Enam Belas

935 50 4
                                    

“Benarkah dunia se sempit yang ku bayangkan saat ini?”

🍀🍀🍀

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar jelas di telinga laki-laki tersebut. Ketenangannya yang sedang asyik menonton TV jadi sedikit terganggu.

"Assalamu'alaikum.."

Tok tok tok

Reyhan mendengus kesal, "Siapa sih itu?"

Ia bangkit dari duduk nya dan beralih membukakan pintu yang terus di ketuk.

Ceklek

"Waalaikumsalam, aelah kenapa gak langsung masuk aja sih Kak?" dengus Reyhan kesal.

"Suka-suka Kakak dong, wle.."

Ya, yang tadi terus mengetuk pintu adalah orang yang tadi ada di telpon. Alias Rasya, kakak perempuan satu satunya yang Reyhan punya. Ia datang bersama suaminya yang tak kalah tampan dengan Reyhan. Fadhil namanya.

"Ayok sayang," ajak Rasya pada suaminya. Fadhil mengiyakan ajakan istrinya.

Sampai di ruang tengah, Rasya mengedarkan pandangannya, seperti mencari sesuatu. "Mama dimana?"

"Ada di kamarnya." balas Rey singkat.

Rasya bergegas pergi ke kamar Mamanya, diikuti suami tercinta nya itu. Untung saja kamar Rahma berada di lantai satu, jadi Rasya yang tengah memasuki hamil tua tak perlu bolak-balik naik turun tangga.

Ceklek

Rasya membuka pintu kamar tersebut dan ia melihat Mama nya yang sedang duduk diatas kasur ditemani seorang wanita cantik yang memegangi jas putih, ya itu jas dokter nya Reyna.

"Mama, Rasya minta maaf yaa.." ucap Rasya yang langsung duduk di tepi ranjang Mamanya.

"Untuk apa sayang?" tanya Rahma heran.

Lho ini kan- batin Reyna saat melihat seorang laki-laki yang berbarengan masuk dengan Rasya.

"Acha telat jenguk Mama. Gimana sekarang kondisi Mama? Baik-baik aja kan?" tanya Rasya bertubi-tubi. Rahma hanya tersenyum melihat anaknya yang tampak begitu khawatir pada dirinya.

Rahma mengiyakan, "Mama udah sehat."

"Kak Fadhil?" tukas Reyna yang tiba-tiba membuka suara.

Laki-laki yang merasa namanya terpanggil itu menengok, "Kok kamu disini Reyn?"

Antara Rasya dan Rahma kebingungan, mengapa mereka bisa saling mengenal? Begitu banyak pertanyaan di dalam pikiran Rahma, begitupun Rasya.

"Kalian saling kenal?" tanya Rasya dengan nada kebingungan.

Fadhil mengangguk. "Reyna mantan pacar adikku, sayang."

Aish, kenapa dunia se sempit ini Tuhan?- gumam Reyna dalam hati.

Rasya mengernyitkan kedua alisnya, "Maksud kamu Faris?" kata Rasya yang di iyakan Fadhil.

"I-iya Kak, Faris mantanku." jawab Reyna setengah menunduk.

Rahma yang melihat ekspresi Reyna seketika berubah langsung mengamit jari jemari wanita tersebut. "Dan sekarang kamu adalah calon istri Reyhan." ujar Rahma sambil mengelus punggung tangan Reyna.

"Beneran Maa? Cantik juga calon adek ipar nya Acha," goda Acha, membuat pipi Reyna sedikit merah merona.

"Tak perlu berlebihan gitu Kak," sahut Reyna yang mulai mengontrol rasa memanas di pipinya.

Reyna AprilliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang