Mereka bertiga telah sampai di toko buku. Tujuannya adalah untuk membeli buku persiapan masuk kuliah. Namun, yang dipikiran Nilam adalah novel dan manga. Ketika sampai pun Nilam langsung melangkah menuju area novel dan manga.
"kebiasaan banget si Nilam" ucap Radith sambil mengusap lehernya ketika melihat Nilam telah menjauh. Angga pun ikut terkekeh.
"lo nyari duluan aja, gue mau nyamperin Nilam, takut tuh bocah kebablasan terus bikin gue bangkrut, eh gue nitip sekalian ya" Radith pun pergi menghampiri Nilam. Angga menghela nafas panjang, lalu mencari buku yang ia cari.
Di area komik dan novel, Nilam menjelajah seluruh area itu. Nilam juga tak mempedulikan teriakan Radith yang memanggil namanya. Dengan kesalnya Radith segera menghampiri Nilam dan menepuk pundaknya.
"heh! Gue panggilin dari tadi" Radith semakin kesal ketika ia hanya dilirik sesaat.
"Nilam!" panggil Radith lagi.
"Nilam!"
"Nilam!"
Nilam pun akhirnya bereaksi karena kesal. "apasi astagfirullah"
"makanya jangan terlalu fokus dengan mereka semua" Radith menunjuk-nunjuk buku yang ada di sekitarnya.
"mereka adalah bagian hidup gue, minggir lo" Nilam menggeser tubuh Radith yang menghalangi. Radith memasang raut sedih, berarti gue bukan bagian hidup lo dong.
"t-tapi jangan banyak-banyak, tar gue bangkrut"
"dih lagian kalo banyak gue bakal bayar sendiri, mumpung dikasih duit nih ama bang Ido" Radith menghela nafas lega.
"lah lo ga beli buku latian?" seketika Nilam menjadi lesu.
"ah lo sih diingetin, gagal lagi kan buat beli nih komik"
"emang lo mau beli yang mana, gue beliin dah"
"beneran?!"
"jangan banyak-banyak tapi"
"eem, komik yang biasa, lima aja gapapa. Tanks ya Dith gue mau milih buku yang laen dulu, nanti gue traktir deh" ucap Nilam sebelum meninggalkan Radith yang termenung.
"jir ditingal" kemudian Radith mengambil 5 buah komik berjudul 'detektif conan' yang menjadi kesukaan Nilam tersebut.
***
kini mereka sudah ada di dalam mobil, dengan Radith yang fokus menyetir. "Nil kok lo malah beli buku geografi, ekonomi, sama sosiologi sih. Padahal lo kan anak IPA" Angga heran dengan Nilam.
"gue kan mau putar balik, soalnya jurusan yang mau gue ambil itu soshum, jadi harus belajar IPS" jelas Nilam.
"kenapa lo masuk IPA kalo gitu?"
"paksaan emak bapak, lagian gue sekarang tau kok ada alasan lain dibalik semua itu. Anak IPS sekarang tuh bener-bener bandel dan kaya pergaulannya parah banget. Ya mungkin ortu gue ga mau gue terjerumus aja"
"ooh" Angga mangut-mangut. Nilam tak berubah dengan 3 tahun lalu.
"okee, jadi abis ini kita kemana?" Tanya si sopir, Radith maksudnya.
"kita langsung terus lanjut deh liat festival kembang apii" ucap Nilam yang sangat bersemangat.
"woke"
Dengan semangat juga Nilam menyetel radio dan terputar lah sebuah lagu.
Yatto me wo samashita kai sore nanoni naze me
Mo awase ya shinaindai?
"osoi yo" to okoru kimi kore demo yareru dake
Tobashitekitanda yo
Kokora ga karada wo oikoshitekitanda yo
YOU ARE READING
•Why?•
Short StoryAwalnya kisah Nilam dan Radith berjalan dengan baik seperti sahabat selamanya. Hingga seorang dari masa lalu Nilam kembali dan merubah kisah mereka. Awalnya Angga memilih menyerah. Tapi setelah rencana orang tua nya, semua berubah. Ia ingin berjuang...
