~Pikiran buruk~

6.6K 482 6
                                    

~~~

Hari ini pikiran tine sedang kacau dan itu berpengaruh pada mood nya yang buruk karena sesuatu yang membuat ia tertekan.

Hati nya tak sinkron dengan otak nya sehingga ia berakhir menyendiri di dalam ruangan klub musik meski klub music sedang libur karena P dim harus mengurus keperluan untuk konser minggu depan.

Tine yang bermain gitar dengan asal ia hanya ingin pikiran nya yang kacau sirna.

"Tine"Panggil seseorang dari arah belakang ya tine mengenal suara itu tapi ia hiraukan karena orang itu penyebab pikiran nya kacau siang ini.

Hingga orang itu menghampiri nya dan memeluk bahu nya dari belakang dan mendaratkan dagunya di puncak kepala lelaki kelinci itu.

"Apa ada masalah serius hingga kamu melewat kan makan siang?" Tanya sarawat

"....."

" Tine aku berbicara dengan mu jadi jawab pertanyaan ku"

Sarawat pun beralih duduk di kursi panjang disamping sang kekasih yang masih setia memangku gitar itu.

"Sarawat aku benci dengan pikiran ku saat ini" ucap tine setelah beberapa menit terakhir ia terdiam.

"Apa yang kamu pikir kan?"

"Apa kau bersungguh-sungguh dengan perasaan mu?"

"Apa perasaan mu berubah ?"

"Apa kau bahagia selama ini?"

"Apa aku menyusahkan selama ini?" Tanya tine beruntun kepada sang kekasih namun ia enggan memperlihatkan sorot mata nya pada sarawat ia seolah bertanya dengan dirinya sendiri.

Sarawat pun memutar kedua bahu tine untuk menghadap ke arah nya
"Tine lihat aku!!"ucap sarawat

Tine pun mengangkat kepala nya dan menatap kedua mata hazel sang kekasih.

"Tanpa mu jalan ku akan terasa sangat berliku tine,dan kamu sudah tertulis di salah satu sisi hatiku agar aku tidak mudah untuk menghapus nya"Ucap sarawat

Ia mengerti si kelinci ini takut kehilangan dirinya karena hubungan satu tahun mungkin saja bisa merubah hati, pikiran dan emosi mungkin. tapi sarawat tak pernah terpikirkan untuk merubah itu semua karena ya dia sudah menjadikan tine rumah nya untuk bersandar dan berjuang bersama begitu pun sebaliknya.

Tine pun memeluk erat tubuh sarawat setelah mendengar jawaban tersebut ia tahu,dia salah telah meragukan perasaan sarawat tapi tine berhak takut akan kehilangan sang kekasih bukan? mengingat sang kekasih selalu didambakan dan mendapat cap 'suami nasional '.

~End~
~~~

Hehehehe masih berlanjut ya ...

Mr Saraleo & Tine ChicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang