Hyunjae tidak melawan sama sekali.

"Kalo kakak gue kenapa-kenapa, gue pastiin besok lo gak bisa buka mata lagi!" Lalu Sunwoo meninggalkan gudang itu dan menyusul Changmin bersama tiga temannya.

Sejak hari itu, Hyunjae tidak melihat Chanhee lagi. Sama sekali tidak pernah.

Tatapan mata pemuda manis yang menahan sakit hari itu, merupakan tatapan terakhir yang dia lihat.

Dan ini sudah tiga minggu sejak saat itu. Semua penyesalan menghantuinya. Wajah kesakitan Chanhee hari itu terputar seperti kaset rusak di kepalanya. Membuat Hyunjae merasa teramat bersalah.


Rasanya, sudah sangat terlambat jika dia mengatakan menyesal sekarang. Dia tahu pemuda manis itu kesakitan, tapi dia diam saja.

Hubungannya dan Juyeon serta teman satu gengnya pun merenggang sejak dua minggu yang lalu.

Dari awal, Hyunjae sudah menyukai Chanhee. Jauh sebelum taruhan itu terjadi.

Hanya saja, dia takut teman-temannya  dan musuh-musuhnya tahu kelemahannya. Sehingga dia tidak menolak taruhan itu.

Takut jika Chanhee diperlakukan lebih kejam lagi.

Sehingga dia terima taruhan itu dan melindungi Chanhee dari dekat meskipun caranya salah.

Dan Hyunjae memperlakukan Chanhee seperti orang yang tidak dia inginkan. Karena dia takut jika Chanhee akan menjadi kelemahannya lalu musuh serta teman satu gengnya menyakiti pemuda manis yang sangat ia cintai.



☆☆☆




"Gue minta maaf." Ucap Juyeon yang baru saja datang dan menghampiri meja Hyunjae.

"Gue tau udah keterlaluan. Gue minta maaf." Namun tidak ada jawaban apa-apa dari Hyunjae.

Pemuda tampan itu masih saja menatap fokus keluar jendela.

Memperhatikan setiap siswa yang lalu lalang. Takut jika nanti Chanhee terlewatkan.

"Jae, gue minta maaf. Gue bisa bantu lo nyari dia sebagai tanda permintaan maaf gue."

"Jae, lo gak bisa diam kayak gini. Ngomong, bangsat!"

"Ck. Berisik lo! Gue maafin! Pergi sana!" Usir Hyunjae.

"Gue tau lo suka sama Chanhee. Jadi biarin gue bantu lo. Jangan kayak gini, lo kayak mayat hidup tau gak?!"

"Mau bantu nyari gimana. Dia aja ngilang tanpa ninggalin jejak apapun." Nada putus asa tersirat jelas dari pemuda tampan itu.

"Gue bisa minta Eric buat nanya Sunwoo, sepupu Chanhee."

"Oh gue lupa, adek lo temenan sama sepupu Chanhee. "

"Jadi ini kita baikan?"

"Emang kapan kita berantem?"

"Lo lupa siapa yang hajar gue pas mabok dua minggu lalu?"

"Mana gue tau." Jawab Hyunjae pendek.

"Bajingan!" Umpat Juyeon lalu mengusak kasar rambutnya.

"Tiba-tiba kalian semua ngehindarin gue. Ya gue mana tau kenapa. Gak ada yang ngasih tau."

"Gimana kita gak ngehindarin lo. Kemaren-kemaren pas kita ke bar dan lo mabok, lo ngehajar kita semua sampe bonyok. Dan bilang kita bukan temen lagi. Asli bangsat, gue ngeliat lo kayak gitu kayak ngeliat malaikat pencabut nyawa."

My Precious Black Pearl! || [CHANHEE x ALL THE BOYZ ]Where stories live. Discover now