Chapter 51

1.5K 272 24
                                    

Dingin....

Benar benar dingin...

Aku kedinginan...

Uhh....

Sudah berapa lama aku berdiam disini?

Seharian?

Satu minggu?

Satu bulan?

Entahlah, yang jelas sudah dalam waktu yang lama.

Yang kulakukan selama ini hanyalah terdiam di ruangan gelap yang minim pencahayaan ini, ruangan yang benar benar dingin, dengan pintu hitam dan putih masing masing 10 meter dariku. Menunggu untuk dimasuki.

Aku tidak bisa memutuskan pilihanku.

Hatiku tidak bisa...

Berkali kali aku mencoba memastikan diriku bahwa aku ingin menjadi Sia, namun tidak bisa. Kenangan Jennette tetap muncul di benakku, meminta untuk tidak dilupakan.

Menyebalkan!

Aku tidak mau berlama lama lagi di ruang dimensi gelap ini... Aku ingin kembali ke tempatku...

Tiba tiba secercah cahaya muncul, tanda bahwa Aurora datang. Dia seringkali datang kepada ku, menanyakan pertanyaan yang sama.

"Apa kamu sudah menetapkan hatimu?"

Aku mendengus pelan, mendengar pertanyaan yang selalu saja wanita itu lontarkan setiap kemari.

Juga jawabanku yang selalu sama. "Belum"

Aurora menghela nafas panjang, "Kamu harus segera membuat keputusan. Ruang dimensi antara hidup dan mati mempunyai batas waktu, kamu tidak bisa berada di sini selamanya"

"Atau kamu akan ikut menghilang, bersama dengan ruang dimensi ini"

Penjelasan yang selalu Aurora ucapkan untuk mengancamku, aku sangat hapal.

Iya, aku mengetahuinya, ruang dimensi antara hidup dan mati tidak lah abadi, jika aku tidak segera kembali ke dunia ku, aku akan menghilang.

Tapi bagaimana bisa aku kembali? Aku bahkan tak mengetahui caranya... Aku bahkan belum memutuskan pilihanku..

Ini terlalu sulit.

"Ini akan menjadi lebih mudah jika aku ikut menghilang bersama dengan ruang dimensi ini", aku berujar asal.

Aurora lagi lagi menghela nafas panjang mendengar ucapan asal ku, "Kamu tidak boleh seperti itu, Tuhan memberimu izin untuk hidup, seharusnya kamu bersyukur"

"Hidup? Aku tidak bisa menghidupkan hidup ku sebagai Sia, juga sebagai Jennette..."

"Ahh ngomong ngomong apa yang terjadi pada tubuh Jennette ya? Apa sekarang sedang berada di penjara?", tanyaku berandai andai.

"Kamu ingin melihatnya?"

Aku menatap ke arah Aurora, "Aku... bisa?"

Ia mengangguk pelan, "Tentu saja. Aku bisa membawamu untuk sekedar melihat"

Emm.. Tidak ada salahnya bukan? Lagipula berada di ruang gelap ini juga membosankan. Tidak ada salahnya.

Aku berdiri dari dudukku, menghampiri Aurora, "Ayo"

Aurora menggenggam tanganku, tak lama kemudian kami pun berpindah ke dunia Jennette.

"Kamu tidak bisa berlama lama disini. Aku akan kembali saat waktu nya telah habis", setelah itu Aurora menghilang.

Pandanganku teralih ke segala arah. Ini adalah lorong Istana Ruby. Bagaimana aku bisa mengetahuinya?

Tentu saja saat melihat potongan scene Lovely Princess aku melihat Istana Ruby.

Jennette [Suddenly I Became A Princess]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin