PD-29

1.7K 172 67
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

“I dont know if I should hate you or thank you. Hate you for breaking me apart or thank you for helping me appreciate myself more than before.”

Chapter 29 Am I Need You?


***

Sekretaris Cho : Nona, Tuan menolak untuk makan lagi.

Yoona mengesah napas berat. Ia sudah tak bisa menghitung lagi berapa kali Kakaknya itu menolak untuk makan dan terus menyibukkan diri dengan pekerjaan di kantor. Lama-lama Yoona muak juga, ia tak bisa terus mengejar Seungwoo kapan pun saat pria itu menolak untuk makan. Lagi pula, kenapa Seungwoo bersikap semelo ini hanya karna putus dengan kekasihnya? Lagi pula, Seola bukan wanita satu-satunya di galaksi
ini dan masih banyak wanita cantik di luar sana. Jadi, kenapa Seungwoo begitu terobsesi dengan wanita itu?

Akhirnya Yoona memilih acuh. Ia menyimpan lagi ponselnya ke tempat semula lalu kembali ikut berbincang dengan teman-teman sejurusannya dan beberapa seniornya.

Beberapa minggu terakhir, Yoona selalu di samping Seungwoo guna menghibur dan mengatur jam makan meski pun ada atau tidak adanya Yoona, Seungwoo selalu menolak untuk makan tapi setidaknya saat ada Yoona, Seungwoo akan makan meski hanya satu suap. Setidaknya perut pria itu tak benar-benar kosong. Tapi, sekarang Yoona merasa muak.

Mala mitu, Yoona benar-benar melupakan Seungwoo. Beberapa gelas ia habiskan saat itu sampai hampir subuh, Yoona baru pamit untuk pulang.

"Kau akan pulang?"

Yoona menoleh lalu mengangguk. Teringat sesuatu, akhirnya ia mengambil ponselnya. Di sana terdapat beberapa pesan dari orang yang sama yang bahkan isinya hampir sama semua. Yoona mendecah, jengkel. "Hm, kenapa?"

"Kalau gitu, aku antar—"

"Tidak, aku pulang sendiri."

"Ta, tapi —"

Yoona menghentikan langkahnya. "Ah, kau harus bersikap baik dan menjaga pacarmu dengan baik, Jung Jaehyun!" ujarnya. "Aku pergi."

Sebelum sempat menjawab, Yoona sudah lebih dulu melangkah pergi.

Ponselnya berdering nyaring. Yoona bisa menebak siapa yang berani menghubunginya pada waktu subuh. Ya, siapa lagi kalau bukan Sekretaris Cho Seungyoun.

"Ya—"

"Nona, Tuan Seungwoo—"

Yoona mendecak, kesal. "Baiklah-baiklah, aku datang!" Terdengar suara helaan napas di seberang membuat Yoona diam-diam merasa bersalah. "Bagaimana keadaan Seungwoo?" tanya Yoona, akhirnya.

[1] Pak Dosen [COMPLETED] Where stories live. Discover now