Hurt(chapter 10)

4.3K 220 10
                                    

Chapter 10

Sehun melihat hani memohon seperti itu. Hanya menatap malas dengan yeoja lemah yang tak pernah di hargainya.

Permintaan hani itu tak di gubrisnya. Ia memilih pergi dari kamar atau lebih tepatnya gudang tempat penyimpanan barang yang tak terpakai. Karena tempat itu sangat tak layak di sebut sebuah kamar. Namun apa peduli sehun. Toh asalkan hani tak pernah protes tapi walaupun hani protes hasilnya tetap saja sama, karena menurutnya hani adalah seekor tikus yang tak layak di beri tempat tinggal yang layak. Begitulah sehun ia selalu saja tak peduli kepada hani padahal faktanya hani adalah istri dan eomma bagi anak sehun.

Tapi bagaimanapun juga sehun tetaplah sehun dengan sikap kejam dan tak berperasaan layaknya iblis.

Sehun keluar dan menutup pintu kamar itu dengan nyaring sehingga membuat hani terkejut dan mengusap dadanya.

DUBUAAAK

Hani hanya menatap nanar pintu yang di banting. Lagi hani hanya dapat menahan air mata yang ingin jatuh di pelupuk matanya. Namun pertahanannya akhirnya runtuh dan air mata itu jatuh tak terkendali dan diiringi dengan suara yang begitu memilukan. Siapapun yang mendengaranya akan merasakan apa yang hani rasakan saat ini. Sakit ya begitulah satu kata yang dapat hani gambarkan tentang apa yang ia rasakan.

"Sehun mengapa kau tak pernah menghargai aku dan tak pernah menganggap aku ada" kata hani sambil memegang dadanya yang serasa di hujani oleh ratusan belati yang menusuk hatinya. Hatinya begitu sakit mendengar perkataan sehun saat itu.

"Sehun aku masih bisa bertahan saat kau tak menganggap aku ada, tapi saat kau ingin melenyapkan anakmu aku merasa kau sudah keterlaluan. Apa kau sangat membenci aku. Apa salahku..?"kata hani.

Hani hanya bisa mengucapkan kata kata itu saat sehun sudah pergi meninggalkannya. Dia tak berani untuk mengucapkan kata kata itu di hadapan sehun.

Setelah terlalu lama menangis hani merasa matanya terasa berat dan ia pun merebahkan diri di tempat empuk miliknya dan retinanya pun mulai mengabur lalu kemudian ia pun tertidur dengan lelap dengan mata yang masih sembap bekas tangisnya.

#skip

#di club

Setelah meninggalkan hani sehun pun langsung menuju tempat yang selalu membuat ia tenang menurutnya.

"hyung tolong 5 botol wine"kata sehun dingin

"Hey, kau kenapa? Tak biasanya kau datang dan memesan begitu banyak minuman itu" kata bartender itu.

"Sudahlah, jangan banyak bertanya, berikan minumannya"kata sehun tajam menatap bartender itu.

"Arraseo"kata bartender itu. Langsung menyerahkan 5 botol minuman itu kepada sehun.

Di saat sehun tengah meneguk minuman itu. Pundaknya di tepuk oleh seseorang yang sangat familiar, siapa lagi kalau bukan pemilik club itu KAI. Siapa lagi yang berani menyentuh sehun saat sehun dalam keadaan yang tidak baik baik saja kecuali pemuda berkulit tan itu.

"Ya, hun apa yang kau lakukan hah, kau mau membuat dirimu tak berdaya dengan semua minuman ini dan berapa botol yang telah kau habiskan hah, hun sadarlah jangan menyiksa dirimu sendiri" kata kai prihatin melihat sehun yang tak berdaya di meja bar.

"YAK, hik HYUNG hik di dia hik HAMIL"kata sehun meracau tak jelas. Namun masih bisa ditangkap jelas oleh pendengaran kai kalau ia mengatakan seorang hamil.

Kai nampak berfikir siapa yang hamil. "Nayeon" tak mungkin nayeon hamil ia saja menghilang setelah pernikahan sehun dan hani. "Apa jangan-jangan yang di maksud sehun adalah hani"kata kai membatin.

"HYUNG HIK DIA HIK HAMIL HIK ANAKKU"kata sehun berteriak teriak tidak jelas. Untung saja orang orang tak mendengar apa yang di katakan oleh sehun. Karena alunan musik di tempat itu.

"HYUNG AKU INGIN MEMBUNUHNYA"kata sehun tajam.

BUG, BUG

Kai sungguh tak menyangka apa yang dikatakan sehun itu. Ia pu tak sadar telah menampar wajah sehun.

Sehun yang tengah dalam kedaan mabuk hanya dapat mengelap sudut bibirnya mengeluarkan darah. Tersenyum dengan seringaian andalannya sambil tertawa miris.
Dan menatap tak suka kepada kai.

"Yak, apa yang kau katakan. Hani tidak bersalah kau yang telah membuatnya hamil. Anak yang ada di kandungan hani tak bersalah. Jika kau melakukan itu akan ku pastikan kau MEMBUSUK di penjara"kata kai penuh penekanan.

"HYUNG KAU MEMBELA YEOJA SIALAN ITU, APA KAU MENYUKAINYA HYUNG"kata sehun menatap tajam kai.

"Aku hanya peduli padannya hun. Kalau kau tak menyukainya setidaknya pikirkan anakmu"kata kai miris. Ia tak mengerti jalan pikiran temannya ini.

Setelah perkelahian tadi. Sehun pergi ke rumahnya yang dihuni oleh dirinya dan hani.

Dia membuka pintu dengan tak sabaran. Dan berjalan penuh amarah menuju kamar hani. Pintu kamar hani yang tak di kunci rapat dapat dengan mudah di terobos oleh sehun.

Sehun langsung menampar hani. Dan membuat hani terlonjak kaget dan memegangi pipinya yang merah bekas tamparan sehun.

"Tu...an"kata hani bergetar menahan air matanya.

Sehun lalu mencengkram dagu hani dan itu membuat hani bungkam dan kepalanya mendongak ke atas.

"Tu..an ku..mohon...lep..aaskan.. i..ni sa...kit ..tuan"kata hani menahan sakit atas cengkraman sehun.

Namun sehun seakan di tulikan ia kembali menjambak rambut hani dan membuat sang empu meringis kesakitan.

AKH

"tu..an hiks ku...mohon.. le...paskan hiks"kata hani yang telah meneteskan air matanya.

Sehun tak pernah peduli dengan hani. Kemudian mendekatkan wajahnya ke wajahnya hani. Dapat hani rasakan deru nafas sehun yang berat menahan amarah.

CHUP

sehun mencium bibir ranum hani dengan kasar dan menuntut. Tak ada perlakuan lembut yang diberikan oleh sehun. Namun semakin dalam sehun mencium hani semakin membuatnya candu kepada bibir hani yang menurutnya manis dan lembut.

Ia begitu menginginkan lebih di saat ia menyentuh hani. Sehun sangat menggilai tubuhnya yang sangat menjadi candunya.

#skip

Dan malam itupun sehun kembali memperlakukan hani layaknya binatang.

Pagi ini hani merasakan sekujur tubuhnya terasa remuk. Namun saat ia ingin bangun tubuhnya terasa berat untuk di gerakan tak disangka ternyata ada sebuah tangan kekar yang memeluknya begitu posesif. Hani hanya tertegun melihat tangan kekar itu memeluk pinggangnya posesif.

Sehun merasa ada pergerakan kecil dan membuat dirinya terpaksa harus membuka matanya. Dan ia melihat pemandangan yang sangat indah di pagi hari. Ia melihat wajah cantik dan manis hani. Sehun Tersenyum kecil. Tapi tiba tiba ia merasakan kesal dan marah saat mengingat hani tengah hamil. Ia Langsung bangun dan pergi meninggalkan hani.

Hani yang merasa sehun telah pergi. Mulai membuka retina matanya. Ia melihat ke sekeliling kamar dan mulai menangisi keadaannya saat ini yang tak pernah bisa mendapatkan kebahagian walau seujung jari.

" Hiks hiks.. eomma mengapa takdir anakmu seperti ini" kata hani terus terisak.

      HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang