Chapter 10 - Ayah

1.6K 178 13
                                    

Setelah selama seminggu Lan Jingyi tidak pernah tidur nyenyak, entah kenapa tadi malam ia benar-benar tidur dengan sangat nyaman. Sebuah tangan yang berada di bawah kepalanya seakan menjadi bantal paling lembut yang pernah ia rasakan. Ketika ia membuka mata, sebuah wajah tampan menyambutnya dengan senyuman manis.

"A-Yi, kau sudah bangun, sayang ?"

Pipi Lan Jingyi mendadak merah merona. Dengan malu dan manja, ia kembali membenamkan wajahnya ke dada Sizhui, "Aku masih tidur..."

Lan Sizhui hanya tersenyum dan memainkan helai demi helai rambut Jingyi. "Mandilah dulu, sebentar lagi teman sekamarmu akan kembali."

Jingyi tidak mau menyerah. Jika bukan sekarang, kapan lagi ia punya waktu bermesraan dengan Sizhui. Karena bahkan hari ini pun, larangan bertemu satu sama lain diantara mereka masih tetap berlaku. Tidak tahu apa yang akan Lan Qiren lakukan pada mereka jika ia tahu Sizhui menyelinap ke dalam kamar Jingyi.

Lan Jingyi semakin manja, "Tidak mau! Yuan gege, A-Yi mau mandi bersamamu..."

Lan Sizhui tidak tahan, ia mencubit kedua pipi Jingyi dan mengancam, "Jika kau bermain lebih jauh lagi, jangan menyesal pada apa yang akan aku lakukan kepadamu selanjutnya."

Lan Jingyi membalasnya dengan mendekatkan wajahnya. Kedua bibirnya kini hanya berjarak sekitar dua jari dari dagu Lan Sizhui, "Memang apa yang akan kau lakukan ? Kau pikir aku takut....?"

Senyum manis yang diperlihatkan Lan Jingyi membuat dua tangan Lan Sizhui dengan cepat bergerak menuju pinggang Jingyi. Dengan sangat lincah, jari-jari nya menggelitiki tubuh ramping Jingyi. Sontak gelak tawa menggema di kamar itu.

"Sizhui... Sizhui... aku menyerah. Maafkan aku. Aku akan segera mandi sesuai perintahmu." Air matanya keluar. Ia sudah lelah hanya untuk sekedar tertawa lagi. Pakaian mereka kini sudah jauh dari kata rapi.

Lan Sizhui tidak berhenti, "Kau tidak memanggilku begitu tadi...."

"A-Yuan ?" Sebuah panggilan menghentikan gerakan Sizhui. "Kau di dalam ? Keluarlah !"

Suara itu jelas milik Wei Wuxian. Entah kenapa ia memanggil Lan Sizhui pagi-pagi seperti ini. Dengan cepat Lan Sizhui beranjak bangun dan merapikan pakaiannya sekedarnya. Ia khawatir ada berita buruk yang  akan disampaikan Wei Wuxian.

Lan Sizhui membuka pintu, "Ah.. Senior Wei. Ada apa ?"

Wei Wuxian, "'Ada apa' ? Kau dilarang bertemu dengan Jingyi dan sekarang kau justru kutemukan di dalam kamarnya. Dan kau masih bertanya 'ada apa ?'"

Wei Wuxian mendongakkan kepalanya melihat ke dalam kamar. Matanya kemudian menemukan sosok Lan Jingyi di atas kasurnya dengan pakaian yang sama tidak rapinya dengan milik Lan Sizhui.

Wei Wuxian tersenyum menggoda, "Aku tidak sedang mengganggu sesuatu yang bagus, kahn ?"

Siku Wei Wuxian menepuk lengan Sizhui, membuat wajah Sizhui berubah menjadi sangat merah. Dengan penuh rasa malu ia menjawab, "Me- me- memangnya se- sesuatu yang bagus apa yang anda maksud ?"

"Kalau anda tahu akan mengganggu, harusnya anda tidak melakukannya, kahn, Senior Wei ?" Mendengar percakapan 'ayah anak' itu membuat Jingyi ikut bangkit dan menghampiri.

Wei Wuxian," Diamlah, Jingyi. Atau aku tidak akan merestui hubunganmu dengan Sizhui."

Kedua mata Wei Wuxian dan Lan Jingyi beradu sesaat. Sepertinya ada kilatan petir yang beradu ditengah tatapan mereka.

Wei Wuxian mendengus menyerah, "Yah sudahlah.. Sizhui, ikut aku ! Kita akan menyusul Lan Zhan."

Lan Sizhui mengangguk. Sedetik kemudian, Wei Wuxian beralih menatap Jingyi. "Kau tetap disini. Tunggulah dengan sabar. Jangan lupa kalian berdua masih dilarang bersama."

Best Friend [[Vakum]] (Lan Sizhui x Lan Jingyi / Zhuiyi)Where stories live. Discover now