Enam

3.2K 254 40
                                    

[STRANGERS]

Hari ini suasana diluar store House of BTS yang berlokasi di Gangnam sangat ramai. Banyak sekali ARMY yang sudah mengantri di depan store. Tidak biasanya seperti ini, mungkin mereka semakin antusias saat tahu member BTS ikut hadir di Pop Up Store miliknya.

Walaupun kondisi diluar sangat ramai, barisan yang dibuat para pengunjung sangatlah rapih. Tidak ada kekacauan sama sekali. Mereka semua mengerti aturan yang berlaku dan tentu saja penggemar BTS itu sangat disiplin dan saling menghargai satu sama lain sehingga tidak mungkin ada keributan disana.

Park Jimin, pria berkelahiran tahun sembilan puluh lima itu sedang mengitari seluruh ruangan yang berada didalam store sendirian. Teman-temannya yang lain juga sibuk dengan kegiatannya sendiri. Pria tampan tersebut melangkahkan tungkainya ke lantai dua, ia ingin melihat spot foto yang indah dilantai yang berbeda.

"Nona, maukah kau menemaniku mengitari store ini?"

Gadis yang sedang bersandar di dekat spot pembayaran yang berada dilantai dua tiba-tiba terkejut saat mendengar suara pria lain menyapa telinganya. "Eoh, kau berbicara denganku?"

Pria tampan tersebut mengangguk. "Memangnya ada siapa lagi disini selain dirimu?"

Gadis yang ditanya tersebut mengitari pandangannya melihat keadaan sekitar. Dan ya, ternyata yang dikatakan pria tampan dihadapannya itu benar. Tidak ada siapapun dilantai ini kecuali mereka berdua. "Ah, maaf. Ada yang bisa saya bantu?"

"Aku ingin kau menemaniku mengitari store ini, apakah kau keberatan?" Tanya Park Jimin sekali lagi.

"Oh, saya tidak merasa keberatan, Tuan."

"Tuan? Hey, kenapa kau sebaku ini denganku. Aku tidak setua itu sampai kau panggil Tuan." Kata Jimin sambil tertawa kecil.

"Maaf, aku hanya tidak tahu harus memanggil dirimu dengan sebutan apa." Gadis tersebut menunjukkan senyuman canggungnya.

"Panggil namaku saja, kau tahu namaku bukan?" Gadis dihadapan Jimin mengangguk kecil. "Omong-omong, namamu siapa?"

"Namaku Jinna. Senang bertemu dengan anda, Park Jimin."

"Senang bertemu denganmu juga Jinna. Kau memiliki nama yang cantik sangat sesuai dengan wajahmu."

Pipi Jinna bersemu merah. "Terimakasih, Jimin-ssi." Sebenarnya, niat Jinna pergi ke lantai dua itu ingin menghindari semua idolanya karena ia sangat malu dengan kejadian sebelumnya. Namun, harapannya tak berjalan mulus. Malah salah satu idolanya datang menghampiri dan juga turut memuji dirinya yang sangat absurd ini.

'Apakah aku harus salto saat ini juga karena Park Jimin telah memujiku cantik?' Gumam Jinna dalam hati.

"Ayo, Jinna-ya."

Jinna segera tersadar dari lamunannya setelah mendengar ajakan dari idolanya. Selama menemani Jimin, gadis tersebut tidak banyak bicara. Tidak seperti biasanya, Jinna itu bukan sosok yang pendiam. Ia adalah wanita yang banyak sekali bicara. Kali ini Jinna tidak ingin sang idola risih akan sifat barbarnya.

Mereka terus mengitari satu persatu spot yang tersedia dalam store. Sesekali Jimin membuat candaan yang membuat Jinna tertawa melihatnya. Sampai akhirnya mereka naik ke lantai teratas. Disana ada spot foto yang berada di outdoor, replika Bangtan Bomb dengan versi besar yang terbuat dari bahan yang empuk untuk dipeluk sebagai hiasannya.

"Bisakah kau mengambil gambar untukku?" Kata Jimin sambil menyodorkan ponselnya.

Gadis tersebut dengan segera membantu sang idola dengan senang hati. Jimin mengambil posisi untuk berfoto, pria itu bergaya dengan sangat tampan. Jimin segera mendekat kembali dengan Jinna.

STRANGERS ; fangirlWhere stories live. Discover now