Chapter 36

1.5K 280 94
                                    

Maapkan daku update nya lama
╥╯﹏╰╥

Akhir akhr ini disibukin sama tugas dan catetan yang menanti untuk segera dikerjakan. Jadi pikiran lagi ketuju ke tugas semua.

Betewe kalian udah baca chap 35 semua kan?

Habis masa ada bbrp yang baca + vote SC #2 tapi chapter 35 nya kagak.

Yakalo kelupaan vote kaga pape, ya tapi kalo kelompat chapter gimana atuh, kan sayang jadinya.

===•====

Pemuda itu mengacak rambutnya frustasi. Ahh benar benar membingungkan. Ini sudah H-1 dan ia masih belum tau apa yang ingin ia berikan pada Jennette sebagai hadiah ulang tahun.

Jangan tanya mengapa Kent bisa mengetahui ulang tahunnya. Kalian tidak lupa bahwa pemuda ini menstalker Jennette bukan?

"Tuan, jika anda merasa lelah dengan pekerjaannya istirahat saja sebentar", ujar McFadden khawatir.

Daritadi ia melihat Tuan Muda nya ini terus terusan mengacak rambut, benar benar seperti orang gila.

"McFadden, apa yang kau berikan pada kekasihmu saat ia berulang tahun?", tanya Kent.

McFadden menunjukkan raut datar, "Tuan, saya kan jomblo dari lahir", pernyataan itu membuat Kent menepuk jidatnya.

Ahh iya ya dia lupa akan hal itu.

"Biasanya apa yang diberikan pria untuk wanita yang berulang tahun?", tanya Kent lagi.

McFadden tampak berfikir, "Dulu saat masih berstatus sepasang kekasih, Tuan Duke memberikan mendiang Nyonya 100 buket bunga yang berbeda jenis untuk ulang tahunnya yang ke-18 tahun"

Seingatnya sih seperti itu ya. Mengingat hal itu semakin membuat McFadden ingat kalau umurnya sudah tua.

Haahh, sudah 42 tahun dan ia belum menikah. Padahal McFadden tampan tapi tidak laku. Efek kerjaannya selalu mengikuti Kent kemanapun sih, kalah tampan.

"Kasih seratus buket bunga ujung ujungnya diselingkuhin. Dih gak waras", Kent berdecak sebal.

"Memangnya Tuan ingin memberikan hadiah untuk siapa?", tanya McFadden.

"Buat siapa lagi kalau bukan buat dia"

McFadden mencoba mencerna dan mencerna, dia itu siapa?

Setelah 7 menit 34 detik berfikir, McFadden mau mengerti. Untuk doi toh.

"Berikan bunga dan perhiasan saja Tuan. Katanya gadis bangsawan kan menyukai hal semacam itu"

"Ck, kau tidak membantu McFadden. Aku ingin hadiah spesial yang tak akan bisa dia lupakan"

"Sudahlah kau keluar saja. Tunggu diluar jangan biarkan seorangpun masuk ke ruang kerjaku", usir Kent.

"Lho memangnya Tuan mau ngapain?", heran McFadden.

"Menghampiri si bawel", balasnya asal.

McFadden akhirnya keluar dari ruang kerja Kent dan berjaga, agar tidak ada seorangpun yang bisa masuk ke dalam sana.

Tadi Kent berkata ingin memghampiri si bawel. Pasti yang ia maksud adalah Lia, sudah pasti ia akan menghampiri nya dengan teleportasi.

Jennette [Suddenly I Became A Princess]Where stories live. Discover now