11. Raja

103 52 15
                                    

Cuaca pagi ini begitu sejuk. Semua murid berhamburan ke dinding sekolah. Seperti ada sesuatu informasi yang baru.

Aku hanya melirik sana-sini. Melihat murid-murid berlari kesana kemari. Bahkan, ada yang bisik-bisik.

"padahal kemarin terakhir mereka sama zahra kan ya.."

"ah iya tuh bener"

"kok zahra ga kayak mereka ya?"

"ngaco lu ah"

itu yang kudengar dari bisikan mereka. Sebenernya ada apa? Dan kenapa mereka malah ngomongin aku seperti itu?

"ra! Zahra!" ucap seseorang baru saja datang menghampiriku. Dia terengah-engah, seperti orang yang tidak sabar ingin memberitahu sesuatu.

"laura? Kamu kenapa? Dan ini kenapa pada ke dinding? Ada sesuatu?"

"hosh. Hosh. Hosh. Itu ra.. Si mei dan ranti.." aku mengerutkan keningku, ada apa dengan mei dan ranti.

"mei dan ranti i-itu.. Mei masuk kerumah sakit jiwa! Dan ranti kritis dirumah sakit"

"Hah?" aku terkejut mendengar ucapan laura. Bagaimana bisa mei dan ranti begini? Kenapa mereka?

"kapan laura? Kapan mereka jadi seperti ini?"

"aku gatau pastinya kapan ra. Aneh ga sih? Padahal kemarin mereka baik baik aja loh.. Apalagi mei. Gue ga nyangka mei jadi gila"

Aku juga merasa aneh. Kenapa mei dan ranti bisa seperti itu? Apa jangan-jangan ada hubungannya sama semalem?

•••

"lo yakin kita kesini?"

"iya" jawabku saat ditanya oleh vicky. Kami berempat seperti biasa, menghadap ke kelas XI ipa 1.

"memang ada apa disini?" tanya amel kebingungan.

"ada rahasia yang kalian gak tau"

"jadi, lo udah tau tentang rahasia kelas ini?" aku mengangguk menjawab ucapan vicky.

"ada apa emang?"

"siswi gantung diri" mereka terkejut menatapku tajam. "lo seriusan ada siswi yang gantung diri dikelas ini?"

"iyaa.. Tiga tahun lalu" mereka saling memandang satu sama lain. "atas nama mawar" mereka terdiam. Mereka memang tidak tahu siapa itu mawar.

"bagaimana lo bisa tau tentang ini?" aku hanya diam tidak menjawab pertanyaan mereka.

Bruuggg

"woy kalau jalan liat liat kek" teriak zaki saat tubuhnya ditabrak oleh seseorang.

"sorry. Gue gatau" ucapnya pergi dan mendongak kearah kami. "hah? Raja?"

"raja? Lo kenal?" aku mengangguk mengiyakan mereka. Itu beneran raja! Raja teman dari andre yang kutahu. Kenapa dia disini?

"ra lo mau kemana?!" teriak amel saat mereka baru sadar bahwa aku pergi meninggalkan mereka.

Aku berjalan mengikuti arah langkahan raja. Kami hanya sekitar 3 meter saja. Aku juga sedikit tidak lebih berisik.

Raja masuk kekelas nya. Kelas di lantai atas dari kelasanku. Aku menatap raja dibalik jendela. Melihat dia membuka sesuatu dari tas ransel nya.

"mawar.. Seandainya kamu ga mati"

Apa? Ga salah denger? Raja menyebut nama mawar. Dia memegang sebuah bingkai foto. Walaupun tidak tahu apa foto tersebut. Tapi, kuyakin itu adalah foto mawar.

"mawar, maafkan aku.. Aku tidak menolongmu waktu itu" aku terkejut. Raja mengucapkan sangat lirih, dia mengeluarkan air mata. Seperti tangisan penuh cinta.

Benar, raja suka sama mawar. Ada hubungan apa raja dengan mawar? Dan, kenapa raja masih kelas 12? Harusnya dia sudah kuliah atau kerja bukan?

"mawar.. Selama dua tahun kemarin aku depresi karena kehilangan kamu. Aku menyesal mawar. Aku tidak menolong kamu saat itu"

Jadi selama ini raja depresi? Itu yang membuat dia putus sekolah dan kembali lagi ke sekolah ini?

Aku bergegas pergi, tetapi aku malah menabrak tanaman disampingku. Itu yang membuat raja terkejut dan mendongak kearahku. Alih-alih aku langsung pergi dari keberadaan tempat itu.

•••

"vicky! Lo kenal sama raja?" tanyaku baru saja datang ke meja makan vicky dan teman-temannya.

Vicky menatap ketiga temannya, dia langsung menarik tanganku pergi dari tempat itu.

"raja yang tadi maksud lu?" aku mengangguk cepat. "gue ga terlalu kenal sih sama dia, soalnya dia baru datang kesekolah ini. Katanya sih dia alumni sekolah ini cuman selama dua tahun dia depresi"

"bener dugaan gue"

"ada apasih ra? Raja emang kenapa? Kenapa lo antusias banget sama dia?"

"gue akan kasih tau nanti. Tapi ga sekarang" aku pergi meninggalkan vicky yang masih bingung atas ucapanku yang bertanya tentang raja kepadanya.

"gue harus nyari tau tentang raja, kayaknya dia tau semua apa yang dialami oleh mawar" ucapku sendiri pelan.

•••

Guys! Akhirnya di up juga:")
Soalnya mood lagi baik..

Makasih, yang udah baca oghey!
Makasih juga buat temen-temen yang membangun dan mensuport cerita ini😳

Makasih untuk zahra, amel, vicky, rahma, devi kita sama-sama membangun cerita ini

Dan makasih juga suport'n kalian semua buat cerita ini😁.

Misteri Kematian sekolah (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang