Chapter 25 - Penggoda (2)

Start from the beginning
                                    

Wei Wuxian tersadar bahwa ia jarang sekali mendapatkan kesempatan pagi-pagi bisa datang ke kamar anak angkatnya itu, membuatnya ia ingin mencoba sekali saja mengikatkan ikat kepala yang sakral itu ke kepala anaknya dengan kedua tangannya sendiri.

"Hei... Yang mana ikat kepala milik Sizhui ?" Wei Wuxian bertanya.

Lan Sizhui, "Yang kanan..."

Lan Jingyi, "Sebelah kiri..."

Lan Sizhui dan Lan Jingyi bertatapan aneh. Seakan menutupi malu dan saling menyalahkan. Wei Wuxian merasa ia memiliki bahan untuk menggoda mereka berdua lagi dan mendadak merasa bersemangat. Ia mengambil kedua ikat kepala itu dan membawanya mendekat ke kedua 'anaknya' itu.

Sambil menahan senyum dan tawanya, Wei Wuxian kembali bertanya, "Aku akan bertanya sekali lagi, yang mana milik Sizhui ?"

Sizhui dan Jingyi bertatapan sejenak. Seakan berusaha menyamakan isi pikiran mereka. Dengan yakin, kemudian mereka meraih salah satu ikat kepala yang dibawa Wei Wuxian itu.

Sizhui mengambil ikat kepala sebelah kiri, dan Jingyi kali ini mengambil ikat kepala yang ada di sebelah kanan. Berbeda dengan jawaban mereka yang pertama.

"HA HA HA..." Wei Wuxian tidak dapat menahan bahagianya lagi.

Sekali lagi Sizhui dan Jingyi saling bertatapan malu dan saling menyalahkan.

Memang, semenjak menjadi sepasang kekasih, Sizhui dan Jingyi sudah tidak peduli lagi yang mana ikat kepala milik mereka. Toh jika tertukar, mereka masih memakai ikat kepala milik orang yang paling berharga bagi mereka. Milik orang yang paling mereka cintai.

"Wah.. wah.. wah.. tadi mandi bersama, dan sekarang ikat kepala ini. Aku benar-benar tidak tahu hubungan kalian sudah seintim ini."

Wei Wuxian semakin semangat menggoda. Apalagi melihat ekspresi lucu Sizhui dan Jingyi yang terdiam malu dan menjadi salah tingkah. Benar-benar sangat menyenangkan bagi dirinya.

Wei Wuxian, "Sudah... sudah... maafkan aku. Cepatlah berpakaian dan ikut aku."

Masih dengan perasaan malu, kesal, dan dongkol, Lan Sizhui dan Lan Jingyi mengikuti Wei Wuxian menuju jingshi. Kamar HanGuang Jun.

"Ayah Wei..." Lan Sizhui menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan tidak ada orang lain di sekitar sana. Memang, Lan Sizhui hanya bisa memanggil Lan Wangji atau Wei Wuxian dengan sebutan 'ayah' jika tidak ada orang di sekitar mereka. Apalagi jika ada Lan Qiren. Karena pernah suatu hari saat perjamuan keluarga, Sizhui memanggil Lan Wangji 'ayah', dan kemudian Lan Qiren mendengarnya.

Setelah itu, Lan Qiren seperti terkena serangan jantung dan tidak dapat bangun dari tempat tidurnya kurang lebih selama tiga hari.

Merasa tidak ada orang lain selain mereka bertiga, Lan Sizhui melanjutkan, "Ayah Wei... kenapa kita datang kesini ?"

Wei Wuxian, "Tidak apa. Masuk lah."

Lan Sizhui dan Lan Jingyi masuk ke dalam ruangan itu. Mereka berdua sudah pernah masuk ke dalam sana sebelumnya, tapi saat ini, mereka seperti merasa asing dengan keadaan ruangan itu.

Lan Jingyi, "Hei senior Wei, kau apakan kamar HanGuang Jun sampai seperti ini ?"

Mendengar pertanyaan Jingyi, Wei Wuxian hanya tersenyum tak tahu malu.

Kamar HanGuang Jun yang biasanya sangat rapi kini menjadi sangat berantakan. Ada begitu banyak kain, kertas, tinta, dan barang-barang aneh lainnya berserakan di sana.

Jingyi, "Jika kau memanggil kami kesini hanya untuk membersihkan ini, mohon maaf, jadwalku hari ini agak sedikit sibuk..."

Jingyi membalikkan badannya hendak keluar, tapi sebuah tangan memukul bagian belakang kepalanya. Membuatnya meringkuk memegang kepalanya seakan mau menangis.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 01, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Best Friend [[Vakum]] (Lan Sizhui x Lan Jingyi / Zhuiyi)Where stories live. Discover now