Galaxy 07

335 60 3
                                    

"Persaingan gila antara aku dan dia."

***

"Kak Eunha!" panggil seseorang dari belakang Eunha.

Eunha menghentikan langkahnya dan memutar badannya. Seorang gadis cantik dengan rambutnya yang ia ikat membentuk ekor kuda berlari pelan ke arahnya.

"Saeron? Ada apa?"

"Sojin-ssaem menyuruhmu untuk datang ke ruangan musik istirahat kedua nanti."

"Sojin-ssaem memanggilku?" ulang Eunha dengan dahi berkerut yang segera dibalas anggukan mantap dari Saeron.

"Ah.... ssaem juga bilang kalau bisa kakak jangan terlambat."

Eunha terdiam. Sekejap kemudian ia menganggukkan kepalanya.

"Terimankasih Saeron."

Saeron tersenyum mengiyakan. "Aku permisi dulu."

Eunha tersenyum manis lalu menganggukkan kepalanya. Setelah Saeron pergi, Eunha kembali melanjutkan langkahnya.

"Untuk apa Sojin-ssaem memanggilku? Mungkinkah aku melakukan kesalahan saat bermain kemarin?" gumam Eunha memiringkan kepalanya ke kanan.

"Kurasa tidak." jawabnya pada dirinya sendiri. "Lalu kenapa?" Dahi Eunha berkerut dalam memikirkan jawabannya.

Eunha menghela nafasnya pasrah, "Ah sudahlah aku tidak tau."

***

"Kim Jungkook."

Jungkook mengerutkan dahinya ketika ia mendengar ada suara yang memanggil namanya. Namun melihat keadaan lorong yang sepi, membuatnya ragu jika memang ada yang memanggilnya. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali melanjutkan langkahnya.

"Kau tidak mendengarku." Seseorang menepuk bahu Jungkook dari belakang dan segera berjalan cepat ke depan Jungkook membuat lelaki itu otomatis menghentikan langkahnya.

"Sunbae?" heran Jungkook. "Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jungkook.

Seseorang yang Jungkook panggil 'sunbae' itu melepas salah satu earphone di telinga Jungkook. "Memanggilmu."

Jungkook menatap seniornya dengan kikuk, ia mengusap kepala belakangnya dengan canggung, "Maaf aku tidak mendengar sunbae."

Lelaki itu mengibaskan tangannya di udara. "Sudahlah lupakan saja. Lagipula sudah berapa kali aku bilang kepadamu jangan sekaku itu padaku. Kau bisa memanggilku 'hyung' seperti yang lain."

"Aah... maaf hyung. Aku lupa."

Lelaki itu menatap jenaka tingkah kikuk Jungkook. Ia tidak menyangka bahwa Jungkook bisa salah tingkah juga.

"Datanglah ke ruang musik istirahat kedua nanti. Aku ingin bicara sesuatu yang penting."

"Kenapa tidak sekarang saja?"

"Karena sesuatu penting itu ada di istirahat kedua." jawab lelaki itu enteng. "Jangan sampai terlambat."

"Apa sepenting itu?"

"Ya sangat penting." Lelaki itu menepuk bahu Jungkook sekali. "Aku pergi."

Jungkook menatap kepergian kakak kelasnya dengan pandangan bingung. Jika itu penting, kenapa tidak dibicarakan sekarang saja?

***

"Yena, jika aku tidak kembali saat pelajaran mulai, bilang saja aku ada di ruang musik menemui Sojin-ssaem." pesan Eunha sambil membereskan barang- barangnya yang berserakan di atas meja.

GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang