19. When We Were Us

125 25 0
                                    

Yoona tampak terpaku di dalam mobil. Tatapan kosongnya mengarah ke depan. Setelah berusaha untuk menahan semua rasa sakit yang ia rasa, akhirnya pertahanannya runtuh. Ingatan saat ia masuk ke minimarket tempatnya akan bekerja di pagi itu kembali terngiang.

"Aku tak bisa berkata apa-apa, nona. Pekerja paruh waktu yang berhenti tiba-tiba saja kembali dan ingin kembali bekerja. Aku sangat merasa tak enak padanya. Sekali lagi, maaf."

Tangisan Yoona pecah dan lagi-lagi membuat Donghae yang duduk di kursi supir tak tahu harus berbuat apa. Dia pun tak tahu kenapa Yoona harus menangis seperti itu karena kehilangan pekerjaan yang sebenarnya bisa ia cari lagi. Lagipula pekerjaan itu hanya paruh waktu.

"Jangan menangis, Yoona." bujuk Donghae sembari mengarahkan tangannya pada kepala Yoona. Dia mengelusnya lembut untuk menenangkan gadis itu.

"Aku benar-benar membutuhkan pekerjaan itu." ucap Yoona sembari sesenggukan berusaha menghentikan tangisnya.

Donghae menghela napas. Ia berharap bisa tahu semua isi hati Yoona sehingga ia langsung membantu gadis itu tanpa bertanya. Atau setidaknya ia bisa memiliki hak untuk bertanya. Tapi, memangnya dia siapa?

•••

"Oppa." Seohyun yang sedang membaca buku di ruangan tempat Kyuhyun biasa bekerja di rumah membuka percakapan tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang ia pilih secara acak untuk ia baca.

Kyuhyun yang sedang memilah bukunya untuk menyisihkan yang mana sudah ia baca dan mana yang belum pun menoleh sejenak ke arah Seohyun yang sedang duduk di kursi tempatnya biasa bekerja. "Hm?" responnya.

"Apakah kau pernah berpacaran dengan cinta pertamamu?" tanya Seohyun yang kini mengalihkan pandangannya pada Kyuhyun yang menghentikan pergerakan tangannya.

Kyuhyun sempat terpaku selama beberapa detik saat mendengar pertanyaan Seohyun. "Ya, pernah." jawabnya kembali bergerak untuk menyusun bukunya di rak buku.

Seohyun pun menutup buku yang sedang ia baca, dan berjalan mendekati Kyuhyun. "Sebenarnya berapa kali kau berpacaran? Apakah kau dulunya playboy?" tanyanya dengan nada bercanda. Walaupun kedengarannya seperti itu, tapi Seohyun sedang menggali informasi dari tunangannya itu.

Kyuhyun tertawa tak percaya, "Tentu saja tidak. Aku hanya berpacaran satu kali itu saja. Setelah itu tak pernah lagi. Lagipula aku tak sempat menemui perempuan, pekerjaanku sudah sangat sibuk." jawabnya sembari menatap Seohyun yang kini bersandar di bahunya dan membuat Kyuhyun terdiam.

"Aku berharap Yoona Sunbae hanya sekedar cinta pertama saja. Karena aku ingin menjadi cinta terakhirmu."

Kyuhyun tertegun mendengar pernyataan Seohyun barusan. Bagaimana gadis itu bisa tahu tentang Yoona? Apakah Yoona yang menceritakannya? Tapi, itu mustahil. Setahunya gadis itu bukan tipe yang membicarakan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu.

"Kau tahu darimana tentang Yoona?" Kyuhyun pun memutuskan untuk bertanya.

"Aku hanya menerka-nerka saja." jawab Seohyun berbohong lalu memeluk Kyuhyun dan membenamkan kepalanya pada dada bidang milik lelaki itu. "Lagipula itu hanya masa lalu, kan? Aku rasa tidak penting untuk membicarakannya."

Kyuhyun merasa sesak saat mendengar kata 'masa lalu'. Ya, semuanya hanya masa lalu. Tapi, entah kenapa Kyuhyun merasa tidak benar jika harus mengakhiri semuanya dengan begitu saja. Masih banyak hal yang mengganjal di hatinya tentang mantan kekasihnya itu.

A Secret Behind UsWhere stories live. Discover now