Galaxy 12

238 40 1
                                    

"Pertemuan di awal cerita"

***

"Kang Eunha." panggil salah seorang sisiwi bername tag Kim Yeri dari depan pintu.

Eunha yang sedang fokus membaa buku pelajaran di hadapannya segera mendongakkan kepalanya sedikit kebingungan mencari sumber suara sebelum balas menatap Yeri.

"Ada apa?" tanya Eunha.

"Ada yang mencarimu."

"Aku?" ulang Eunha sambil menatap Yena. Gadis cantik itu juga langsung menatap Eunha ketika mendengar ada yang mencari teman sebangkunya. "Siapa?"

Yeri menoleh ke luar kelas beberapa saat. Setelahnya ia kembali menatap Eunha. "Dia menyuruhmu untuk mendatanginya saja."

Yena menahan lengan Eunha dan menggelengkan kepalanya sedikit memohon. "Bagaimana jika itu Jaehyun?" curiga Yena. Gadis itu benar-benar lelah jika harus berhadapan lagi dengan Jaehyun. Tapi, biasanya Jaehyun langsung masuk ke dalam kelasnya tanpa malu, namun siapa tau jika lelaki itu sekarang sedang memainkan taktiknya.

Eunha menggaruk belakang kepalanya. "Jika itu Yoon Jaehyun, suruh saja ia pergi."

"Dia bukan Yoon Jaehyun." kata Yeri. Eunha kembali menatap Yeri menanti kalimat lanjutannya. "Dia seorang gadis."

Perlahan Yena melepas cekalannya di lengan Eunha. Eunha menatap bingung ke arah Yena. Yena hanya menggelengkan kepalanya sambil mengangkat bahunya tak tahu. Sesungguhnya gadis itu cukup lega mendengar bahwa yang mencari Eunha bukan Jaehyun. Yeri berjalan meninggalkan posisinya dan kembali ke tempat duduknya ketika melihat Eunha mulai berjalan untuk menggantikan posisinya tadi di depan pintu.

"Siapa?" tanya Eunha tanpa suara.

Yeri mengedikkan bahunya tak tahu. "Aku tidak pernah melihatnya."

Eunha menghentikan langkahnya. Gadis itu memiringkan sedikit kepalanya ke kanan mencoba berpikir. Merasa tak ada jawaban yang dapat didapatkannya, gadis itu memajukan langkahnya ke depan pintu kelas.

Seorang gadis cantik dengan rambut cokelat madu berdiri memunggungi Eunha. Gadis berkulit putih itu memainkan jemarinya dengan gelisah.

"Kau mencariku?" tanya Eunha sambil mencuri pandang agar bisa mengenali wajah itu.

Gadis itu menolehkan kepalanya ke arah Eunha. Ia tersenyum canggung ke arah Eunha. Meski begitu, gadis itu tetap terlihat menawan di mata Eunha. Membuat Eunha terdiam sesaat ketika melihat kembali gadis itu datang menghampirinya.

"Kau?" Eunha menghentikan kalimatnya sejenak. "Lee Minju?" lanjut Eunha setelah sadar dari keterkejutannya.

"Benar ini aku." balas Minju sambil tersenyum lembut.

"Ada apa kau mencariku?" Kini ganti Eunha yang terlihat canggung di hadapan gadis cantik ini.

Minju terdiam. Gadis itu menipiskan bibirnya lalu kembali menatap Eunha. "Bisa aku bicara denganmu?" tanya Minju. "Tapi, tidak disini."

***

"Eunha!" panggil seseorang dari belakang.

Eunha yang baru saja keluar dari kamar mandi menolehkan kepalanya ke belakang. Yena berjalan pelan dengan tangan penuh membawa beberapa paper bag di kedua lengannya ditambah kotak besar dipelukannya berisikan alat- alat lukis dan dua paralon besar berisikan gulungan lukisan. Gadis itu tampak kesulitan berjalan karena beberapa paralon menghalangi pandangannya.

"Biar kubantu." tawar Eunha sambil mengambil kotak itu dari tangan Yena.

"Kau bisa membawanya?" balas Yena.

GalaxyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora