Galaxy 13

244 41 1
                                    

"Sebentar aku dibuat kesal dan sebentar lagi aku dibuat bahagia."

***

Eunha menyangga kepalanya dengan tangan kirinya yang ia letakkan di pinggir tuts piano. Tangannya yang lainnya menekan tuts piano dari nada tinggi hingga rendah berulang- ulang. Gadis itu tersenyum kecil mengingat pertemuannya dengan Yohan di tangga tadi. Gadis berambut hitam itu menghentikan permainan asalnya lalu menutup wajahnya yang perlahan memerah mengingat wajah tampan itu berada begitu dekat dengannya.

Yoongi, yang sedang membaca kertas berisi hasil rapat kemarin malam tentang acara festival musik yang akan diadakan di sekolah, menoleh sekilas ke arah Eunha. Lelaki berkulit pucat itu tertawa kecil melihat tingkah menggemaskan Eunha yang terlihat malu- malu.

"Eunha." panggil Yoongi.

Eunha mendongakkan kepalanya. "Ya sunbae."

"Apa kau sedang bahagia? Wajahmu begitu merah."

Eunha menyetuh wajahnya dengan kedua tangannya, "Ah benarkah?"

Yoongi tertawa melihat ekspresi Eunha yang terkejut. "Apa aku terlihat begitu meyakinkan?"

Gadis manis itu menurunkan kedua tangannya dengan kesal. Sedangkan Yoongi tertawa puas.

"Maafkan aku. Aku hanya bercanda." ucap Yoongi masih dengan sisa tawanya yang belum reda. "Tapi, aku tidak salah bukan jika kau sedang bahagia saat ini?"

Eunha mengulum bibirnya menahan senyumnya.

"Wah? Kau tidak ingin menceritakannya padaku?" tawar Yongi. "Biar ku tebak, apa itu karena hasil ulangan? Ah, sepertinya bukan jika melihat wajahmu yang sempat memerah tadi."

Yoongi meletakkan kertas yang tadi dipegangnya ke atas meja. Lelaki yang mengenakan sweater hitam yang begitu kontras dengan kulit pucatnya itu menyandarkan punggungnya di kursi. Ia menaikkan sebelah alisnya sambil meneliti wajah Eunha.

"Apa karena-"

Belum sempat Yoongi menyelesaikan kalimatnya, pintu ruang musik dibuka dengan begitu kencang dari luar. Keduanya, baik Eunha ataupun Yoongi otomatis mengusap dada mereka saking terkejutnya dan langsung menatap pelaku utama yang membuat mereka baru saja merasakan senam jantung.

"Ya! Tidak bisakah kau membuka pintu itu dengan sedikit perasaan atau ketuklah pintu itu terlebih dahulu." sentak Eunha setelah melihat Kim Jungkook berdiri santai di depan pintu.

Bukannya meminta maaf, dengan santainya Jungkook kembali membuka pintu dan mengetuk daun pintu bagian luar.

"Kau puas?" tanya Jungkook datar.

Eunha menatap kesal ke arah Jungkook lalu berdecih pelan. Gadis itu kembali menatap Yoongi yang tertawa kecil.

"Apa kau sedang ada masalah?" tanya Yoongi pada Jungkook yang berjalan ke arah kulkas kecil yang ada di sudut ruangan.

Jungkook meneguk minuman soda yang baru saja diambilnya dari kulkas. Lelaki itu mengangkat bahunya sedikit, "Hanya masalah kecil."

Satu- satunya gadis yang berada di ruangan itu mendengus pelan mendengar jawaban Jungkook, "Lalu kau melampiaskannya pada kami?"

"Kami?" Jungkook menarik kursi yang berada di hadapan Yoongi dan meletakkan kaleng minumannya di atas meja panjang yang membatasinya dengan seniornya yang kini kembali fokus pada kertas di tangannya.

"Aku dan Yoongi sunbaenim."

"Memang apa yang kulakukan?"

Eunha menggigit bibir bawahnya gemas. Melihat wajah tak berdosa milik Jungkook membuatnya ingin sekali untuk mencakar wajah yang sialnya tampan itu.

GalaxyWhere stories live. Discover now