6.

13.4K 1K 0
                                    

Keesokan paginya Sagara telah menunggu si cewek itu di teras penginapan. Katanya tadi hanya cuci muka tapi nggak keluar-keluar ciri khas cewek banget.

"Yuk gue udah kok." Ucap Natalia,

Sagara menoleh,

"Lama banget." Guman Sagara lalu berdiri, dan berjalan ke arah mobilnya kemarin.

"Lo udah cari montir buat benerin ban kemarin?" Tanya Natalia,

"Udah kita coba kesana dulu, soalnya gue yang pegang kuncinya." Ucap Sagara,

Natalia kini diam, memandang suasana alam di sebelah kanan dan kirinya.

"Muka lo kayak nggak pernah liburan aja," Celetuk Sagara ngasal.

"Gue emang jarang banget liburan, gue orang sibuk nggak nganggur." Jawab Natalia,

"Lo pikir gue pengangguran apa?" Sahut Sagara tersindir dengan jawaban Natalia,

"Gue nggak bilang gitu lo sendiri yang nyimpulin." Balas Natalia sambil menggidikan bahunya acuh,

Sagara kini mengelus dadanya, benar-benar cewek ini. Bahkan ini masih pagi dan dia sudah ngajak ribut.

Kini mereka berdua telah sampai di tempat mobil Sagara terparkir. Sagara menghampiri montir yang tengah merapikan alat-alatnya

"Udah pak?" Tanya Sagara,

"Udah ini aman lah semuanya."

Sagara merogoh dompetnya, mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribuan.

"Aduh ini kebanyakan," Ucap montir tersebut mengembalikan ke Sagara,

"Udah nggak apa-apa pak, saya udah panggil bapak pagi-pagi buta gitu jalan jauh pula anggep aja itu bonus ya.." Kata Sagara sambil menepuk bahu orang tersebut.

Kini Sagara membuka pintu mobilnya, menatap ke Natalia yang masih terbengong-bengong menatap pemandangan disekitarnya.

"Oi pulang nggak lo?" Teriak Sagara,

Natalia pun tersadar bahwa urusan Sagara selesai dan mendekat kearah mobil.

"Ya pulang lah." guman Natalia pelan, ia sedikit takut memancing keributan dengan manusia satu ini. Kalau dia beneran ditinggal kan bisa copot kaki nya jalan kaki.

"Duluan yaa pak.." Sapa Sagara ketika Natalia sudah memasuki mobil.

***

Di dalam mobil tersebut hening, tidak ada yang membuka bicara. Natalia yang asyik melihat pemandangan sekelilingnya, sedangkan Sagara yang tengah fokus menyetir mobil.

"Lo dipulangin kemana?" Tanya Sagara ketika mereka telah berada di jalanan besar,

"Lo turunin gue di rumah sakit aja." Ucap Natalia menanggapi ucapan Sagara,

Lalu mereka berdua kembali dalam keadaan saling diam. Tiba-tiba saja perut Natalia berbunyi dengan keras, membuat Sagara menoleh sambil tertawa.

"Lo laper?" Tanya Sagara sambil terkekeh, benar juga mereka berdua belum sarapan.

Natalia hanya menyengir,

"Kan udah jam sarapan.." Kata Natalia menahan rasa malunya.

Kini Sagara membelokkan mobilnya kearah yang sedikit berlawanan dari jalanan ke rumah sakit yan Natalia maksut.

"Lo bawa gue kemana sih? Bukannya jauh ya lewat sini?" Tanya Natalia.

Sagara melirik Natalia yang di sampingnya, lalu memberhentikan mobil di depan restoran merah.

"Lo laper dan gue juga laper. Jawaban apa yang lo mau?" Jawab Sagara,

"Yaa tapi kan nggak disini juga," Jawab Natalia

"Emang kenapa? Gue mau nya disini tuh." Kata Sagara mempertahankan argumennya.

"...." Natalia menatap Sagara tanpa suara,

"Udahlah lo turun nggak mau makan ya terserah." Kata Sagara sambil keluar dari mobil,

Lalu Natalia mengikuti Sagara, dia juga lapar! Lagi dan lagi, sudah restoran mewah, sekarang cowok ini membawanya ke private room pula memesan makan makanan yang harganya fantastis.

Natalia terbengong-bengong, cowok ini beneran tajir ya? Mulai dari villa pribadi yang mewah, mobil sport, lalu kini mampir di restoran mewah.

Sagara merasa terganggu dengan tatapan menyelidik dari gadis depannya ini.

"Ngapain sih lo liatin gue sampek kaya gitu." Ucap Sagara,

Lalu Natalia hanya menggelengkan kepalanya.

"Kenapa harus di private room? Gue mau liat view di resto ini!" Ucap Natalia mencoba memancing,

"Suka-suka gue yang bayar juga gue." Sahut Sagara mengejek,

Muka Natalia kini memerah, benar juga orang dia yang bayar.

Sagara kini berdiri, ingin membuka gorden yang tengah menutupi ruangan tersebut,

"Udah puas?" Kata Sagara lalu kembali terduduk,

Natalia lalu tersenyum senang,

"Nggak usah senyum senyum lo" Sahut Sagara memperingatkan Natalia membuatnya kembali memasang wajah datar.

Sagara sekarang sedang menahan tawa, gadis ini benar-benar lucu. Apa benar gadis ini tidak mengenalnya? Seorang Sagara Rion?  Jika benar iya benar-benar lucu, ternyata di Indonesia ini masih ada manusia modern yang hidup di goa.

"Oiya kayaknya lo nggak perlu anterin gue ke rumah sakit. Habis dari sini biar gue naik taksi aja," Kata Natalia,

Sagara menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan Natalia,

"Baguss.. Hotel gue ada di sebrang jadi gue nggak perlu muter-muter buat nganterin lo." Kata Sagara

Natalia kini geram dasar kambing!

Setelah menyelesaikan makannya, kata Natalia dia Sagara berpisah didepan, sambil menunggu taksi yang dipesan Natalia Sagara berkata,

"Lo nggak mau ucapin terimakasih gitu ke gue?"

Natalia menoleh,

"Oh iya, makasih ya udah nolongin gue. Maaf gue ngerepotin." Natalia masih tau sopan santun.

"Dan gue harap kita nggak ketemu lagi," Tambah Natalia,

Kini Sagara yang melotot tidak terima, dasar kurang ajar! Ia hendak melayangkan protes tetapi taksi yang di pesan Natalia sudah datang, dan seseorang yang hendak ia maki sudah masuk kedalam mobil membuatnya menahan amarah.

"Gue harap kita nggak ketemu lagi!" Desis Sagara sambil tak percaya. Beneran Sagara yakin gadis tadi berasal dari goa!

CELEBRITY SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang