Sakura X Akatsuki

22

Sakura X Akatsuki 😈

•

•

•

VOTE!!!

💮💮💮

.

.

.

"U-uso na no..." tubuh Sakura bergetar, matanya terbelalak dan memanas. Sakura menggenggam erat tangan Tobi.

Air mata Sakura mulai terjatuh melalui pelupuk mata gadis itu. "He-hey mengapa kau menangis?" Tobi mengusap lembut air mata Sakura.

"Ka-kau adalah, Uchiha Obito?" Tobi a.k.a Uchiha Obito itu mengangguk lemah, tangannya masih menggenggam tangan Sakura.

"Lalu, Kakashi-sensei... Bagaimana bisa?" gumam Sakura lirih, Obito hanya diam, tak bisa menjawab.

"A-aku sudah pernah mendengar sedikit cerita tentang Rin-san, dari Tsunade-sama." Sakura menundukkan kepalanya.

"Tsunade-shisou bilang, Rin-san adalah ninja medis yg berbakat. Tsunade-shisou tidak bercerita banyak, ia hanya bercerita bagaimana kemampuan Rin-san dalam hal medis." lanjut Sakura.

"Souka... " gumam Obito, ia pun menundukkan kepalanya sama seperti Sakura.

Sudut bibir Sakura terangakat, kemudian ia mengusap lembut wajah Obito sebelah kiri dimana terdapat bekas luka yg cukup besar.

"Kau tidak perlu khawatir, aku akan membantu menyelesaikan masalahmu." Obito langsung mendongak, menatap kedua manik emerald Sakura yg meneduhkan.

"Tidak, kau tidak perlu ikut campur aku akan menyelesaikan masalahku sendiri." Sakura mengernyitkan dahinya.

"Aku tidak peduli, apa pun yg terjadi aku akan membantumu, kau boleh bercerita kapan saja padaku." kemudian Sakura berdiri dari duduknya sembari mengusap air matanya.

Obito pun mengangguk lemah, dan mengenakan topeng spiralnya kembali. Ia pu. Kembali berakting menjadi Tobi, bukan dirinya yg sepenuhnya sebagai Obito.

"Baa-san, ku tinggalkan uangnya diatas meja ya!" Sakura berteriak pada pemilik kedai dango tersebut, lalu segera melangkahkan kakinya menjauh dari kedai tersebut diikuti Tobi dibelakangnya.

Dibelakang, Tobi memperhatikan tubuh mungil Sakura. Surai merah muda dgn manik emerald yg meneduhkan.

Bagi Tobi, Sakura seperti cahaya yg menerangi kehidupannya. Terang, menghangatkan, dan juga nyaman.

💮💮💮

"Matte..." Sakura langsung menghentikan langkahnya, mau tak mau Tobi juga ikut menghentikan langkahnya.

Baru saja separuh perjalanan untuk kembali ke markas, namun mereka berdua harus menghentikan langkah mereka.

Tangan Sakura sudah berada dibelakang punggungnya guna mengambil katananya, melihat Sakura yg sudah dalam posisi siaga, Tobi juga sudah mengamati sekitar dgn teliti.