Dua belas

2.5K 229 54
                                    

[STRANGERS]

Kaki Jungkook menguasai seluruh sofa single yang berada di dalam ruang latihan para member bangtan. Pria tampan tersebut baru saja berlatih bersama dengan ke enam temannya untuk acara music show yang akan mereka hadiri tiga hari mendatang.

"Geser sedikit."

"Tempat lain kan ada, hyung. Aku lelah sekali ini."

"Memangnya kau saja yang lelah, aku juga."

"Mengalah sedikit dengan adikmu ini."

"Aku sudah terlalu sering mengalah denganmu. Singkirkan kakimu atau ku timpa kakimu."

Bukannya menjawab, Jungkook malah memejamkan matanya dan pura-pura tidak mendengar perkataan dari kakaknya tersebut.

"Baiklah, jawabannya adalah kakimu ingin ku timpa." Jimin segera membawa tubuhnya duduk diatas kaki panjang Jungkook setelah dirinya tak mendapatkan jawaban dari mulut sang adik.

"Akh, hyung. Badanmu berat tahu." Keluh Jungkook dan segera membuka matanya, melihat kakaknya yang lebih tua dua tahun darinya itu sudah menimpa kakinya.

"Makanya kalau ku bilang menyingkir, menyingkirlah." Kata Jimin sambil membawa tubuhnya bersandar pada sofa.

"Yasudah, awas. Kau bangun lebih dulu, aku ingin menarik kakiku." Jimin malah melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Jungkook tadi, ia malah memejamkan matanya dan pura-pura tidak mendengarkan ucapan Jungkook.

"Hyung, ayolah. Aku lelah sekali ini, jangan bercanda dulu."

"Siapa yang bercanda sih, Jung."

"Kau, cepatlah menyingkir dari atas kakiku. Aku sedang tidak mood untuk mendorong tubuh mungilmu itu." Jungkook menggerak-gerakkan kedua kakinya yang berada di bawah bokong Jimin.

"Ya seperti itu, Jungkook-ah. Gerakan lagi kakimu, lumayan juga. Rasanya bokongku seperti menerima pijatan dari kursi pijat."

"Berdiri atau ku tendang." Ancam Jungkook dengan setengah hati.

"Tendang saja kalau kau berani." Tantang Jimin dengan tidak merubah posisinya sedikitpun.

"Oh, kau menantangku?"

"Eum, lakukan saja kalau berani. Akan ku tendang juga kau dari daftar pertemananku."

"Aish, yasudah kalau begitu bangunlah, hyung. Aku benar-benar lelah sekarang." Keluh Jungkook lagi dengan nada merajuk yang sangat menggemaskan.

Jimin tersenyum kecil dibuatnya. "Ini hukuman buatmu, Jung."

"Hukuman apa sih, hyung? Lama-lama kau semakin tidak jelas."

"Hukuman karena kau mendekati perempuan incaranku juga." Ucap Jimin sambil membuka matanya dan menatap wajah Jungkook.

"Siapa? Memangnya aku mendekati temanmu?" Kening Jungkook mengerut bingung, ia mengubah posisinya menjadi duduk dan berhasil menarik kakinya yang sedang ditimpa Jimin.

"Jinna, kau mendekati gadisku. Dia itu perempuan incaranku tahu." Ujar Jimin sambil menunjukkan wajah sebal yang dibuat-buat.

"Apa katamu tadi, Jinna gadismu? Hei, hyung. Jika ingin berbicara tuh dipikirkan lebih dulu. Sudah tahu Jinna itu temanku, berarti dia itu gadisku." Sela Jungkook tidak terima dengan ucapan yang kakaknya lontarkan.

"Gadismu dari mana, jelas-jelas aku dulu yang mengenal Jinna. Berarti Jinna itu gadisku, Jung. Valid, no debat."

"Valid apanya, aku tidak terima. Jinna itu gadisku juga, aku yang mengenalnya lebih dulu. Bagaimana hyung bisa berkata kalau hyung yang mengenal Jinna lebih dulu? Sudah jelas aku yang mengajaknya untuk menginap di dalam dorm." Jungkook bertanya dengan raut wajahnya yang masam.

STRANGERS ; fangirlWhere stories live. Discover now