🐥Twins🐥

34.1K 2.4K 87
                                    

Bell pulang sudah menggema dipenjuru sekolah ARASKA memekakan telinga para pengendara motor dan menjadi suara yang paling disukai para anak sekolah, murit-murit berhamburan keluar kelas guna segera mencapai tempat tujuan mereka 'rumah' yaa ga menutup kemungkinan beberapa anak lebih milih mampir terlebih dahulu dari pada langsung pulang.

Seperti dua perempuan yang lebih memilih langsung keUKS mengecek keadaan sahabatnya dari pada pulang, helaan napas lega terdengar begitu saja, disana nampak alena yang masih tertidur pulas bahkan mulutnya sampai terbuka sedikit membuat jessy dan anya tak kuat untum tidak terkikik.

Keduanya mendekat memperhatikan alena yang masih nyaman dalam tidurnya lantas jessy dengan iseng mengeluarkan handphonenya dan membuka aplikasi kamera dan diam-diam memotret alena saat tidur. Jessy tertawa geli melihat cara tidur sahabatnya yang tidak ada anggun-anggunnya.

Anya menggeleng kepala melihat kelakuan jessy, ketahuan alena abis temannya itu. Tangan anya terulur untuk membangunkan alena karna jam yang sudah siang, butuh waktu lama untuk membangunkan kerbau jadi-jadian ini, anya bahkan harus menepuk pipi alena berkali-kali hingga perempuan tersebut bangun dari tidur panjangnya.

"Loh anya, jessy, ngapain kesini? Bukannya masih belajar?" tanya alena dengan nyawa yang belum kumpul, masih terbang-terbang mencari jodoh. Wokwok

"Belajar gundul mu, udah siang ini. Kuyy pulang" ajak jessy setelah berhasil menoyor pelan kepala alena.

"Serius udah pulang?" anya dan jessy serempak mengangguk, lalu perempuan yang tadi pagi sakit itu kini sudah terlihat lebih sehat dari yang tadi.

Tiga gadis cantik itu berjalan beriringan diselingi canda tawa dari jessy dan alena bahkan beberapa kali jessy menggoda anya saat gadis itu dijemput oleh calon suaminya. Jangan kaget anya sudah bertunangan dua minggu lalu jadi sah-sah saja kalo calon suaminya menjemput anya bukan, kecualo jika calon suaminya menjemput gadis lain baru boleh geplak kepalanya.

"Firman jangan bawa mobil kenceng-kenceng nanti temen gue ketakutan!! Dan jangan bikin anya lecet!!" pekik alena kala mobil milik firman-calon suami anya berjalan meninggalkan sekolah.

"Len lo kerumah bunda atau keapart?" tanya jessy tangannya tengah berdansa ria diatas layar telpon.

"Keapart, kenapa emang?" jawab alena kedua tangannya tengah mengubrak-abrik tasnya mencari kunci motor yang tiba-tiba saja menghilang.

Senyum lebar jessy terlihat, "Kalo gitu boleh dong gue main?" alena mengangguk saja kemudian memekik girang kala kunci motornya ketemu.

"Akhirnya ketemu" pekiknya senang dan berjalan menuju motornya meninggalkan jessy yang tengah berjalan kearahnya.

"Yuk naik" ajak alena memberikan satu helm untuk jessy. Tanpa babibu jessy menaiki motor ninja milik alena dan gadis yang tadi terlihat kurang sehat itu segera menjalankan motornya.

Sepanjang jalan jessy berbicara tentang gebetannya yang akhir-akhir ini mulai berubah atau lebih tepatnya tidak lagi ingin bertukar kabar. Dan tentu saja alena akan menjadi pendengar yang baik walaupun tidak memberi masukan apapun karna dirinya bukan mario teguh jadi lebih baik menjadi pendengar dari pada memberi solusi yang sama sekali bukan solusi.

Keduanya sampai dilobby apartemn's garden, alena meminta salah satu satpam untuk memarkirkan motornya sedangkan ia dan jessy berjalan memasuki lift. Alena memencet angka 15 lalu lift tertutup membawa alena serta jessy kelantai 15.

Ting

Suara yang menandakan bahwa lift telah sampai dilantai 15 kemudian pintu lift terbuka lebar alena dan jessy berjalan keluar dari lift. Sambil berbincang soal pelajaran perjalanan menuju pintu apartemen alena tidak terasa hingga percakapan tersebut terhenti kala mata alena menangkap twins yang tengaj tersenyum lebar kearahnya.

Bad girl and baby twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang