11

13K 957 31
                                    

💘

Sorry for typo's

――――――――




Jungkook baru saja keluar dari kamar mandi setelah mengguyurkan kepalanya dibawah shower. Berniat menyegarkan kepala juga pikirannya atas apa yang baru saja Ia alami tadi.

Mendudukan bokongnya diatas kasur lalu mengusak gemas rambut basahnya dengan handuk, Jungkook gemas karena sedari tadi otaknya tak bisa tak memikirkan rasa ciuman Taehyung. Bagaimana cara Taehyung menghisap dan melumat bibirnya juga bagaiman bos nya tersebut memainkan lidahnya didalam rongga mulutnya, membuat wajahnya lagi-lagi memerah.

Jungkook memukul-mukul pelan pipinya lalu menggelengkan kepalanya guna berharap jika pikiran-pikiran kotornya segera hilang dan menguap. Namun nihil, semakin Jungkook mencoba melupakannya semakin Ia terbayang semua kilas balis adegan memalukan di kamar Taehyung tersebut.

"Jungkook bego banget!!!!" Teriaknya lalu merebahkan dirinya dikasur dengan wajah menghadap langit-langit kamar. "Oke, tarik nafas Jung. Ayo lupain, lupain, lupain." lanjutnya smabil memejamkan mata lalu menarik dan mengehembuskan nafasnya teratur.

"NGGAK BISA ANJIR!!!" Teriak Jungkook lagi lalu bangkit dari tidurnya. Berjalan mundar-mandir didalam kamar sambil merapalkan kalimat "ayo lupain, ayo lupain" berulang kali.

"Malu banget anjir gue, gimana besok kalo ketemu pak Taehyung." Ucapnya sambil membanting tubuhnya keatas kasur lalu menelusupkan kepalanya disela-sela bantal.

"WHUAAA MAMAH, TOLONG JUNGKOOK!!!!"















••••••••••••••••••••









"Lo kenapa?" Itu Jimin yang sedari tadi sudah sabar menunggu Jungkook mengeluarkan suaranya. "Lo teriak-teriak nyuruh gue dateng kesini, tapi lo dari tadi malah diem aja." lanjut Jimin sambil merotasikan matanya lalu menimpuk Jungkook dengan ciki yang sedang Ia pegang.

Jungkook merengut, makin menelusupkan wajahnya di bantal yang ada dipangkuannya. Sebenarnya Jungkook ingin sekali menceritakan apa yang telah terjadi, namun rasa malu mendominasi membuat Ia tak bisa mengeluarkan suaranya barang sepatah katapun.

Jimim menghembuskan nafas jengah lalu memarik bantal yang menenggelamkan wajah Jungkook. "Ngomong sesuatu atau gue pulang!"

"Jangan!" Jimin menaikkan alisnya.

Jungkook merengut― lagi. "Iya, iya gue cerita. Tapi janji jangan gimana-gimana."

"Gimana-gimana apaan si anjir, nggak jelas lo kambing!"

"Bacot, gue mau cerita nih. Diem dulu." Jimin hanya menganggukam kepalanya.

Jungkook menghembuskan nafasnya, lalu mulai membuka mulutnya. "Jadi gini."

Jimin maaih menggu Jungkook melanjutkan kata-katanya.

"gueciumansamapaktaehyung." ucap Jungkook cepat tanpa jeda membuat Jimin memajukan wajahnya kedepan Jungkook.

"Hah?"

"gueciumansamapaktaehyung."

"Ngomong gitu lagi gue tabok lo ya. Yang jelas!" Emosi Jimin memukul paha Jungkook.

"Gue ciuman sama pak Taehyung. Puas lo?" Jungkook lalu mengambil bantal yang dipegang Jimin dan langsung menyembunyikan wajahnya kedalam bantal tersebut kembali.

Jimin masih mencerna perkataan Jungkook barusan. "Ciuman? Pak Taehyung? Pak Taehyung kan bos nya Jungkook" pikir Jimin sambil menggaruk keningnya yang tak gatal hingga di detik berikutnya Jimin melebarkan matanya dan berteriak lantang yang mungkin bisa didengar hingga ke ujung dunia.

"ANJIR!! DEMI APA LO? LO CIUMAN SAMA BOS LO? PAK TAEHYUNG LO ITU? ANJIR ANJIR NGGAK NYANGKA GUE!" teriak Jimin yang amat menggelegar membuat Jungkook menutup telinganya rapat.

"jelasin ke gue anjir Jung, cepet."

"Jadi gini, aduh gue takut mau ceritanya" Jungkook menutup wajahnya dengan telapak tangan.

"Cerita atau gue abisin susu pisang lo yang ada di kulkas!" ancam Jimin membuat Jungkook mendengus.

Jungkook mengembuskan nafasnya lalu menegakkan duduknya mengarah Jimin, lalu menceritakan semuanya yang telah Ia alami sedari bertemu Taehyung dijalan, mengatakan jika Taehyung adalah salah satu mafia, juga tentang ciuman yang membuat Ia uring-uringan.

Jimin didepannya hanya bisa melebarkan mata juga mulutnya selama mendengarkan cerita Jungkook.

"Bos lo beneran mafia?"

Jungkook menepuk jidatnya keras, merasa amat ceroboh karena Ia baru saja menceritakan Jika bos nya tersebut adalah seorang mafia.

Jungkook menganggukan kepalanya patah-patah. "Jangan kasih tau siapa-siapa jim, nanti gue dibunuh." mohon Jungkook sambil menggoyangkan tangan Jimin.

"Gue kira mafia cuma ada di film-film."

"Gue awalnya juga mikir gitu, Pak Taehyung keren banget, eh pas dia bilang kalo gue emang nggak takut apa kalo dibunuh dia ya histeris gue." terang Jungkook.

"Gue kaget kalo bos lo beneran mafia, tapi gue lebih kaget lagi kalo lo ciuman sama dia anjir Jungkook!" teriak Jimin― lagi.

"Diem anjir Jim, malu banget gue kalo inget. Mana gue sempet-sempetnya bales lagi bego banget sok-sok-an permah ciuman padahal itu first kiss gue." Ucap Jungkook lalu menenggelamkan wajahnya kembali ke bantal yang ada dipangkuannya.

Jimin membelalakkan matanya, terkejut dengan penuturan Jungkook. "Demi apa first kiss lo?" Jungkook mengangguk. "Lo selama pacaran sama Eunwoo ngapain aja anjir?"

"Ya nvgak ngapa-ngapain, emang mau ngapain anjir!"

"Sumpah gue masih nggak nyangka. Kayanya gue bener nih kalo bos lo suka sama lo." Jimin menaik turunkan alisnya.

Jungkook memukul wajah Jimin dengan bantal yang ada dipangkuannya. "Diem anjir nggak usah bikin gue geer, dia emang tadi bilang gitu. Kalo saya tertarik sama kamu memangnya kenapa?" Jungkook teriak di akhir perkataannya.

Jimin yang melihat Jungkook hanya memandang aneh kelakuan sahabatnya tersebut.

Jungkook menatap Jimin serius yang mana membuat Jimin menaikkan alisnya. "Pokoknya awas ya lo ngomong ke Bang Namjoon masalah Pak Taehyung yang mafia!"

Jimin mengangguk. "Tapi kalo soal ciuman nggak papa kan?" Jimin menaik turunkan alisnya.

Jungkook menundukkan wajahnya. "Kalo itu tadi gue udah chat bang Namjoon, keceplosan anjir saking paniknya. MALU BANGET WHUAA!" Teriak Jungkook di akhir.

Jimin hanya menggelangkan kepala melihat Tingkah sahabatnya lalu setelahnya tersenyum penuh arti.





――――――――――

Hai lagi!!!

Semoga makin suka sama cerita aku 💘

Fifty Shades Of Mr. Kim [vk]Where stories live. Discover now