64. Save Me [Junew]

327 41 10
                                    

Sorry for typo ~

Based on TXT - 0X1 = LOVESONG (I Know I Love You)

⚠️ tw: broken home, harsh words, one-side love maybe (?), angst

☆☆☆☆

Chanhee berasal dari keluarga broken home. Anak diluar nikah. Tidak diharapkan sama sekali hadirnya ke dunia ini.


Dari kecil dia sudah dipaksa menghadapi dunia yang keras dan kejam, tak pernah berpihak padanya.


Orangtuanya tak pernah memberikan secuilpun kasih sayang atau cinta padanya.


Jadilah Chanhee tumbuh di dalam rumah yang tak ada kata bahagia tersemat di sudut mana pun.


Tak ada yang dia syukuri. Pemuda itu hidup untuk menunggu kematian menjemputnya terlebih dahulu. Sebelum nanti dia yang mengakhiri semuanya.



Selama 19 tahun menjalani hidup yang tak pernah dia inginkan; pemuda manis tersebut hampir setiap hari mendengar keributan dalam bangunan yang bagi orang-orang di luar sana disebut 'rumah'.


Tapi tidak bagi Chanhee. Ini bukan 'rumah' tapi neraka. Dan dia sudah bertekad, jika suatu saat dia akan meninggalkan neraka itu. Dia sudah muak.


Akhirnya waktu yang dia tunggu itu datang; Chanhee diterima di salah satu kampus bergengsi di Kota Seoul. Jauh dari kota tempatnya kini tinggal.


Chanhee mengemasi barang-barang yang sekiranya perlu. Mengambil buku tabungan yang selama ini dia simpan; orangtuanya masih menganggap dia anak dengan memberinya uang dan makan. Tapi tidak dengan cinta dan kasih sayang.


Dia keluar dari bangunan itu dengan hanya meninggalkan secarik kertas yang mengatakan dia tidak akan pulang.


Dan seperti dugaan pemuda manis itu; orangtuanya tak pernah mencarinya sama sekali.






●●●



Chanhee menutup diri kepada siapapun selama masa perkuliahan. Tidak banyak berinteraksi dengan sekitar.


Tahun pertama dia jalani tanpa banyak drama dan hanya menghapal nama dua atau tiga orang teman sejurusannya. Yang kebetulan satu kelompok saat mendapat tugas.


Tahun kedua tak berbeda jauh dari tahun pertama. Dunianya abu-abu. Tidak ada warna lain sama sekali.


Namun suatu hari, ada salah satu teman angkatannya yang kebetulan berbagi kelas di salah satu mata kuliah pilihan, menghampirinya dengan senyum merekah dan begitu riang.


Chanhee sempat berpikir, apakah orang ini gila?



"Chanhee, gue Changmin. Kita satu kelompok di matkul Miss Luna. Salam kenal ya. Btw, ini Kevin. Temen gue." Ujarnya dengan ceria dan lesung pipi yang terukir di pipi.


Karena Chanhee hanya diam saja tak menanggapi perkenalannya, Changmin akhirnya merangkul pemuda manis itu tanpa beban.



"Gak perlu takut dan sungkan sama kita, ok. Kita orang-orang baik kok. Ayo gue traktir makan di kantin fakultas." Changmin akhirnya menarik Chanhee ke kantin.



Meskipun dinding yang dia bangum begitu tinggi, Changmin tanpa kata menyerah dan lelah terus mencoba meruntuhkan dinding itu.


Chanhee juga tidak tahu motif pemuda itu mendekatinya. Tak ada yang menarik darinya padahal. Jadi dia biarkan saja Changmin melakukan apa yang dia mau.


Chanhee berpikir, setidaknya dia berguna sedikit (?)



Tahun kedua itu dia lewati dengan Changmin dan Kevin. Lalu di tahun itu juga, Changmin mengenalkannya kepada temannya yang lain, Lee Juyeon.


Awalnya Chanhee biasa saja. Namun Juyeon memperlakukannya tidak biasa. Selalu berusaha mendekati dan meperlakukannya istimewa, layaknya Tuan Muda. Tanpa tahu jika pemuda Lee itu hanya menjadikannya target.


Changmin tidak tahu itu, karena Juyeon yang dia kenal adalah baik. Bukan bajingan.


Karena tidak pernah merasakan kasih sayang dan cinta, akhirnya lama kelamaan Chanhee luluh. Dan membiarkan dirinya digunakan. Dia merelakan dirinya jatuh. Padahal tak ada yang akan menyambutnya. Juyeon membiarkan pemuda manis itu jatuh sendirian dan terluka. Yang hanya akan dia bujuk dengan kalimat bualan cinta saat Chanhee hampir akan pergi dibawa Changmin.

Lalu pemuda manis itu akan memilih tinggal dan terus digunakan. Dia begitu putus asa. Dia tidak peduli lagi jika Juyeon mencintainya atau hanya menggunakannya. He'll give all of him to Juyeon only. Until the death finds him.

Save me
Take my hand
Please use me like a drug (I know I love you)

Say you love me, say you love me
Till the end of the world
All or nothing, I want all of you
I know I love you






●●●






"Chan, Juyeon gak cinta sama lo. Mending tinggalin aja. Dia cuma make lo buat muasin nafsunya aja. Di luar sana dia gonta ganti gandengan tiap hari."  Pinta Changmin untuk kesekian kalinya pada Chanhee.



Pemuda manis itu berbalik untuk melihat Changmin, sahabatnya. Lalu tersenyum tipis. Raut wajahnya sama sekali tidak cerah. Pucat dan kurus. Changmin semakin khawatir.



"I know. Tapi gue gak bisa ninggalin dia. Seenggaknya gue bisa dia pakai." Kalimat itu biasa saja bagi Chanhee, tapi begitu miris dan menyakitkan bagi Changmin.



"Segitu putus asanya lo sampai mau dijadiin barang yang sewaktu-waktu akan dibuang sama dia."



"Sorry. Tapi gue gak akan ninggalin dia apapun yang lo bilang, Chamin."


Changmin menghela nafas kasar. Sahabatnya memang batu. Dia sudah bosan dan rasanya ingin memukul kepala Chanhee agar sadar. Tetapi melihat wajah pucat dan tatapan kosong itu Changmin tidak sanggup.


Akhirnya untuk kesekian kali juga dia kalah.

















●●●










Kalau ada yg suka sama ini, nanti aku lanjutin.

Kalau gak, yaudah, ini End 🥰🥰🥰

My Precious Black Pearl! || [CHANHEE x ALL THE BOYZ ]Where stories live. Discover now