Chapter 34

1.6K 269 18
                                    


Tiga bulan telah berlalu, tidak ada banyak perubahan yang terjadi pada Jennette.

Ia masih seringkali sakit kepala, mimisan. Dah ohh beberapa hari lalu semakin parah karena Jennette tiba tiba saja pingsan.

Untung saja Jennette tidak pingsan dalam waktu yang lama.

Jennette tidak terlalu memusingkan gejala aneh yang menimpanya itu. Dia tetap menganggap bahwa itu adalah gejala yang ditimbulkan karena kekebalan tubuhnya melemah.

Lebih tepatnya Jennette takut, takut untuk memikirkan kemungkinan terburuk yang ada pada tubuhnya.

Oke, cukup dengan gejala gejala yang menimpanya.

Lebih baik kita fokus pada hal yang sekarang terjadi.

21 Maret, hari gadis berketurunan kerajaan itu merayakan ulang tahunnya.

Hari ini adalah hari dimana akhirnya ia berumur 15 tahun. Yaa itu di luarnya, di dalamnya sih sudah 32 tahun.

"SELAMAT BERULANG TAHUN YANG KE-15, NONA JENNETTE!", seru kedua pelayan pribadinya.

"Selamat ulang tahun Jennette", ucap Ijekiel.

Pada tahun ini Jennette hanya bisa merayakannya dengan Anne, Violet, dan juga Ijekiel.

Jika pada tahun tahun sebelumnya, akan ada Roger, Rosaria. Maka tahun ini mereka berdua berhalangan hadir karena ada urusan lain.

Jennette sendiri pun tidak terlalu mempermasalahkannya.

Tapi yang Jennette permasalahkan adalah 'dia'. Huh, padahal Jennette sudah berkata untuk datang ke acara ulang tahun kecil kecilannya.

Tapi 'dia' tidak datang. Bahkan Jennette tidak melihatnya sama sekali hari ini.

Cukup membuat suasana hati gadis itu sedikit turun.

Padahal ia sangat mengharapkan kehadirannya.

"-na!"

"Nona!"

Seruan dari Anne membuyarkan lamunan Jennette. Ia dengan segera bersitatap muka dengan ibu asuhnya itu.

"Nona, kenapa anda melamun?", tanya Anne heran.

"Apa ada hal lain yang sedang kau fikirkan?", kini Ijekiel bertanya.

Jennette menggeleng cepat, "Aku hanya terlalu terharu dengan kalian semua yang hadir di acara ulang tahun kecil kecilanku"

"Nah mari kita mulai saja!"

Acara ulang tahun itu pun berlangsung dengan membahagiakan. Setidaknya bagi Anne, Violet, dan Ijekiel.

Jennette..... Fikirannya itu masih tertuju pada satu hal, 'dia'.

===•===

Hari sudah malam, kini tersisa Jennette dan Anne yang berada di kamar bernuansa pink milik Jennette.

Anne sedang membersihkan ranjang putri asuhnya itu. Sementara Jennette duduk di sofa seraya membuka hadiah dari para bangsawan yang mengiriminya.

Dia memang tidak melangsungkan pesta ulang tahun, tapi tidak sedikit bangsawan yang mengiriminya hadiah ulang tahun.

Dari teman pesta minum tehnya sampai ke bangsawan yang ia tidak kenal siapa.

Jennette sendiri juga tidak mengerti bagaiamana bisa mereka semua mengingat ulang tahun Jennette. Padahal Jennette sendiri saja tidak mengingat wajah dan nama mereka.

Jennette [Suddenly I Became A Princess]Where stories live. Discover now