20 ⃟

1.4K 194 13
                                    

Maaf jika banyak typo🍎




🕶🕶🕶



Derasnya hujan membasahi tubuh Yerin. Air mata yang mengalir dari kedua matanya itu tercampur dengan derasnya air yang turun mengenai wajah hingga tubuhnya.

Ia tak perduli dengan barang-barang hingga tubuhnya yang basah. Ia juga tak perduli dengan kakinya yang terasa perih. Mungkin saja kulitnya sedikit mengelupas.

Ia baru saja merasakan manisnya perlakuan seorang pria padanya. Tak hanya manis, Chanyeol juga tulus. Tetapi kenapa hanya karena pekerjaan mereka harus mengakhiri hubungan mereka?

"Managementku yang meminta aku melakukan ini. Jadi maafkan aku Yer, aku tak bermaksud menyakitimu. Karena aku sendiri juga berat menerimanya,"

Ucapan Chanyeol masih teringat. Bahkan nada pilu itu masih bisa Yerin rasakan.

Yerin memegang erat jaket yang terpakai dipundaknya. Itu jaket Chanyeol, dan tadi lelaki itu yang memberikannya.

"Tolong pakai ini. Anggap saja ini barang terakhir dari aku buat kamu. Jangan dibuang, pakai dan langsung pulang. Aku nggak mau kamu kehujanan,"

Begitulah kalimat panjang yang dilontarkan secara tulus oleh lelaki Park itu.

Bruk

Yerin terduduk di jalanan. Ia rasa tak bisa melangkah lagi karena tubuhnya yang lemas. Ia belum makan sejak tadi pagi, karena ia tak berselera makan.

Tubuhnya benar-benar lemas, dan rasanya Yerin tak dapat menahan pandangannya. Karena pandangannya mulai mengabur, dan akhirnya semuanya gelap.



🕶🕶🕶



"Yer," ujar Doyoung ketika Yerin mulai membuka matanya. Perempuan Jung itu mengerjap beberapa kali, hingga pandangannya terasa jelas.

"Doy," ujarnya lemas menatap lelaki yang duduk di sampingnya.

"Gue bantu" ujar Doyoung membantu Yerin untuk duduk bersandar. "Gila lo lemes banget Yer," ujar lelaki Kim itu lagi.

"Makan dulu ya?" Tawar Doyoung.

"Siapa yang gantiin baju gue?" Tanya Yerin.

"Suster lah,"

Yerin mengangguk. "Terus, lo yang bawa gue kesini?" Tanyanya pada Doyoung.

Doyoung mengangguk. "Gue cuma bantuin bawa lo kesini. Karena yang nolongin lo basah kuyup gara-gara kehujanan," ujar Doyoung.

"Maksud lo?" Yerin tampak bingung. Ayolah... ia baru sadar dan masih sangat lemas. Tetapi kenapa ia harus menghadapi perkataan yang berbelit seperti ini? Yerin tidak suka situasi ini.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Menampilkan figur Taehyung disana. Laki-laki itu mengenakan hoodie dan masker untuk menutupi wajahnya. Taehyung berjalan mendekat, dan melepas maskernya.

"Udah sadar," ujarnya sambil meletakkan buah yang tadi ia beli sebelum kesini.

Yerin menatap Taehyung. "Kamu yang nolongin saya?" Tanyanya.

Taehyung mengangguk sebagai jawabannya. Doyoung berdiri, dan menyuruh Taehyung untuk duduk disamping Yerin karena Doyoung harus pergi. Ia harus menjemput Sejeong yang juga pelatih vocal.

Selepas Doyoung pergi, tersisalah dua orang lawan jenis yang saling diam. Taehyung menatap Yerin, sedangkan yang ditatap malah mengalihkan pandangannya.

"Eum... makan dulu ya?" Ujar Taehyung, karena ia yakin Yerin belum makan.

Yerin menggeleng. "Gak nafsu,"

"Tapi lo harus makan Yer, kata dokter lo belum mengkonsumsi apapun seharian ini," Taehyung mencoba membujuk Yerin.

"Yer," Taehyung menggenggam tangan Yerin. "Liat gue," ujarnya.

Tetapi Yerin sama sekali tak memuruti perkataan Taehyung. Perempuan itu tetap menatap entah kemana, seolah tak memerdulikan Taehyung.

Menghela nafas, Taehyung tidak mengerti kenapa Yerin bisa begini.

"Gue nggak tau lo kenapa, gue harap lo bisa cerita ke gue biar lo lega," ujar Taehyung tenang.

Laki-laki Kim itu terkejut ketika merasakan tangan Yerin terlepas kasar dari genggamannya. Ia menatap Yerin yang kini juga menatapnya.

"Kamu bilang gitu ke saya? Dulu kamu bahkan lebih kejam dari ini! Kapan kamu pernah peduli dengan saya?" Tersirat emosi dalam pengucapannya.

"Kim Taehyung dengar ya... saya tidak butuh belas kasihan ataupun perhatian dari kamu!" Ujar Yerin lagi.

"Tadinya saya ingin berterima kasih karena kamu telah menolong saya. Tetapi saya berubah pikiran. Sekarang lebih baik kamu keluar! Karena saya tidak mau melihat orang yang sok baik ke saya,"

Taehyung tak percaya mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Yerin.

"Yer..."

"Keluar!" Ujar Yerin.

"Keluar Kim Taehyung!" Tegas Yerin dengan sisa tenaganya dan Taehyung pun keluar.

Tidak, Taehyung tidak pulang. Laki-laki itu justru memanggil perawat untuk membujuk Yerin agar mau makan dan minum obatnya. Taehyung akan menunggunya sampai perempuan itu beristirahat.





















T. B. C.
Vote komennya ya🍎😉

⃟ ⃟ Manager Mantan-endWhere stories live. Discover now