PD-11

1.5K 241 83
                                    

-

Miss me?

Kemarin pamit sambil ngasih pengumuman jadwal update Pak Dosen tanpa ada chapter terakhir itu rasanya kurang banget, yekan?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kemarin pamit sambil ngasih pengumuman jadwal update Pak Dosen tanpa ada chapter terakhir itu rasanya kurang banget, yekan?

Jadi, sekarang aku mau kasih chapter penutupannya dan jadwal Pak Dosen akan seperti yang aku tetapkan.

Maaf banget ini lho, ya. Aku baru sempat ngetiknya sekarang jadi baru bisa aku update sekarang.

So, happy reading^^

---

Chapter 11 — Diadili 

Sehun menarik napasnya sedalam mungkin, mengembuskannya panjang. Ia menutup pintu ruangannya, kini menatap wanita muda yang sudah lebih dulu masuk. Kini melangkah menghampiri wanita muda yang kini sudah memosisikan diri duduk di sofa tunggal dekat dengan mejanya.

Yoona mendesis beberapa kali, luka cakaran dari Eunji mulai terasa perih di beberapa titik kulitnya. Sebenarnya berusaha tak gentar dengan suasana yang terasa mencekam, mengisi ruangan ini. Manik matanya melirik kecil, Sehun mendekat dengan kedua tangan yang di masukan dalam saku celana bahannya. Sampai akhirnya pria itu berhenti tepat di hadapannya.

Yoona meneguk ludah. Diam-diam berusaha menguasai diri.

Sehun menatap Yoona dengan tatapan tak terbaca.

Hening cukup lama di ruangan itu.

Sehun menarik napas dalam, mencoba menguasai diri. "Bisa nggak, sekali saja jangan buat masalah?" tanya Sehun, mulai menghakimi.

Yoona diam, tak menjawab.

"Kamu sadar nggak kalau kamu itu trouble maker? Suka membesar-besarkan masalah, selalu melakukan sesuatu tanpa pikir panjang," Sehun mengela napas tajam. "Kamu sehaus perhatian itu, hah?" tambah Sehun yang membuat Yoona tersentak, merasa tertohok.

"Saya lelah, Yoona."

Yoona mengepalkan tangan, merunduk terdiam sambil menggigit bibir kuat dengan mata yang mulai terasa panas.

"Saya ingin satu hal darimu," Sehun menjeda, kerlipan matanya perlahan meredup kala melihat kedua mata Yoona mulai basah. "Berhenti membuat masalah."

Yoona tertohok. Harga dirinya merasa terluka. Kenapa Sehun langsung menghakiminya tanpa ingin tahu bagaimana pertikaian tadi tercipta, bahkan Sehun tak menanyakan kondisi Yoona sekarang. Sebegitu tak pentingnya, kah, Yoona di mata Sehun?

Oke, Yoona mungkin tak masalah dengan itu. Tapi setidaknya Yoona ingin menuntut untuk bersua, Yoona ingin menyuarakan pembelaan bukan langsung dihakimi seperti ini.

"Kekanakan, egois, pendek akal, ganjen! Apalagi—"

"Iya, itu semua adalah aku! Lalu kenapa?" potong Yoona, wanita muda itu menguatkan diri membalas perkataan Sehun. "Kalau Mister lelah, jangan hirauka naku, aku bukan anak kecil—"

[1] Pak Dosen [COMPLETED] Where stories live. Discover now