Hurt (chapter 11)

4.3K 186 6
                                    

Chapter 11

Maaf part ini sedikit karena udah lama gak nulis lagi. Jadi maklumin ya semuanya kalau banyak typo. Hehe

Pagi yang begitu cerah dengan di temani suara kicauan burung yang merdu membuat seseorang yang tengah berdiri di balkon kamar itu tersenyum sangat manis.

Ia berusaha melupakan semua beban hidupnya yang membuat ia selalu kesakitan fisik maupun batin. Namun ia tetap tegar walaupun begitu banyak sakit yang ia alami.

Ya seseorang itu adalah shin hani istri dari seorang oh sehun yang sangat ia cintai. Tak seharusnya ia mencintai orang yang telah menyakitinya namun apalah daya logika dan perasaannya tak selaras. Walaupun ia merasa sakit tetap saja ia bertahan dengan semua ini.

" Wah pagi ini sangat menenangkan"kata hani memandang pemandangan dengan kagum.
Namun tiba-tiba ada suara teriakan seseorang yang tengah menganggu hani dalam lamunannya.

"HANI" panggil seseorang dengan berteriak.

"Ne"kata hani berlari menuju sumber suara yang tengah memanggilnya.

"Ada apa tuan"kata hani.

"Ikut aku sekarang"kata orang itu dingin.

"Kemana tuan?"kata hani penasaran.

"Ikut saja dan jangan banyak bertanya"kata sehun menatap tajam hani.

Hani yang merasa di tatap tajam. Langsung menundukan pandangannya. Ia takut dengan tatapan sehun yang sungguh menusuk hatinya.

"Baik tuan"kata hani pasrah.

"Masuk ke dalam mobil sekarang, Cepat dan jangan lama, kalau kau lambat aku tak segan segan menyeret mu"kata sehun.

Hani yang mendengar ancaman sehun pun dengan patuhnya berjalan dan memasuki mobil sehun.

Saat di perjalanan tak ada percakapan yang menyertai dua sejoli itu. Hanya suara mesin mobil saja yang terdengar. Hani yang sedang melamun memikirkan kemana sehun akan membawanya pergi. Dan sehun yang sedang fokus menyetir tak mempedulikan hani yang tengah melamun.

#skip

Dan mobil sehun telah sampai di sebuah bangunan kecil. Namun bangunan tersebut membuat bulu kuduk hani merinding.

"Tempat apa ini tuan?"kata hani bertanya.

Namun seakan tuli sehun tak menjawab pertanyaan hani.

"Masuklah, dan jangan banyak bertanya"kata sehun.

Di saat hani memasuki bangunan tersebut ia melihat tulisan yang bertuliskan ABORSI. Hani tersadar ternyata sehun tetap ingin membunuh bayinya. Hani dengan segera berlari keluar. Sehun yang melihat itupun tak tinggal diam. Ia mengejar hani dengan cepat. Namun saat hani berlari naasnya hani tertabrak sebuah mobil yang tengah melaju dengan kencang.
Sehun yang melihat kejadian itupun langsung mengejar hani. Ia melihat keadaan hani yang begitu parah. Langsung berlari menggendong hani ala bridal style menuju ke rumah sakit.

#Skip

"Tolong selamatkan dia"kata sehun panik. Entah perasaan apa yang di rasakan sehun saat ini. Ia pun tak tau namun ia merasa khawatir dengan kondisi hani. Ia merasa bersalah kepada hani.

"Baik tuan, sebaiknya tuan berdo'a saja semoga ia selamat"kata dokter itu.

Sehun hanya terpaku melihat keadaan Hani yang begitu lemah, ia merasa sangat bersalah. Namun sebersalah apapun Sehun hatinya tetap tak akan luluh. Ia hanya ingin Hani mati dengan perlahan dengan cara yang telah di susunnya. Bukan Mati dengan sekali tabrakan. Sehun tak akan membiarkan itu terjadi.
Dia memasang wajah bersalah hanya di hadapan orang lain. Namun di hadapan Hani ia memasang wajah iblisnya.

Sungguh hati seorang Oh Sehun telah terbuat dari batu. Sehingga darah dagingnya sendiri pun Ingin ia bunuh.
Entah apa yang merasuki Sehun.

#skip

Saat Hani mulai siuman. Ia merasa seluruh badannya terasa remuk. Ia merasakan sesak yang teramat sangat di dadanya saat melihat seseorang yang tengah menatapnya dengan tajam.

Hani langsung memejamkan matanya, saat hazel matanya tak sengaja bertabrakan dengan mata pria itu.

"Kau pikir aku tak melihatmu menatap ku"kata namja itu dingin.

"Buka matamu kalau tidak aku tak segan segan mencekikmu disini"kata pria itu tajam.

Hani yang merasa ketahuan berbohong. Perlahan lahan membuka matanya dan menatap pria itu dengan kosong. Ia tak habis pikir dengan pria di depannya ini. Tega teganya ia ingin membunuh darah dagingnya sendiri.

Namun Hani tak bisa berkata-kata ia hanya menatap pria itu dengan tatapan kosong.

Sehun yang di tatap seperti itu hanya mendecih.
"Tak kau, tak perlu menatap aku seperti itu, tatapan mu tak akan membuat keputusan ku membunuh bayi itu berubah"kata Sehun tajam.

Hani yang mendengar kata kata itu hanya bisa menahan air mata yang siap ingin jatuh.

Tbc

      HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang