02. Migell si fakboy (tapi gak mau ngaku)

2.1K 267 13
                                    

Enjoy reading

Ninggalin posisi Adelisa sama temen-temenya, disisi lain ada sekumpulan cogan-cogan yang lagi duduk istirahat di meja kantin. Mereka sibuk bercanda, makan, mabar, tidur, buka konser dadakan ya intinya segudang kegiatan unfaedah lainya.

"Bang Esam kemana?" tanya cowo berkacamata tapi gak culun bernama Yohanes Dewanggara.

"Di ruang OSIS kali, Han." jawab Taero tanpa ngalihin dari ponselnya karena dia lagi mabar sama Jeremiah Kavino Hadinata, atau yang sering disapa Jeka.

"Yaudah gue ke ruang OSIS dulu ya, makasih Bang." ujar Yohan kemudian pergi bertepatan dengan seorang cowo dengan muka tengil dateng bareng cewe dirangkulanya.

"Woilah cewe baru, Gell?" tanya cowo bernama Cairo Benzevan tapi karena dipanggil Cairo katanya kaya kota di negara Mesir sementara dipanggil Benzevan malah dengan gak ada akhlaknya bilang kalo nanti diplesetin jadi Bakwan. Akhirnya mereka sepakat manggilnya Cabe, tapi dia selalu ngelak dan kalo dipanggil Cabe doi gak nengok.

Kan ngeselin.

Migell ngangguk, dengan senyum menyebalkan.

"Gonta-ganti cewe mulu lo." celetuk si cowo berdimple alias si ketua tim basket, Jaevin Kevandra.

"Biarin sih, yang penting ganteng. Ya gak yang?" tanya Migell meminta persetujuan dengan cewe dirangkulanya yang lagi senyum malu-malu.

"Yaelah pasutri muda, paling juga dua-tiga minggu ganti lagi." kata Davian Arjune Antrasatya atau yang akrab disapa June, tapi males dipanggil Junedi.

"Brisik lo ah. Kita pergi aja yuk yang? Disini banyak yang sirik sama api cinta kita." habis itu si playboy bernama lengkap Migellion O'rionald itu pergi sama cewe dirangkulanya.

Temen-temenya cuma nyorakin mereka membuat mereka jadi bahan perhatian. Setelah itu para cogan balik lagi ke kegiatan unfaedah dan tidak mengandung berkah yang mereka lakuin.

Dari meja yang ditempati para cogan itu bisa terlihat perdebatan keempat cewe gengnya Adelisa yang lagi dimarahin sama ketiga temenya.

Salah satu antara cogan itu liatin mereka mulu sampe gak kedip, biasa bucin. "WOY! Anjir lo, Jaev. Mentang-mentang baru jadian kemarin bucinya udah meresap ke tulang ekor."

Itu si Ben yang ngomong, biasalah sifat cabenya kumat.

Sementara itu Jaevin memutar bola matanya. "Biarin elah yang penting gak jomblo sampe berakar kaya lo."

"Anjir!"

"Cewe yang pake poni siapa namanya, Jaev?" kata Migell tiba-tiba udah disamping Jaevin dan Ben yang ngebuat mereka kaget.

"Anying! Gue pikir setan." latah Ben sambil mendengus kesal.

Migell ngambil tempat duduk biar duduk diantara Jaevin dan Ben yang bikin keduanya natap Migell kesel, masalahnya Migell itu duduknya nyempil. Kan bikin tempat jadi sempit.

"Ngapain lo kesini lagi?" tanya June dengan nada ngejek.

"Hm... yang tadi sibuk sama pacar terus temen ditinggalin." ujar Adelardo Hanyoga Giferarri dengan julidnya tanpa alihin mata dari ponsel dia lagi mabar gais.

"Gak betah gue sama si Nayla manja banget jadi cewe." kaluh Migell dengan santainya.

"Gak ada seminggu, bahkan tiga hari aja gak ada dan lo udah putusin cewe lo. Dasar fuckboy." celetuk Ben.

"Sorry ya bukan fuckboy, gue bukan bajingan." elak Migell dengan nada meremehkan.

"Heleh gak ngaku lo, bangsat." gumam Ben sambil memutar bola matanya.

Teenager LoveWhere stories live. Discover now