MPF°20

2.2K 92 0
                                    

Dari sini saya belajar tentang melanjutkan untuk percaya bahwa semua orang dapat membuat luka dalam tanpa pengecualian
~Nataliaputrinathanio.

🧚🧚🧚

"Ngapain ngelamun sendiri?" Tanya orang itu.

"Ish lo, bikin orang kaget aja!"ucap Nata.

"Masih mikirin yang di kantin?" Tanya orang itu.

"Kok bisa tau?" Tanya Nata.

"Nata-Nata, waktu lo mau masuk kantin gua ada di meja seberang," ucap orang itu lalu ikut duduk di sebelah nata.

"Lo, ga mau jenguk Austin?" Tanya orang itu.

"Ya jelas mau lah Rio, Nata rindu banget sama Austin," lirihnya sambil menatap langit.

"Ya udah pulang sekolah ikut gua ke rumah Austin," ucap Rio yang membuat mata Nata berbinar-binar.

Kalau kalian tebak tadi yang sama nata adalah Rio tebakan kalian bener banget.

Andai gitu guys Rio hidup di kehidupan real pasti gua dah calonin buat jadi pacarnya~Author.
Ah elah Thor, mangkanya cari doi jangan jomblo terus!~netizen.
Karena jomblo lebih baik dari pada pacaran~author.
Thor, mau ga jadi pacar gua?~rio
Ya jelas mau lah rio~author
Ya udah mulai sekarang Lo jadi pacar gua ga ada penolakan~rio
Makasih bebek~author

Ok abaikan percakapan ga jelas di atas.

S
K
I
P
P
U
L
A
N
G
S
E
K
O
L
A
H

Sesuai janji mereka tadi, nata dan Rio sekarang ada di sebuah tempat yang banyak sekali gundukan-gundukan tanah. Mereka menelusuri semua gundukan dan berhenti di satu gundukan yang bernisan.

AUSTIN FEBRYAN ARDIANSYAH
Bin
FAREL ARDIANSYAH


"Assalamualaikum Ar, gimana kabarnya?" Tanya Nata.

"Ar, baik-baik aja kan di sana, Ar ga nakal kan, bidadari di sana cantik ga Ar?" Ucapnya.

"Na, sedih banget ga ada Ar di sini, padahal kan, na mau kenalin Ar sama orang yang pernah hadir di hidup na!" Ucapnya sambil melirik Rio.

Rio yang peka pun akhirnya membuka suaranya.

"Assalamualaikum Bro, Gimana sehat? Kenalin gua Rio sahabat juga yang waktu itu gantiin posisi lo walau sebentar," ucap Rio sambil mengusap nisan Austin.

"Ar, Na, mau cerita Na kan lagi suka sama orang dan orang itu juga suka sama Na, masalahnya masa lalu dari orang itu kembali dan pacar Na masih ada perasaan, apa yang harus Na lakukan Ar?" Tanyanya.

"Apa Na harus ikhlasin aja ya Ar? Tapi, Na ga bisa Ar, aku ga mau yang sudah menjadi milikku harus terbagi Ar," lirihnya dan meneteskan air mata.

Rio yang melihat Nata nangis pun memberikan semangat untuk nata.

"Udah Nata, ga usah sedih lagi. Kalau emang jodoh pasti ga akan kemana," ucap Rio.

"Pulang yuk Nat, udah sore juga entar kalau di cariin momy gimana? Kamu belum sembuh total soalnya," pinta Rio nata pun cuma bisa menganggukan kepalanya.

"Ar, aku sama Rio pulang dulu ya, assalamualaikum Ar," pamitnya lalu berdiri meninggalkan gundukan tanah itu.

S
K
I
P
M
A
N
S
I
O
N
N
A
T
H
A
N
I
O

TOK! TOK! TOK!

"Siapa?" Teriak gua.

Karena ga ada jawaban akhirnya gua keluar untuk membukakan pintu, betapa terkejutnya gua saat buka pintu yaitu nata yang sedang di gendong Rio ala bridal style.

"Lo, apain Nata?" Tanya gua.

"Diem deh bang, Nata lagi tidur gua ga enak banguninnya," jawab Rio.

"Ya udah taruh di kamarnya, masih ingatkan kamarnya?" Tanya gua.

"Bukannya di jawab malah nyelonong aja tuh anak, anak siapa sih?" Gumam gua.

Saat ini Rio sudah berada di depan pintu berwarna biru bertuliskan NATA ROOMS. Rio pun membuka knop pintu itu dan melihat seisi kamar yang bernuansa biru dan putih. Dia membaringkan nata di atas king size nya, dan mengecup puncak kepalanya.

"Good sleep my princess," ucapnya lalu keluar dari kamar Nata.

Saat Rio turun dia mendapatkan Kevin yang sedang duduk di sofa dengan camilan di tangannya, tanpa di suruh Rio pun duduk dan ikut makan camilan itu.

"Ngapain masih di sini? Sana pulang," usir Kevin.

"Entar, gua mau nunggu bang Nanda, bang Abrar sama bang Azka," ucap Rio sambil memasukan kacang ke mulutnya.

"Ngapain lo ketemu Abang gua?" Tanya Kevin.

"Kepo," jawabnya dengan pandangan lurus ke depan.

Keheningan pun terjadi di antara mereka berdua sampai suara salam membuat mereka tersadar dari lamunannya masing-masing.

"Assalamualaikum," salam bang Abrar dan Azka.

"Waalaikumsalam," jawab Kevin dan Rio bersamaan.

"Loh tumben, Rio lo ke sini?" Tanya bang Azka duduk di samping Kevin.

"Ada yang mau gua bicarain bang, sama abang," kata Rio.

"Mau ngomong apa Yo?" Tanya Abrar.

"Entar nunggu bang Nanda juga bukan, di sini tempatnya," kata Rio sambil melirik Kevin.

"Ngapain lo lihatin gua gitu?" Tanya Kevin.

"Gapapa," jawab Rio sambil memasukan kacang lagi.

Karena terlalu lama menunggu Nanda akhirnya Rio izin pulang terlebih dahulu, baru ke sini lagi untuk membicarakan sesuatu kepada abang-abang Nata.

S
K
I
P
M
A
K
A
N
M
A
L
A
M

"Nata, bangun kamu makan apa engga?" Teriak Kevin yang membuat Abrar menatapnya tajam.

Karena tidak ada jawaban Kevin teriak ke dua kalinya.

"WOI KEBO, BANGUN GA LO, TURUN BURUAN MAKAN MALAM DAH SIAP," teriaknya lebih keras.

"Kevin, bisa ga sih ga usah teriak kaya anak kecil?" Bentak Abrar, dia udah capek dengan adik satunya ini.

Kevin yang di bentak pun menundukkan kepalanya karena takut akan Omelan Abrar.

"Udah brar, sabar, ga usah marah-marah," bujuk Azka.

"Gimana gua bisa tenang ka, dia setiap hari teriak Mulu capek telinga gua dengernya," kesal Abrar.

Nata yang baru turun pun terlihat bingung dengan keadaan di meja makan, karena Kevin yang menunduk, Azka yang menenangkan Abrar dan di sana belum terlihat adanya Nanda berarti dia sedang sibuk di kantor.

Tanpa pikir panjang Nata dan yang lain pun segera melakukan makan malam dengan hening dan hanya terdengar dentingan sendok makan.

S
K
I
P
R
U
A
N
G
K
E
R
J
A
N
A
N
D
A

Kini di sana sudah ada Nanda, Abrar, Azka, dan juga Rio karena, mereka sudah janji untuk membicarakan sesuatu. Jadi hanya mereka berempat, kenapa Kevin tidak ikut? Karena Kevin orangnya ceplas-ceplos jadi takut kalau rahasia mereka terbongkar.

"Mau bicarain apa Yo?" Tanya Nanda yang to the points.

Rio menarik nafas dalam-dalam dan mulai berbicara....

Menurut kalian mereka sedang berbicara apa ya guys?
Kepo?
Ikutin terus ceritanya
See you next time

MY POSESIF FAMILY [END]Where stories live. Discover now