Chapter 40

1.4K 258 3
                                    

Kedua orang diruangan itu menatap satu sama lain dengan tatapan tak percaya.

Oh astaga, bodohnya Jennette. Ia ketahuan!

Gadis itu ketahuan oleh Roger!

Lihatlah, sekarang ia sedang mencoba masuk ke dalam kamarnya lewat jendela, tanpa ia sadari bahwa Roger sedang berada di dalam kamarnya.

Jennette dengan segera menetralkan ekspresi wajahnya. Baiklah ia sudah mempersiapkan kata kata apa yang akan ia ucapkan kalau ia ketahuan.

Tenang Jennette tenang. Kau pintar berakting. Tenang saja.

"Ada apa paman kemari?", tanya Jennette santai. Walaupun dalam hatinya saat ini dia sedang gugup setengah hidup.

"Seharusnya aku yang bertanya padamu! Sedang apa kau disana Jennette!? Kenapa kau tidak tidur!?", Roger menatap tajam Jennette.

Apa gadis ini mencoba kabur?

Jangan harap! Roger tak akan dengan mudahnya melepas pion berharganya.

"Aku mencari angin diluar", jawabnya santai.

Roger mengerut alis bingung, "Mencari angin? Mencari angin sampai berganti baju? Kenapa kau menggunakan jendela dan bukannya pintu?", tanya Roger bertubi tubi.

"Tadi aku sedang duduk di sofa dan menikmati angin dengan jendela terbuka, tapi tiba tiba aku terfikir untuk keluar agar lebih leluasa memghirup udara segar"

"Paman tau kan memakai gaun tidur untuk keluar itu tidak sopan? Jadi aku berganti baju dulu. Lalu kalau soal keluar lewat jendela, jika lewat pintu aku harus berjalan keluar dulu, itu membutuhkan waktu yang lama dan sangat melelahkan", jelas Jennette panjang x lebar.

Roger masih tampak tak percaya dengan ucapan Jennette. Tapi melihat wajah Jennette yang (pura pura)  santai membuatnya sedikit mempercayainya.

Lagipula ia percaya gadis polos itu tak akan bisa kabur. Dia cukup mempercayai bahwa otak Jennette tidak akan bisa sampai berfikir cara untuk kabur.

"Paman sendiri sedang apa dikamarku?", kini Jennette bertanya.

"Aku hanya ingin melihat keadaanmu. Khawatir jika kau jatuh pingsan seperti beberapa hari lalu"

Pria itu menghela nafas panjang, ia melirik Jennette sebentar.

"Segeralah tidur"

"Iya"

Setelahnya Roger pun keluar dari kamar Jennette.

Ya untuk berjaga jaga, setelah malam itu Roger memperketat keamanan. Ia menaruh pengawal di depan jendela kamar Jennette.

===•===

H-3

Jennette duduk di sofa kamarnya tenang, tak lupa ditemani dengan seteko teh mawar.

Kegiatannya pagi ini adalah melihat banyak pelayan yang sedang sibuk berada di kamarnya. Mereka semua kini tengah mengemas dan memilah milah apa yang akan dibawa Jennette ke Edora.

Ya, Edora, Jennette sudah menyerah dengan takdir. Ia tak lagi membujuk Roger untuk membatalkan kepergiannya, dia benar benar sudah tidak peduli.

Toh memangnya kenapa kalau mereka memakai sihir hitam untuk menyembuhkan? Jennette sendiri juga sudah memiliki sihir hitam di dalam tubuhnya.

Ketimbang membuang buang waktunya untuk membujuk Roger lebih baik ia gunakan untuk membahagiakan dirinya.

Beberapa hari terakhir Jennette kerap bertukar surat dengan Baron Judith dan William. Bagaimana caranya?

Jennette [Suddenly I Became A Princess]Where stories live. Discover now