Lima Puluh Sembilan

1.1K 81 11
                                    

“Apa iya gue udah jatuh cinta sama dia?” —Reyhan Adyastha

🦕🦕



“Reyn, siap siap gih..,” titah Reyhan. Reyna baru saja selesai menyiram tanaman lantas menghampiri sang suami.

“Memangnya mau kemana?”

“Rumah sakit.”

“Kenapa?”

“Kak Rasya sudah melahirkan, cepat ganti baju.”

Reyna, gadis itu terkejut. Pasalnya, beberapa hari lalu kakak iparnya itu menyebutkan bahwa akan melahirkan pada akhir bulan. “Wah, majunya lumayan jauh dari perkiraan. Tunggu aku 10 menit,”

Sembari menunggu istrinya kembali keluar dari kamar, Reyhan dengan lihainya mengetik sesuatu di laman internet. Cowok itu sepertinya sedang mencari tahu apa yang membuatnya janggal beberapa hari terakhir.

“Duphaston, obat apaan sih sebenarnya?” gumamnya terheran-heran.

Ia membaca satu persatu artikel mengenai obat bernama duphaston tersebut. Saat awal membaca salah satu artikel, Reyhan membuka kedua matanya lebar-lebar.

Artikel tersebut bertuliskan 'Duphaston merupakan salah satu obat penguat kandungan yang bagus untuk ibu hamil. Obat ini juga mampu mengatasi beberapa masalah medis yang terkait dengan hormon kewanitaan yakni hormon progesteron dan hormon estrogen.'

Sontak hal ini membuat isi kepala Reyhan dipenuhi banyak pertanyaan. Meskipun banyak kata yang ada didalam artikel itu, tetapi Reyhan langsung terfokus terhadap kata 'kandungan'.

“Obat penguat kandungan?” gumamnya bertanya-tanya. “Progesteron? Estrogen?”

“Gue harus selidiki obat itu,” putusnya dengan mantap.

Selang beberapa menit Reyna telah usai berganti pakaian dan mereka pun melangsungkan perjalanan menuju rumah sakit.

Sesampainya disana, mereka disambut hangat oleh keluarga Reyhan. Rupanya, semua kakak Reyhan sudah lebih dulu hadir disana, begitu pula dengan Mamanya.

“Akhirnya si bungsu dateng juga,” ledek Rakha, kakak ketiga Reyhan.

“Kangen lo ya sama gue, hah?” jawab Reyhan sedikit sewot.

“Eww... Jangan harap,”

Selepas bersalaman dan saling sapa dengan semua orang disana, kini Reyna mendekati bankar yang di tiduri oleh Rasya.

“Selamat ya kakak ipar atas kelahiran babygirl nya...,” ucap Reyna penuh suka cita. Tak lupa bingkisan yang ia genggam sejak tadi pun diberikan pada Rasya.

Rasya tersenyum, “Aduh makasih banyak onty dokter,” balas Rasya menerima bingkisan tersebut.

“Keponakan barunya Rey mana, kak?” celetuk Reyhan mencari keberadaan sang keponakan baru.

“Ada di ruang bayi, tapi Fadhil lagi susulin kesana.” jawab Rasya. Reyhan hanya membulatkan mulutnya.

Pandangan semua orang disana langsung teralihkan kala mendengar suara pintu dibuka. Fadhil sebagai sosok ayah baru tengah mendorong tempat tidur bayi, dibantu dengan si kembar Rina Rani juga Revan.

“TANTE DOKTERRR!!!!” teriak Rani kegirangan begitu melihat sosok Reyna yang berdiri di samping Reyhan.

HAP!

Reyna AprilliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang