Tiga Puluh Dua

750 35 0
                                    

Haii aku comeback😁

Maaf ya kalo sebelum nya aku tiba-tiba menghilang dan gak nerusin part, dikarenakan ada kendala juga semenjak berlakunya belajar daring, tugas sekolah ku numpuk melebihi saat sekolah biasa.

Oiya, sebelum baca Vote dulu boleh?

Aku harap kalian para readers mulai suka sama jalan cerita Reyna Aprillia ini ya:)

Kalo diantara kalian ada masukkan positif, komen aja. Aku senang kok kalo ada yang mengoreksi cerita ini🙂

~Happy reading~

🍭🍭🍭

Semenjak hari dimana acara pernikahannya berjalan dengan lancar, Reyna yang sekarang berstatus sebagai istri Reyhan terbangun dari tidurnya. Melirik sejenak kearah samping kanannya. Terlihat, suaminya tampak begitu pulas dalam tidurnya.

Benar. Sudah dua hari mereka tidur diatas ranjang yang sama. Hal ini terpaksa mereka lakukan supaya Rahma tidak menaruh curiga pada keduanya.

Eits tunggu dulu, walaupun mereka satu ranjang, tapi diantara keduanya dibatasi oleh guling dan benda lainnya. Jadi aman!

Jadi, awal malam pertama. Baik keluarga Reyhan maupun keluarga Reyna sama sama sudah pulang dari Bandung. Termasuk sang pengantin baru. Begitu sampai di Jakarta, Reyna dan Reyhan bermalam di kediaman Rahma yang begitu luas nan megah itu.

Iya. Setelah acara itu selesai 2 hari lalu, Rahma meminta mereka untuk sementara ini tinggal dirumahnya. Sebelum mereka mempunyai rumah sendiri.

Awalnya sempat menolak. Tapi Rahma terus memohon, akhirnya Reyna mengiyakan dan Reyhan, suaminya itu ikut menyetujui.

Pasti kalian sedikit bingung mengapa mereka berdua mau tidur satu ranjang walaupun sudah sah? Padahal semua terjadi karena tanda tangan kontrak. Jadi gini...

*flasback on

“Reyhan?” panggil Reyna pelan.

“Hm. Apa?” Reyhan menyahut santai.

Reyna sedikit bergidik ngeri saat mengedarkan pandangannya ke setiap sudut penjuru kamar bernuansa crem, dipadukan putih tulang dan biru. “Kita harus banget satu kamar?”

Reyhan yang sedang memainkan ponselnya jadi terhenti, menoleh ke istrinya. “Selama kita di rumah Mama, turutin aja kemauannya.”

“Euhm oke.”

Reyna berjalan gontai kearah kamar mandi untuk berganti pakaian dan membersihkan wajahnya dengan facial wash. Selama Reyna dikamar mandi, Reyhan menunggu cewek itu keluar sambil membuka sosial media di ponsel pribadinya.

Sekitar 30 menit kemudian, pintu kamar mandi pun terbuka. Akhirnya penantian Reyhan berakhir.

“Cewek emang gitu ya?” tanya Reyhan lalu menaruh ponselnya diatas meja samping sofa.

Tentu saja Reyna bingung. ”Maksud kamu?”ujarnya mengernyitkan alis.

“Suka banget lama-lama di kamar mandi.”

“Emang tadi lama?”

Reyhan berjalan mendekati istrinya. ”30 menit lama nggak?”

“Ya.. Lumayan sih,”

“Tuh tau.” kata Reyhan sedikit jengkel. “Dasar kaum Hawa!”

Reyna AprilliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang