Chapter 14

2.7K 476 39
                                    

"Arlanta?", Jennette mengulang pernyataan Ijekiel menjadi pertanyaan.

Ijekiel mengangguk, "Iya, untuk beberapa hari kedepan"

Jennette beralih memandang Ijekiel ke Roger, "Paman juga?" Roger hanya mengangguk sebagai jawaban.

Jennette tersenyum kecut seakan kecewa akan kepergian mereka berdua.

Tapi tak bisa dipungkiri, gadis itu benar benar senang di dalam. Itu artinya dia akan bebas di mansion.

Namun perkataan Roger selanjutnya membuat harapan itu hancur berkeping keping.

"Tenang saja Jennette, Bibimu akan datang untuk menemanimu selama kami disini"

Jennette memandang Roger dengan tatapan tak percaya. Jadi dia harus bersama wanita itu selama kalian berdua pergi?

"B-Bibi?"

"Iya"

...

Dan disinilah aku sekarang, di luar sedang mengantar kepergian Ijekiel dan Roger.....

Bersama orang yang disebut bibiku itu.

Countess Rosaria.

Akh menyebalkan! Kenapa aku harus bersama wanita ini!?

"Baik baik selama kami tidak ada disini ya Jennette. Ikuti apa kata Bibimu"

Yayayaya, harus berapa kali lagi kau mengatakannya padaku, Roger.

Aku mengangguk sebagai jawaban.

"Jennette, kau ingin buah tangan apa?", tawar Ijekiel.

Emmmm, aku ingin Cabel Ernst. Tapi kau kan tak mungkin bisa membawanya kemari? Yakan?

Aku menggeleng gelengkan kepalaku. "Tidak perlu, aku hanya ingin kalian pulang dengan selamat!"

Kalau kalian sampai mati yang repot aku. Pasti hak asuh ku akan diberikan pada wanita disebelahku ini, atau bisa saja dia langsung melemparku ke istana.

"Sudahlah, kalian sebaiknya cepat pergi", ujar Rosaria.

Hih, suka suka mereka lah pergi nya kapan! Tuan Rumah bukan, banyak gaya iya.

"Yasudah, kami pergi dulu", balas Roger.

Ijekiel dan Roger pun naik beriringan ke kereta kuda. Setelahnya kereta kuda itu pun mulai pergi dari pekarangan mansion Alphaeus.

Tak lama Rosaria pun segera kembali masuk ke dalam. Yasudah aku ikut saja.

Aku berjalan ke arah kamarku. Entah kenapa mood ku daritadi pagi tidak baik, apa karena ada wanita itu? Ahh, selama 5 hari kedepan akan sangat menyusahkan.

Aku harus minta Anne membuatkan sorbet mangga agar moodku membaik.

Tapi anehnya aku tak menemukan Anne saat masuk ke kamarku. Dimana dia? Biasanya dia akan menghabiskan waktunya duduk di dekat pintu kamarku seraya merajut.

Tak lama seorang pelayan masuk ke dalam kamarku, itu.... Violet.

Pelayan pribadiku yang lain.

"Kenapa kau kesini?", tanyaku ketus.

Aku tak menyukai pelayan satu ini. Dia benar benar tidak becus dalam bekerja.

Roger sudah memberi perintah untuknya agar selalu melayaniku dari pagi sampai malam tapi dia tidak pernah kelihatan, alias selalu ngacir.

Dia hanya datang saat aku akan bersiap menghadiri pesta atau datang ke istana karena perintah Athanasia. Itupun Anne harus mencarinya lebih dulu.

Benar benar pemalas!

Jennette [Suddenly I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang