Epilog

306 30 6
                                    

Di akhir pekan ini, Yuri memutuskan untuk ke salon dan merawat rambutnya. Semenjak menjadi pegawai tetap di perusahaan milik keluarganya, Yuri menjadi jarang merawat rambutnya, sehingga rambutnya terasa kering dan kurang ternutrisi.

Entah kebetulan atau bagaimana, Yuri merasa dejà vu saat menatap lelaki yang sedang duduk di kursi pelanggan yang berjarak dua kursi darinya.

"Eunhyuk-ssi?"

Lelaki yang Yuri panggil Eunhyuk itu pun menoleh pada asal suara. Dia tampak sedikit terkejut saat melihat gadis yang sudah cukup lama tak ia temui.

"Kau sedang mencukur rambut?" tanya Yuri sembari terkekeh melihat rambut Eunhyuk yang hanya tersisa sekitar dua atau tiga senti, layaknya lelaki itu akan wajib militer.

"Ah, ya... Tapi, kali ini aku membotakkannya." Eunhyuk tersenyum canggung. "Aku akan wajib militer tahun ini."

Yuri sedikit terkejut mendengar itu dari Eunhyuk. Apakah lelaki itu lebih muda dari Donghae dan Kyuhyun? Karena seingatnya, saat ia sedang kuliah di Jepang, dia mendapat kabar Donghae dan Kyuhyun memulai wajib militer di waktu yang hampir bersamaan.

"Oh, begitu ya..." Yuri hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia pun tersenyum ramah, "Kau tetap tampan dengan gaya seperti itu."

Eunhyuk tentu saja kaget dengan reaksi Yuri saat melihat kepalanya yang botak. Namun ia langsung menepis rasa berbunga-bunganya karena pujian Yuri, dia teringat dengan ucapan Yoona saat ia mengatakan Yuri memujinya. "Tak usah berlebihan, Yuri-ssi, kata Yoona kau selalu memuji orang dengan tidak jujur." kekehnya.

"Yoona bilang begitu?" Yuri tampak kesal. "Dan kau percaya itu? Astaga, benar-benar anak itu." geramnya.

"Jadi apakah pujianmu jujur?"

"Tentu saja." Yuri mengangguk mantap.

"Kalau begitu maukah kau makan bersamaku sebelum aku berangkat?"

"Eh?" Yuri hanya bisa terkejut dengan ajakan Eunhyuk yang sepertinya cukup serius itu.

•••

Seorang wanita yang menjadi sekretaris semenjak Cho Kyungmin menjabat sebagai presdir di Cho Corp tiba-tiba memilih untuk pensiun, dan Donghae terpaksa harus bersabar karena seseorang yang menggantikannya belum tiba. Seingat Donghae, wakil presdir mengatakan padanya kalau sekretaris baru itu masih berada di Amerika karena meraih gelas master dalam jurusan ekonomi. Untung saja sekretaris baru itu telah menyelesaikan pendidikannya, dan akan segera pergi ke Seoul untuk menggantikan posisi sekretaris itu.

Donghae mendapat kabar bahwa sekretaris baru itu akan datang memperkenalkan dirinya pagi ini. Dalam perjalanan menuju kantor, Donghae membaca sedikit resume milik sekretaris barunya. "Jessica Jung." gumamnya membaca nama itu. Dia menatap foto yang tertempel di secarik kertas itu, namun bereaksi biasa saja saat melihat wajah campuran Korea-Amerika itu.

Tangannya pun meletakkan resume itu di kursi sebelah, dan menatap pemandangan luar mobil yang dikemudikan oleh supir pribadinya.

Saat sampai di kantor perusahaan, Donghae pun keluar dari mobil setelah pintunya dibuka oleh seorang penjaga pintu perusahaan. Dia tersenyum tipis untuk berterima kasih pada seseorang itu. Saat sudah berdiri tegak, matanya kini menatap seorang wanita berambut cokelat kemerahan, kulit putih, dan senyuman manis di wajahnya sedang berdiri tegak dan kini membungkuk untuk menyapanya dengan sopan.

Mata Donghae seolah akan keluar dari tempatnya saat melihat wanita itu.

"Perkenalkan, nama saya Jessica Jung, sekretaris baru anda." Suara lembut dan terkesan berkelas itu keluar dari mulut wanita yang beberapa menit lalu dicap biasa saja oleh Donghae.

A Secret Behind UsWhere stories live. Discover now