Laki-laki Bertopeng

Start from the beginning
                                    

"Ambil hape, terus buka kamera depan."

Usai mengatakannya aku langsung pergi dan meninggalkannya di rooftop sendirian. Entah dia melakukan apa yang aku katakan atau tidak itu bukan urusanku lagi. Tapi tak lama kemudian aku bisa mendengarnya berteriak nyaring memanggil namaku.

"ALFY!!! KOK YANG MUNCUL WAJAH SAYA?!!!"

Ya masa wajah Aliando? Kan nggak mungkin.

Aku tetap meneruskan langkah dan menuruni satu persatu anak tangga. Tiba di undakan tangga terakhir seseorang memanggilku. Saat aku menoleh, aku menemukan sosok Bella sedang berdiri bersama dengan senyuman ramahnya.

"Kak Alfy kenal aku, kan?" tanyanya kemudian karena melihatku diam tak berkedip usai dipanggil olehnya.

"Eh, kenal kok. Siapa yang nggak kenal kamu di sekolah ini?" sahutku apa adanya. Meskipun anak baru, paras good looking yang dia punya itu membuatnya mudah dikenal dan terkenal. Dari angkatanku sampai junior pun pasti mengenalnya.

"Gue nggak kenal," Suara berbeda menyahut dari arah belakang dan tahu-tahu sosok Wafitak sudah berdiri tidak jauh dari tempat aku dan Bella berada. "Emang siapa dia, Al?"

"Kepo! Minggat lo sana! Nyamber aja kayak listrik."

Wafitak berdecak. "Dasar Tukang Urut!" ejeknya sambil berlalu pergi.

Bella yang mengamati interaksi bar-bar antara aku dan Wafitak hanya tersenyum polos. Apa dia tidak pegal terus-terusan tersenyum seperti itu?

"Kayaknya yang lebih dikenal satu sekolah itu Kak Alfy deh, bukan aku," ucapnya merendah diri. "Dan aku bermaksud mau ngundang Kakak di acara ulang tahun aku."

Aku tersenyum kaku saat Bella menyerahkan undangan miliknya. Belum sempat aku menerimanya, sesuatu yang tiba-tiba datang dari arah belakang mengagetkan aku dan Bella secara bersamaan.

"Aku baru sadar, jadi tipe suami idaman kamu kayak aku?"

Jantungku berhenti berdetak sesaat setelah menangkap suara tak asing itu di telinga. Tubuhku yang dirangkul dari arah belakang oleh pemilik suara itu langsung meremang tak karuan. Perlahan kepalaku menoleh ke samping dan langsung menemukan wajah polos Pak Rafka yang sedang menyenngir lebar ke arahku.

Melihat tak ada respon dariku, Pak Rafka pun mengalihkan pandangannya ke arah lain dan sama seperti dugaanku, dia membulatkan mata saat menyadari keberadaan sosok Bella yang terkejut akut di tempatnya.

"Suami idaman?" Bella bertanya lirih sambil menatap penuh tanya ke arah kami bergantian.

• • •

RAFKA

"Kira-kira Bella bakal percaya nggak, ya?"

Gue berdecak. Sedari tadi cewek ini selalu membahas tentang Bella. "Apa untungnya juga sih Bella percaya atau nggak? Hubungan kita nggak akan berubah."

Alfy balik menatap gue dan memelotot, tangannya mendarat keras di lengan gue. "Lagian kamu bisa-bisanya bar-bar kayak gitu di sekolah. Ke-gap kan akhirnya!"

Gue mengusap bekas pukulannya, lumayan bikin nyeri juga ternyata. "Ya namanya juga lagi kelewat seneng. Pertama kalinya juga kan aku digombalin sama kamu?" Kembali mengingat kejadian tadi membuat senyum gue melebar. "Mau tau tipe suami idaman aku? Buka aja kamera depan! Kamu uwu banget tau nggak!"

Cewe itu berdecak. "Emangnya kamu doang yang bisa gombal?"

"Oh tentu saja tidak karena kita adalah couple ter-gombal se-Bogor Raya!"

IneffableWhere stories live. Discover now