🌌 My Star 🌌

1.8K 195 42
                                    

🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌

Tine menatap sarawat penuh makna, berharap yang ia khawatir kan selama ini tidak benar,karena pada dasarnya mereka pergi keluar negeri tanpa pemandu wisata dan perjalanan ini adalah dadakan.

Lelaki itu mengusap tengkuknya dengan lembut seakan mengurangi beban yang akhir akhir ini menjadi pikiran nya.

"Sarawat kamu bisa berbahasa asing?"

Lelaki bermata tajam itu tertawa misterius.
"Pilih bento yang kamu inginkan biar aku yang membayar nya"

Setelah memilih dua box bento beserta minum dan dua box ebi teriyaki dengan segera lelaki kelinci itu menyerahkan keranjangnya kepada sarawat dimana lelaki itu sudah mengantri di kasir.

Suatu keajaiban bagi tine melihat kekasihnya itu dengan sukarela mengantri di kasir,berdesakan dengan ibu ibu dan pengunjung lainnya.

Lima menit menunggu kini tiba giliran sarawat ,dimana lelaki itu tampak percaya diri mengeluarkan semua isi keranjang yang dia bawa lalu menatap kasir itu.

Dan itu tak luput dari penglihatan tine,dimana wanita muda yang bekerja sebagai kasir itu tampak salah tingkah ketika ditatap oleh sarawat.

Kasir itu tampaknya ingin mengulur waktu, terlihat dari cara ia berbicara menawarkan beberapa barang promo yang tidak mungkin dimengerti sarawat seratus persen.

🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌

"Sayang"bisik sarawat

"Heummmm"

Sarawat tampak gusar di atas tempat duduk nya sudah setengah jam lebih kekasihnya itu mendiamkan nya tak ada jawaban yang berarti yang didapatkan sarawat ketika beberapa kali bertanya.

Bahkan saat makan pun lelaki kelinci itu memilih diam mengabaikan sarawat yang berusaha menarik perhatian nya.

"Tine Teepakorn"bisik sarawat

"Heum"

"Berhenti mendiamkan ku"

"Ahhhhhh"

Sarawat meremas dada kekasihnya itu cukup kencang hingga membuat lelaki perusuh itu memekik bahkan para penumpang kereta sampai menoleh kearah mereka.

"Aku tidak akan melepaskannya sebelum tahu alasan mengapa kamu mendiamkan ku"

Kedua pipi tine berubah merah ia sangat malu sekali, berulang kali dia mengutuk calon suaminya.


Lelaki kelinci berusaha melepaskan telapak tangan kekasihnya yang masih menempel di dadanya.

"Lepashhh dulu bodoh!!!"

"Tidak mau"sarawat menggelengkan kepalanya, percaya lah ia memiliki telapak tangan yang sangat kuat seperti tentakel gurita jika sudah menyentuh dada kekasihnya itu.

"Lepashhh"

"Tidak"

Tine menarik rambut hitam milik sarawat hingga membuat kepala kekasihnya itu mendongak dan cengkraman pada dadanya terlepas

Lelaki kelinci itu mengusap dada nya yang terasa nyeri dan sakit,sungguh ini bukan liburan romantis, melainkan ini adalah liburan pasangan gila.

Dia tidak bisa membayangkan bagaimana nanti ia menikah dengan sarawat,pasti lelaki serigala itu tidak akan membiarkannya keluar kamar.

🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌

Tepat pukul dua belas siang akhirnya mereka sampai juga di hotel takaragawa Onsen dimana hamparan salju menyambut mereka,hal yang tidak bisa ditemukan di Thailand.

Hawa dingin sangat menusuk kulit,secara otomatis lelaki kelinci itu merapatkan tubuhnya pada kekasihnya.

"Apakah dingin sekali?"tanya sarawat dan ditanggapi oleh tine dengan anggukan kepala nya.

Suhu dingin yang cukup ekstrim merupakan suatu hal baru bagi tine karena pada dasarnya lelaki kelinci itu terbiasa tinggal di wilayah tropis dimana sinar matahari sangat hangat sekali.

Sarawat melingkar kan tangannya pada pinggang kekasihnya lalu menuntun lelaki kelinci itu kearah kamar hotel yang telah ia sewa untuk tiga hari kedepan.

"Apa kamu masih kedinginan?"

"Heum"

Sarawat menggosokkan kedua telapak tangannya lalu menempelkan nya pada kedua pipi kekasihnya untuk menyalurkan rasa hangat.

"Lebih baik tidur terlebih dahulu setelah itu kita baru berendam air panas"

Alis tine tertaut lucu,ia tidak setuju dengan pernyataan sarawat karena pada dasarnya sumber air panas itu tidak jauh dari kamar hotel mereka dimana letak air panas itu tepat di depan kamar hotel mereka.

"Sebaiknya kita berendam air panas terlebih dahulu"

"Apa kau yakin?"

"Tentu"

Sarawat POV

Aku menatap lapar kearah tine ketika lelaki perusuh itu berjalan menghampiri ku.

Entah sengaja atau tidak lelaki perusuh itu melepaskan bathrobe nya perlahan lalu setelah itu senyum nakal tersungging di bibir merah nya.

Aku mengulurkan tangan untuk membantu nya turun kedalam kolam air panas.

"Apakah ini bulan madu kita sayang?"bisik ku

"Bulan madu yang kesekian"

Lelaki perusuh itu tersenyum malu,sungguh dia adalah lelaki yang manis dan cantik sekaligus tentu rasa syukur selalu aku ucapkan ketika tuhan memberiku kesempatan untuk bertemu dia kembali dan membuat cerita cinta yang sangat indah.

Takdir membawa kita pada suatu kebahagiaan yang tak terukur oleh apapun.

"Apapun yang terjadi dikemudian hari mari kita hadapi bersama sayang"

"Ai wat kamu sudah mengucapkan kata itu beribu ribu kali"

Aku tertawa ketika mendengar beberapa kali gerutuan lucu dari kekasihku.

"Kamu adalah segalanya bagi ku sarawat,kamu bintang didalam hati ku tak ada yang merubah perasaan kita sekalipun kita ingin mencoba melangkah menjauh"

"Beri aku kesempatan dua tahun sayang,lalu kita akan menikah dan tinggal dirumahnya yang sesuai yang kamu inginkan"

POV End

Nafas tine terengah-engah ketika sarawat melumat lembut bibir kekasihnya sambil menggiring tubuh mereka kearah kasur.

Saling bergelut dengan lidah dan bertukar saliva mereka akan menikmati sore dengan kenikmatan yang tidak bisa tergantikan dengan lainnya.

🌌End🌌

Heyy guys gimana kabar kalian darling bikin cerita ini buru buru karena mau nonton sarawat hahahahah 😂😂😂

Sumpah darling kagak berharap banyak sama cerita ini tapi darling harap dapat respon baik ❤❤❤







Mr Saraleo & Tine ChicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang