Hurt (chapter 18)

2K 162 16
                                    

Maaf ya teman-teman baru update pagi ini. Karena kemarin malam ada kendala, jadi gak bisa update.
Maaf typo bertebaran. Silahkan di baca, jangan lupa coment dan votenya ya.
Tetap jaga kesehatan dan jangan lupa bahagia 😊🙏

#PAGI HARI DI RUMAH SAKIT

Di ruangan yang serba putih terlihat seorang lelaki yang tengah tertidur sambil memegang erat tangan seorang yeoja yang dibalut dengan selang infus. Ia terlihat sangat kelelahan sampai tak menyadari bahwa yeoja itu perlahan membuka matanya, yeoja itu tengah memperhatikan lelaki itu dengan senyuman indah yang terpatri di wajahnya.

"tuan sehun"kata yeoja itu di dalam hati. Ia tak berani bersuara takut jikalau lelaki itu terbangun.

Ia menatap wajah tenang suaminya itu, perasaan damai terselip di lubuk hatinya yang paling dalam.

Namun tiba-tiba lelaki itu mulai mengerjapkan matanya karena terkena pantulan cahaya matahari dari jendela ruangan yang serba putih itu.

Yeoja itu buru-buru menutup matanya kembali. Karena takut jika lelaki itu menyadari kalau ia telah terbangun dari masa kritisnya itu.

"selamat pagi" kata lelaki itu yang tak lain adalah sehun

Sehun memegang erat tangan hani itu sambil mengusap lembut pucuk kepala hani. Sambi tersenyum ia mengatakan

"hani, sadarlah ku mohon"kata sehun miris.

Ya yeoja yang tengah terbaring itu adalah hani.

Hani yang mendengar sehun mengucapkan selamat pagi kepadanya merasakan sebuah perasaan yang membuat ia semakin jatuh dalam pesona seorang oh sehun. Hani merasakan jatungnya berdegup lebih kencang dari biasanya

"tuan jangan membuatku semakin bingung dengan sikapmu ini, aku semakin tak mengerti dengan dirimu"kata hani membatin.

Tiba-tiba setelah mendapat ucapan selamat pagi, hani merasakan sebuah ciuman di jidatnya. Hani semakin terpaku dengan perlakuan sehun kepadanya.

"sehun ku mohon jangan membuat ku tak bisa lepas darimu"kata hani membatin.

Setelah mendaratkan kecupan di dahi hani, sehun pun keluar dari ruangan tersebut ia ingin menemui dokter song untuk menanyakan perkembangan kondisi hani.

Setelah sehun pergi hani pun mulai membuka matanya, tiba-tiba ia meneteskan air mata.

"sehun akankah kau akan memperlakukan ku seperti itu jika kau tahu aku telah sadar"kata hani

"ataukah di saat ku sadar kau akan kembali dengan perlakuanmu yang kasar kepadaku"kata hani sambil meneteskan air matanya.

"tuhan aku harap ini bukanlah sekedar bunga tidur, aku takut kalau harus berharap kepada sehun lagi"kata hani berdoa.

Tiba-tiba pintu ruangan hani terbuka munculah seorang lelaki dan seorang dokter  yang cantik dengan seragam putih khas dokter.

Hani terkejut melihat kedatangan sehun dan dokter itu.

"nona hani akhirnya kau telah siuman, saya akan memriksa kondisi nona apakah sudah stabil"kata dokter song

Sehun pun sangat terkejut melihat hani telah siuman. Ia pun tiba-tiba memasang wajah datar saat hani melihat ke arahnya dengan senyuman yang indah.

"sehun kenapa kau berubah secepat itu, tadi kau memperlakukanku dengan sangat baik. Sekarang kau kembali lagi kepada sikap aslimu"kata hani membatin.

"ternyata kau lebih suka aku tak sadarkan diri"kata hani membatin.

"nona apa yang kau rasakan"kata dokter song.

"ah, ne"kata hani tersadar dari lamunannya.

"Nona, kau sedang memikirkan apa nona"kata dokter song

"eoh, tidak ada dok. Saya merasa pusing sedikit, mungkin ini efek karena saya baru saja sadar"kata hani tersenyum kepada dokter song

"ah, ne. sekarang nona hani harus istirahat terlebih dahulu. Nanti saya akan memberikan resep obat yang akan diminum oleh nona hani, nanti saya berikan kepada suami nona ya"kata dokter song.

"ah, ne. khamsamnida dok"kata hani
Sehun yang tengah berdiri tak jauh dari mereka hanya memandang hani dengan wajah datar.

"tuan sehun, bisakah ke ruangan saya agar dapat mengambil resep obat yang harus diminum oleh nona hani"kata dokter song

tanpa berkata lagi sehun langsung keluar dari ruangan hani, mengikuti arahan dari dokter song.

#ruangan dokter song

Dokter song tengah menulis resep obat untuk hani. Sehun hanya diam tanpa berkata-kata.

"tuan, ini obat yang perlu nona hani minum"kata dokter song

"Tuan Sehun, kondisi nona hani telah membaik, jadi kemungkinan besok sudah bisa untuk pulang" jatah dokter song

"terima kasih dok"kata sehun datar.

#skip

Sehun pun kemudian mengambil obat untuk hani. Setelah itu ia pun kembali ke ruangan dimana hani di rawat.
Pintu ruangan hanipun terbuka, terlihat seorang yeoja tengah menatap jendela di ruangan itu ia melihat pemandangan yang ada di luar sambil melamun, entah apa yang sedang dipikirkannya.

"ehm"kata sehun

"eoh, tuan sehun"kata hani terkejut
ini obatmukata sehun datar.

Setelah itu sehun pun ingin keluar dari ruangan, namun hani menahan tangan sehun.

"tunggu tuan"kata hani

Sehunpun menatap tangan hani yang memegang pergelangan tangannya.

"eoh, maaf tuan"kata hani langsung melepaskan tangannya dari pergelangan tangan sehun.

"Tuan bolehkah saya bertanya"kata hani ragu

"Eun"kata Sehun

"dimana anak saya tuan"kata hani

Deg..

Hati sehun langsung sakit mendengar penuturan hani yang menyebut bayi itu adalah anaknya saja. Padahal yang sehun harapkan adalah anak hani juga anaknya. Tapi itu adalah hal wajar menurut sehun karena mungkin hani masih ingat bahwa sehun tak menginginkan anak itu.

"anakmu ada di rumah eomma"kata sehun dingin

"aku ingin pulang, aku ingin melihat anakku tuan"kata hani memohon.

"DIAMLAH HANI JANGAN MEMOHON SEPERTI ITU KAU MEMBUAT KU JIJIK"kata Sehun membentak

"sebegitu sayang itukah kau dengan anakmu hani"kata sehun membatin

"maafkan aku kalau dulu aku pernah ingin membunuhmu dengan anakmu"kata sehun membatin.

"mungkin besok kau akan bertemu dengan anakmu, karena besok kau telah diperbolehkan oleh dokter song pulang"kata sehun datar.

"terima kasih, tuan"kata hani tersenyum senang.

Kemudian sehun pun melanjutkan langkahnya meninggalkan ruangan hani. Setelah pintu tertutup sehunpun pergi ke rooptop rumah sakit.

AKHHHH

Ia pun memukul-mukulkan tangannya ke dinding rooptop. Tiba-tiba air matanya pun keluar.

"hani, kenapa kau tidak membalas perlakuanku, kenapa kau tidak pergi saja dari hidupku, kenapa kau selalu menampakkan senyumanmu ketika aku telah menyakitimu. Hatimu terbuat dari apa"kata sehun terisak.

Setelah sehun pergi, hani pun langsung meneteskan air matanya.

"ternyata sehun tidak menganggap anak itu anaknya juga"kata hani membatin.

"sehun sebegitu benci nya kah kau dengan aku dan anak kita"kata hani terisak.

Tbc.

      HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang