bagian tiga

8.5K 784 175
                                    

"Aku heran. Kenapa Jiyeon punya genital yang begitu nikmat?"

-Choi Taehyung

***

Taehyung bergerak seperti hewan buas yang lapar. Menerkam, memenjarakan Jiyeon dalam kebekuan dan keterpaksaan. Hingga satu-satunya pilihan merupakan berserah dalam kuasa sang dominan yang jauh lebih kuat. Menguasai permainan, membawanya terbang mencapai ketinggian cakrawala hingga Jiyeon dapat melihat cahaya. Dengan netra berkabut, menyaksikan bagaimana Taehyung mengungkung entitasnya.

Taehyung benar-benar bersemangat sekali dengan segala godaan Jiyeon dari awal. Salahkan saja gadis itu yang menarik minat, sementara Taehyung sudah berusaha sekuat tenaga agar tidak tumbang dan jatuh pada batasnya. Barangkali, semenjak Taehyung datang ke toilet itu adalah dimana ia—dalam tanda kutip—bermain sendiri. Sungguh tidak tahan, dan Taehyung memutuskan untuk menyewa satu perempuan berpengalaman dan memintanya agar menunggu di hotel sampai Taehyung datang. Tentu saja, Taehyung sudah punya rencana matang bagaimana cara berhubungan seks yang nikmat dengan wanita sewa itu.

Tapi, Taehyung berbelok. Merubah alur, merangkai rencana baru bersama partner baru pula. Jiyeon yang sepertinya terlihat berpengalaman akan Taehyung incar. Sebab, Taehyung suka jika perempuan yang bergerak diatasnya untuk mendulang nikmat. Pun dari bawah, Taehyung akan menyaksikan bagaimana paras dan lekuk tubuhnya bergerak erotis menumbuk batangan Taehyung.

Sial. Sial. Taehyung jadi tidak tahan memikirkannya.

"Shit!" Cumbuan intens mereka dilepas, dan Taehyung melihat bagaimana wajah perempuan itu berpeluh tak karuan. Memerah, dan sangat kacau.

Omong-omong, Taehyung belum tahu namanya.

"Hei, Nona. What's your name?" Disela napas Taehyung yang memburu, ia mencoba bertanya. Dengan satu tangan yang membelai lembut belah pipi Jiyeon yang halus.

Napas Jiyeon terputus-putus, bibirnya terbuka meraup oksigen begitu rakus. Pemuda diatasnya ini benar-benar ganas sekali.

"S-Son Jiyeon, Sir." Jiyeon menjawab parau. Pertanda mabuk masih menggerayangi.

Entah tarikan darimana, Taehyung mengangguk antusias sembari bibirnya dikulum. Kemudian menyeringai dengan gigi rapi yang diumbar.

"Itu nama yang indah," pujinya tiba-tiba. Satu sentakan kuat dari Taehyung berhasil membuat posisi tubuh mereka bertukar, dan kini Jiyeon yang berada diatasnya. "Puaskan aku."

Titahan yang amat singkat. Kepala Jiyeon benar-benar didominasi oleh pening, sampai berpikir untuk menilik mana yang benar dan salah terasa sulit. Perbedaan diantara keduanya tidak berhasil Jiyeon temukan saat ini. Disamping netranya yang berkabut, dan isi kepala yang berkecimpungan, Jiyeon menurut. Memang sebuah perintah mutlak yang mengucur dari bibir tebal Taehyung, dan membuat tubuhnya bergerak sendiri.

Perlahan Jiyeon beringsut, mensejajarkan kepala mereka. Mengikis jarak, hingga napas keduanya saling beradu ditengah degup jantung yang beriringan. Pun Jiyeon mulai mengecup bibir Taehyung yang nampak basah mengkilap karena air liur bekas pagutan mereka beberapa waktu lalu.

Tentu. Tentu saja. Taehyung dengan senang hati menerima hujaman kenikmatan itu. Sebab, Taehyung akan terlentang pasrah, membiarkan perempuan ini bergerak sesukanya dan membawa Taehyung terbang ke surga. Setelahnya, Taehyung akan pulang ke rumah meninggalkan Jiyeon dan tidur nyenyak dirumah. Bangun esok hari dengan energi yang sudah terisi penuh. Lalu, melupakan kejadian semua ini. Dan jika mereka bertemu tanpa sengaja nantinya, Taehyung akan berpura-pura tidak kenal.

ᴇʟᴇᴜᴛʜᴇʀᴏᴍᴀɴɪᴀ [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang