Chapter 20.

675 111 6
                                    















Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









Flashback




Donghae mengangkat kepalanya yang terasa sangat berat, ditangan istrinya ada seorang bayi laki-laki yang sedang ditimangnya agar tidak menangis. Kertas ditangan nya membuat beban pikiran mereka bertambah.





"enggak, papa ga bisa mah. Keluarga buat nampung ketiga anak kembar itu aja papa belum nemuin, tiba-tiba muncul lagi satu!"






Jessica menatap bayi polos itu iba "pah, tapi bagaimana pun juga ini anak jaehyun yang artinya cucu kita juga"






"tapi papa ga punya cukup uang, mama!"






"mikirin biaya hidup kita sama biaya kuliah jaehyun aja udah bikin beban pikiran!" lanjutnya.







"tapi pah, kita ga mungkin buang anak ini?" ditunjuknya baju tampan yang tertidur pulas digendongannya, wajahnya sangat polos dan menggemaskan.







"ibunya udah ninggalin dia didepan rumah kita, satu satunya cara kita harus urus anak ini pah" ucap Jessica iba.





.
"masih bagus mereka ga ngelaporin jaehyun ke polisi, coba kalo dilaporin? Kita juga yang susah!"






"tapi ada nya bayi bayi ini juga bikin kita susah!"








Bayi yang belum diketahui namanya itu terperenjat kaget saat donghae membentak, Jessica Mendekapnya lebih erat agar bayi itu merasa aman. Bayi tak bersalah itu kembali tertidur dengan tenang.






"memang jaehyun itu brengsek! Bukannya membantu mengurangi beban orang tau malah makin bikin kita beban!"






"pah! Ga ada gunanya kita nyalahin jaehyun, semua udah terjadi. Ini juga salah kita yang terlalu terbiasa ninggalin jaehyun!"







"kita juga patut disalahkan karna kita ga pernah ngontrol jaehyun!"







Yang Jessica katanya ada benarnya, ini bukan sepenuhnya salah jaehyun. Mereka juga patut disalahkan, terlalu gila bekerja sampai lupa mengontrol pertumbuhan dan pergaulan anak sematawayang mereka.






Donghae mengusap wajahnya kasar, otaknya terus berputar mencari jalan keluar untuk bayi yang tiba-tiba muncul didepan pintu rumah mereka. Namun ada satu nama yang muncul.






"kita ga punya pilihan lain, kita harus menahan malu agar bayi ini bisa hidup layak"




Rasa malu, gengsi dan apapun itu dibuang jauh jauh oleh sepasang suami istri ini. Kini mereka berdua duduk dihadapan sepasang suami istri yang masih berbaik hati tidak melaporkan perbuatan anak mereka.





OUR PAST! 정재현Where stories live. Discover now