4. Regret [4]

1.1K 111 4
                                    

Sorry for typo ~

☆☆☆☆

📝 Milnyu/Nyumil
[Angst, happy end]

Namun, yang dirasakan Hyunjae adalah dua lengan yang melingkar di pinggangnya.

Memeluknya erat.

"Aku kangen sama kak Hyunjae." gumam pemuda manis itu di punggung lebar milik Hyunjae.

Namun pemuda tampan itu hanya diam kaku; saking kagetnya sehingga dia mematung. Tidak bisa memberikan respon apapun terhadap perlakuan dan perkataan pemuda manis yang memeluknya dari belakang.

Chanhee yang tidak mendapat respon setelah beberapa menit, perlahan melepaskan lengannya dari pinggang Hyunjae. Ia berdiri dan berpegangan pada dinding kamar mandi agar tidak jatuh.

"A-aku minta maaf..aku gak bermaksud. Aku udah melewati batas." Ucapnya pelan dan terbata-bata. Ia menunduk. Tidak berani menatap Hyunjae.

Takut jika Hyunjae akan menaikkan nada bicaranya (lagi) seperti dulu.

Pemuda tampan itu sontak kaget. Dia berbalik dengan cepat dan berusaha menjangkau tubuh pemuda manis itu yang masih lemah.

Namun Chanhee memberikan tanda agar Hyunjae jangan mendekat.

"Maaf. Tadi aku refleks meluk kakak. Aku minta maaf karena udah lancang."

"Aku gak tau berapa lama aku koma, dan sejak kapan kakak disini. Aku tau, kakak gak akan pernah baik ke aku. Kalo kakak ngerasa bersalah, dan ngelakuin ini semua buat minta maaf, aku mau bilang ini bukan salah kakak. Dan sekali lagi aku minta maaf karena udah lancang meluk kak Hyunjae." Lanjutnya lalu  mengisyaratkan agar Hyunjae keluar dari kamar mandi.

Yang diisyaratkan pun keluar dari sana. Karena tak ingin Chanhee terlalu lama di kamar mandi yang lembab, jika mereka berdebat disana maka akan menyita waktu lama.

Lalu Hyunjae menunggu di samping pintu kamar mandi. Menunggu Chanhee disana dengan bersandar di dinding.

Ada bunyi kenop pintu dari dalam kamar mandi yang terdengar setelah beberapa menit. Hyunjae dengan cepat mendekat lalu membawa tubuh yang masih cukup lemah itu ke dalam gendongan bridal stylenya. Tanpa sempat diprotes oleh si manis yang baru saja melangkah keluar.

Lalu Hyunjae menurunkannya di ranjang rawat dan membantunya berbaring lagi.

Chanhee menoleh ke arah lain, asal tidak bertemu dengan tatapan Hyunjae.

"Kakak pulang aja ke Korea. Nanti kakak ketinggalan banyak pelajaran. Makasih udah mau jenguk aku jauh-jauh kesini. Dan jagain aku." Namun dia berbicara dengan menatap dinding yang jauh berada di belakang Hyunjae.

Kedua telapak tangan Hyunjae mendekat ke wajah pemuda manis itu lalu menangkup dan membawanya untuk bertemu tatap dengan tatapannya.

Ia merundukkan wajahnya hingga dahi mereka bersentuhan.

Chanhee berusaha untuk mengalihkan pandangannya, namun kalimat Hyunjae membuatnya kembali bertemu dengan dua manik kembar di depannya dan terdiam beberapa saat.

"Aku sayang sama kamu."

"Kakak gak usah sampe pura-pura sejauh ini biar aku bisa sembuh." Sanggahnya.

"Coba liat ke mata aku, aku kayak lagi bohong gak?" Lalu Chanhee menyelami dua manik kembar itu lekat. Tatapan itu tulus dan hangat.

Satu bulir bening jatuh dari sudut mata Chanhee.

"Jangan nangis, Hee. Aku disini." Lalu Hyunjae membantu tubuh itu untuk duduk dan memeluknya erat.

"Aku sayang sama kamu. Udah dari lama. Aku cuma terlalu bodoh dan takut, sampe hari itu aku gak bantu kamu sama sekali. Sampe bikin kamu ngalamin hal yang menyakitkan.  Aku minta maaf. Aku sadar, aku gak pantas buat kamu. Aku udah terlalu jahat sama kamu. Maafin aku." Ucap Hyunjae..air mata sudah mengalir di pipi mereka berdua.

"Aku gak akan bikin kamu sakit lagi. Aku bakal pergi dari hidup kamu. Kamu harus bahagia, ya. Cari orang yang akan selalu jagain dan bisa bikin kamu bahagia. Karena aku udah gagal jaga dan gagal bikin kamu bahagia." Hyunjae menempelkan kembali kening mereka dan mengusap pelan surai belakang milik Chanhee.

"Bahagia aku, sama kak Hyunjae. Kalo kakak milih pergi, buat apa aku bangun?" Chanhee mendorong pelan tubuh itu agar menjauh. Air mata semakin deras mengalir di pipinya.

"Aku tau aku lemah. Aku cuma beban. Kak Hyunjae pantas sama yang jauh lebih baik daripada aku yang penyaki-"


Kalimat itu terputus. Hyunjae membungkam bibir plum itu dengan bibirnya.

"Kamu gak lemah. Kamu bukan beban. Kamu yang terbaik yang hadir di hidup aku. Gak akan ada lagi yang lebih baik dari kamu. Aku minta maaf, ya?" Ucapnya setelah tautan itu terlepas dan Chanhee kembali tenang.

"Kak Hyunjae kalau gak mau tinggal, jangan minta maaf. Jangan bikin aku berharap." Ia melepaskan diri dari pelukan pemuda tampan di depannya.

"Kalau aku milih tinggal, kamu gak apa-apa? Kamu masih mau nerima aku yang udah nyakitin kamu selama ini? Nerima aku yang gagal jagain dan bahagiain kamu?" Chanhee kembali mendongak mendengar kalimat itu.

Dia mengangguk pelan. "Udah aku maafin. Aku tau kak Hyunjae sekarang tulus sama aku." Lalu dia kembali membiarkan Hyunjae merengkuhnya dalam sebuah dekapan hangat.

"Makasih udah milih buat tetap sama aku." Bisik Chanhee di pelukan pemuda tampan itu.

"Makasih udah bangun lagi dan ngasih aku kesempatan." Lalu Hyunjae mengecup lama kening pemuda manis tersebut.

"I love you, Hee."

"I love you too, kak." Balas Chanhee.

Keduanya saling menatap lama. Menyelami manik masing-masing. Hyunjae membiarkan tangan Chanhee menyusuri setiap sisi wajahnya.

Hyunjae kembali memajukan wajahnya dan mempertemukan dua bibir mereka dalam sebuah ciuman manis dan hangat.

Ia berjanji, kedepannya ia akan selalu menjaga malaikat kecilnya yang manis itu.



















End

Mohon maaf lahir dan batin semuanya 🙏🏻

Maaf kalo selama ini book/balasan komen dr aku banyak kata kasar/gak enak ya 🙏🏻

My Precious Black Pearl! || [CHANHEE x ALL THE BOYZ ]Where stories live. Discover now