🐇Bebal 🐇

2.7K 248 39
                                    

🗻🗻🗻🗻

Banyak orang yang menilai jika kehidupan tine kini sudah berubah dimana ia sekarang selalu berada disekitar sarawat.

Sebenarnya yang mereka simpulkan itu tidak sepenuhnya salah, namun jika ditilik kembali sarawat selalu memberikan ruang khusus kekasihnya untuk menikmati waktu bersama teman temannya tanpa merasa dibatasi dengan hubungan mereka.

Begitupun tine bermodalkan percaya dan terbuka mereka mampu melakukan hal hal yang menyenangkan bersama sahabat ataupun teman.

seperti saat ini dimana sarawat yang sedang membantu tine memasukan beberapa pakaian dan obat-obatan kedalam tas ransel milik kekasihnya itu.

Besok adalah hari yang ditunggu tunggu bagi mahasiswa fakultas hukum dimana mereka akan berkemah di kaki gunung yang berjarak sekitar tiga jam dari kota Chiang Mai.

Ada sedikit rasa khawatir dihati sarawat tapi lagi lagi ia tidak bisa berkutik ketika kekasihnya itu tampak antusias menceritakan gambaran kemah di kaki gunung.

"Apa perlu bawa dua selimut?"tanya tine

Sarawat yang masih melipat jaket parasut itu tampak binggung dengan pertanyaan tine ayolah kekasih nya itu sudah membawa dua jaket parasut
Dan satu selimut tebal.

"Di kaki gunung tidak terlalu dingin"jawab sarawat

Tine menghela nafas nya pelan baru kali ini dia pergi kemah di kaki gunung jadi wajar jika ia masih minim pengalaman, dia hanya tidak ingin terkena hipotermia karena sarawat tidak bisa memberikan pelukan hangat nya nanti,tidak mungkin kan ia minta dipeluk oleh ohm phuak atau Fong.

"Apa aku perlu menghangatkan mu sekarang agar nanti hangat nya masih terasa sampai kamu selesai berkemah"ucap sarawat dengan senyuman jahilnya
membuat tine bersemu merah karena ucapan nakal kekasih nya itu

Mereka melawati malam ini dengan pelukan hangat, mereka tidur dengan pulas sebelum berpisah sekitar tiga hari dan tidak bisa merasakan hal ini nanti.

🚞🚞🚞🚞

Keesokan harinya ketika waktu menunjukan pukul tujuh pagi lelaki serigala itu sudah berada di stasiun kereta.

sarawat merasa ia belum benar benar bisa melepas tine ke acara kemah hari ini,bahkan semenjak turun dari mobil ia benar benar menempel dengan lelaki kelinci itu.

Bahkan dia tidak segan segan meletakkan kepala nya pada bahu tine dan pemilik bahu itu hanya bisa menggosok telapak tangan sarawat berusaha menyakinkan dia akan baik baik saja.

"Aku akan baik baik saja wat"lirih tine

"Jaga dirimu"jawab sarawat

Tine hanya tersenyum ini baru pertama kalinya ia pergi tanpa sarawat wajar jika sarawat masih belum terbiasa, perlahan ia menarik lengan kanan nya yang semenjak dari tadi di lilit oleh tangan kekasihnya.

"Kereta nya sudah tiba aku akan segera berangkat"

Sarawat menangkup kedua pipi tine ia mencium bibir sang kekasih begitu dalam,mereka sedikit melupakan hiruk pikuk orang  yang berlalu lalang dia hanya ingin menghilangkan rasa khawatirnya.

Lima menit kemudian akhirnya sarawat melepaskan tautan bibir tersebut ia menatap tine
"Sayang aku mencintaimu"bisik sarawat

Mr Saraleo & Tine ChicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang