Galaxy 16

120 22 7
                                    

"Semua kedekatan (biasanya) berawal dari hal kecil yang tidak terduga."

***

Eunha keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan kedua tangannya di rok yang ia pakai. Namun, tiba-tiba sebuah tarikan di lengannya membuat keseimbangan Eunha hampir limbung. Untung saja ada sebuah tangan lain yang menyentuh lengan satunya untuk menjaga tubuh Eunha tetap berdiri.

"Ikut aku."

Tanpa diberi kesempatan untuk berbicara, seseorang yang tadi menarik lengan Eunha berjalan menjauh ke arah gedung belakang sekolah. Dan tanpa ragu atau memiliki keinginan untuk bertanya-tanya Eunha berjalan mengikuti di belakang. Sebab ia sudah tahu dan sadar bahwa waktu ini akan segera datang. Namun, ia tidak menyangka lelaki itu akan menyadarinya secepat ini.

"Berhenti mengirim sampah-sampah itu."

Eunha sedikit tersentak mendengar pemilihan kata lelaki itu. Eunha mengalihkan pandangannya dari netra tajam lelaki itu ke arah tangan yang bergerak mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

Sebuah botol berisi cairan berwarna cokelat yang masih utuh. Bahkan penutup botolnya masih tersegel rapi seperti tak minat untuk disentuh. Di badan botol tertempel sebuah kertas catatan berwarna kuning dengan tulisan, "Kim Jungkook, aku menyukaimu."

"Bawa kembali. Dan lupakan saja. Jangan jadi pengganggu." Jungkook meraih tangan Eunha dan meletakkan botol itu di tangan Eunha.

Eunha yang masih berusaha mencerna kata per kata yang Jungkook ucapkan hanya bisa menatap lelaki itu dengan pandangan bingung dan heran.

"Tapi.... "

"Pengganggu." Belum sempat menjelaskan kebenaran yang ada, Jungkook berlalu begitu saja dari hadapannya setelah memberinya tatapan tajam yang mengatakan seolah-olah Eunha baru saja melakukan hal yang paling menjijikkan.

Memang selama ini ia yang meletakkan botol itu di atas meja Jungkook. Namun, bukan ia yang membeli sebotol susu di setiap pagi dan repot-repot menulis pesan di sticky note lalu menempelnya di badan botol berharap sang penerima akan menyadari kehadirannya.

Dan entah bagaimana caranya, rekaman video yang berisi Jungkook dan Eunha serta tulisan pada catatan itu bisa tersebar luas di base sekolah.

Semenjak saat itu, tatapan kebencian yang ditujukan pada Eunha mulai terlihat di seluruh sudut sekolah. Dan sejak saat itu pula, botol yang biasanya berada di atas meja Jungkook tidak pernah terlihat lagi.

***

Jungkook membuka pintu perpustakaan sekolah. Udara panas yang tadi ia rasakan dari luar perlahan berganti menjadi udara sejuk ruangan perpustakaan. Bau kertas yang menyebar di udara memasuki indra penciuman Jungkook.

Dengan tenang lelaki itu berjalan ke tempat yang sempat Eunha tunjukkan beberapa hari yang lalu. Bahkan lelaki itu masih hafal bagaimana cara Eunha mengatakannya.

Setelah beberapa hari terakhir termenung dengan rutin di depan botol yang ia letakkan di meja belajar kamarnya selama beberapa menit, baru hari ini Jungkook memutuskan untuk menemui seseorang dibalik pengiriman botol yang selalu Eunha lakukan.

Lelaki itu berusaha mengingat kembali pesannya dengan Eunha yang bertanya tentang ciri-ciri spesifik gadis itu saat ia melihat ada seorang gadis yang duduk di pinggir jendela di ujung lorong terakhir.

Cantik, rambut panjang berwarna cokelat madu yang hampir menyentuh pinggang, serta name tag bertuliskan Lee Minju.

Jungkook berusaha melihat wajah gadis yang menunduk dalam, larut pada buku yang ia pegang dengan tangan kanannya. Rupanya gadis itu menyadari adanya langkah yang mendekat ke arahnya. Ketika kedua netra terangnya bertatapan dengan netra gelap Jungkook, membuat tubuhnya otomatis berdiri. Seluruh tubuhnya membeku hingga membuat buku yang ia pegang jatuh dan menimbulkan sedikit kebisingan di ruangan sunyi itu.

GalaxyWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu