~Tinggal Bersama ~

4.4K 387 13
                                    

~~~~

Tinggal bersama mungkin bukan ide yang buruk terutama bagi tine dan sarawat yang sudah menjalani hubungan satu tahun.

Mereka bahkan sudah mendapatkan apartemen yang pas untuk mereka tinggali dimana perabotan sudah lengkap dari tempat tidur yang paling besar king size,perabotan dapur yang sudah lengkap bahkan pakaian si pemilik pun sudah dipindah semua.

Tine pun sudah mendapatkan izin dari orang tua nya untuk pindah ke apartemen yang baru.

"Apa perlu di rubah lagi?"

Mengingat si kelinci itu tak menyukai warna gelap jadi sarawat memilih warna cat yang mungkin bukan gayanya yaitu warna cool grey abu abu muda yang hampir mendekati putih dan cokelat muda mendominasi apartemen tersebut

"Tidak perlu seperti ini saja sudah cukup"ucap tine

Mereka berdua tampak menikmati mengelilingi apartemen baru tersebut kamar utama yang memiliki luas yang lebih besar ketimbang kamar tamu.

"Bukankah ini terlalu berlebihan ai wat?"tanya tine

"Tidak sama sekali" jawab sarawat

Tine pun melangkah ke arah bathroom dikamar utama yang lebih luas daripada bathroom kamar tamu bahkan tine berani bertaruh jika sarawat sudah memilih ini dari awal.

"Apa kita harus tidur terpisah?" Tanya tine tepat dihadapan sarawat.

Sarawat menatap lelaki berkulit pucat tersebut ia terkejut karena bukankah mereka tinggal bersama agar mereka bisa bersama sama dari pagi hingga pagi kembali kenapa harus terpisah.

"Kenapa? Apa kurang nyaman disini kita bisa pindah ke kamar kedua"jawab sarawat

"Bbbukan seperti itu"

"Apa perlu kita mengganti tempat tidur nya dengan tempat tidur kamar tamu?"

Tine tergagap dengan pertanyaan sarawat ayolah dia sangat gugup karena dia tidak terlalu sering tidur bersama sarawat karena jarak asramanya dan asrama sarawat cukup jauh jadi mereka bertemu di kampus atau menginap di asrama tine jadi wajar saja jika tine gugup saat ini.

"Tine apa yang kamu khawatir kan?"

"....."

Sarawat pun mengulurkan kedua tangan nya dan mengusap kedua pipi pria kelinci itu.

"Kita disini untuk memulai nya bersama bukan? kita saling berbagi cerita tidak perlu ada yang kamu khawatir kan ,kita saling bersandar dan mencari jalan keluar yang terbaik"ucap sarawat dengan lembut

"Aku hanya takut ini sementara"

Sarawat pun tersenyum tipis mendengar jawaban tine.

"Kamu perlu istirahat sepertinya tidur lah disini dan besok aku temani mengambil barang mu yang tersisa di asrama"ucap sarawat

Tine pun menuruti permintaan sarawat mungkin sudah saat nya ia mulai belajar memahami keinginan sarawat mengingat mereka sudah tinggal bersama ia harus bisa membedakannya ketika ia hidup sendiri di asrama kampus.

Ia seperti pengantin baru saja merasa binggung apa yang akan dilakukan setelah ia berbaring di samping sarawat padahal mereka sudah beberapa kali melakukan suatu hal lebih dari sekedar menjemput mimpi.

"Jangan khawatirkan hal yang belum tentu akan datang perusuh"ucap sarawat sambil merengkuh tubuh sang kekasih dari belakang.

Tine pun tersenyum dari balik lipatan lengannya membiarkan deru nafas sarawat menjadi pengantar tidur nya
Dalam hati tine hanya bisa berdoa semoga dihati sarawat selalu ada namanya.

~Mr Saraleo&TineChic~

Keesokan paginya tine terbangun lebih awal karena ia terbiasa untuk memulai sesuatu dari pagi hari dari olahraga ataupun sekedar bersih bersih saja.

ia segera membalikan tubuhnya karena tubuh nya masih direngkuh oleh lelaki berkulit cokelat itu ia melihat lelaki tsb bertelanjang dada karena terbiasa tidur seperti itu, pada awal nya tine terkejut sarawat memiliki kebiasaan seperti itu. tapi akhirnya tine terbiasa akan hal itu.
Dengan langkah terhuyung huyung ia melangkah kan kaki nya ke arah kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi.

Setelah itu ia melangkah kan kaki nya ke dapur namun ia merasa ada yang aneh ada banyak kantong belanja dan Televisi di ruang keluarga menyala.

"Phukong?"panggil tine

Merasa terpanggil si pemilik nama itu menolehkan kan kepala nya,dan menyunggingkan kan senyum jahilnya.

"Malam pertama di apartemen baru"ucap phukong
tine mengabaikan godaan si saudara kandung sarawat itu.

"Mae mana?"tanya tine

"Mae keluar untuk membeli bubur,Mae takut P' sakit karena sarawat"

"Hah!!!"pekik tine karena ia terkejut dengan jalan pikiran keluarga sarawat yang aneh.

Tak berselang lama pintu apartemen tersebut terbuka dan itu ibu sarawat yang membawa bungkusan bubur tine merasa tersentuh sekali karena ia diperhatikan oleh ibu sarawat.

"Tine kamu sudah bangun?apa kamu baik baik saja apa ada yang sakit?"tanya ibu sarawat

"Euhm tine baik baik saja Mae"

"Tine!"panggil sarawat dari arah luar kamar utama,tine merasa malu setengah mati karena sarawat hanya memakai celana dalam nya saja dan ia dengan kepercayaan diri yang tinggi dia keluar kamar seperti itu,dan ibu sarawat yang hanya bisa tersenyum melihat tingkah si anak pertama nya.

~END~

Pusing sendiri sama pola pikir sarawat hahahaha..😳😳




Mr Saraleo & Tine ChicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang