Part 16 : Oops!!

796 133 13
                                    

Jimin membawa seulgi ke pantai jumunjin. Bukan tanpa alasan,jimin merasa pergi jauh dari keramaian dan menenangkan diri dengan melihat hamparan laut akan membuat seulgi lebih relaks. Jimin membukakan pintu untuk seulgi,mereka menuju salah satu restaurant disana. Dari arah salah satu meja,sana melambaikan tangannya.

"Disini"

Jimin menuntun seulgi secara perlahan,tampaknya seulgipun masih lemah karena stress dan bahkan ia kehilangan nafsu makannya. Mereka duduk di meja bagian balkon restaurant yang langsung menghadap ke laut. Untuk sesaat seulgi dapat tersenyum kecil.

"Apa kau baik-baik saja?" Sana memeriksa tubuh seulgi

"Yaampun" sana memeluk seulgi erat saat ia melihat beberapa sayatan di pergelangan tangannya dan wajah seulgipun sebenarnya sudah menjelaskan bagaimana keadaannya saat ini.

"Si brengsek itu tega membuatmu seperti ini. Lihat saja!! Duduklah,kita makan dulu"

Tak lama pelayan datang dan menyajikan makanan yang sana pesan. Beberapa olahan seafood dan jus semangka disajikan dengan begitu menggugah selera.

"Ini makanan favoritmu bukan? Makanlah,jika kurang kau boleh memesan lagi" sana mendorong beberapa makanan lain yang sudah di pesan

"Terima kasih" seulgi tersenyum tipis
Merekapun makan dengan lahap

Dimasa lalu sana dan seulgi sering pergi ke tempat ini. Menghabiskan musim panas di dekat pantai sambil memakan hidangan laut yang lezat. Jimin menatap seulgi sesekali,hatinya cukup tenang saat melihat seulgi yang menikmati makanan tersebut.

"Kau bisa memesan apapun yang kau mau" jimin mengelus pelan bagian belakang kepala seulgi

"Tidak perlu,ini cukup" seulgi tersenyum dengan mulut yang penuh dengan makanan

"Aku senang kau menikmati makanannya"

"Hmm... aku sudah begitu pusing dengan segalanya. Makan seafood sambil mendengar suara laut membuatku lebih baik"

Sana dan jimin tersenyum puas. Seulgi memang sangat menyukai lautan dan ide untuk membawanya ketempat ini adalah pilihan terbaik. Setidaknya untuk sejenak seulgi kembali ke kepribadiannya yang ceria.

"Seulgi,apa kau mengalami ketidak adilan selama ini?" Sana mulai membuka topik yang sensitif

"Tidak seburuk itu,aku hanya terpukul karena tak ada yang mempercayaiku"

"Apa kau ingat dimana kau menaruh passportmu?"

"Setelah ikut perjalanan bisnis aku menaruh passport di... diamana ya,kalau tidak salah di.." seulgi tampak bersusah payah berpikir

"Ah ya, di kulkas"

"Kulkas?"

"Iya. Saat itu aku kerepotan membawa oleh-oleh kue khas tempat tersebut,karena terburu-buru aku memasukannya ke plastik kue itu. Aku rasa passportku disana"

Jimin dan sana menepuk jidatnya. Satu misteri telah terpecahkan,siapa sangka bukti konkret itu ternyata ada di kulkas. Benar-benar di luar dugaan.

"Baiklah itu cukup aneh. Apa yang mereka lakukan padamu?"

"Mengabaikanku. Tak perduli sekeras apa aku berusaha,mereka akan selalu mengatakan kalau aku bicara omong kosong"

"Sialan.. mereka akan menyesal kalau tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apa harus mati mengambang di lautan dulu baru keluargamu percaya? Gila sungguh gila"

"Hal yang paling membuatku muak adalah tuduhan-tuduhan tidak berdasar yang di lemparkan kepadaku"

"Seulgi,kau tak salah. Mantan suamimu-lah yang kehilangan akal,dia tak tahan melihatmu tak berada di sisinya dan iapun kembli tergoda dengan mantan kekasihnya" seulgi menghentikan kegiatan makannya

"Mantan kekasih?"

"Iya"

"Aku pikir hubungan dia dan mantannya sangatlah buruk. Setelah mengakhiri hubungan dia dan mantannya akan menjadi musuh"

"Dan kau korban selanjutnya"

"Ah benar juga" seulgi mengangguk pelan,dia bahkan tak sadar dengan hal itu.

"Apa kau tahu asisten yoongi adalah satu-satunya mantan yang di perlakukan special?"

"Asisten? Wendy son?"

"Ya,kau tidak tahu?"

"Bagaimana mungkin?" Jimin dan sana yakin jika seulgi tidak tahu soal itu. Sana-pun tak tahan dan ia membongkar semuanya.

"Kenapa... kenapa yoongi tak pernah mengatakan hal semacam itu?"

"Mana mungkin ia membuka aibnya itu? Memberi harapan palsu untuk menikahi gadis itu tapi pada akhirnya kaulah yang dia nikahi"

"Kenapa wendy-pun tampak biasa saja padaku?"

"Dia berpindidikan dan cerdas. Dia tak akan berlaku tak bermoral dengan bersikap kurang ajar padamu"

"Setelah semua ini apa dia ingin kembali pada yoongi?"

"Kurasa tidak. Ia dekat dengan hoseok"

"Hoseok? Yaampun,bagaimana kalau yoongi marah?"

"Dia sudah kena tinjunya hahaha tapi siapa perduli? Toh wendy memihak hoseok. Aku yakin dia menyesal meninggalkanmu"

"Ckck dia bahkan jauh lebih menyedihkan dariku"




🎐🎐🎐🎐



Yoongi terbangun di malam hari. Ia tidur di sore hari karena kelelahan dengan bisnisnya yang sedang sibuk-sibuknya. Perutnya berbunyi beberapa kali,wajar saja sejak pagi ia belum makan apapun. Sangat malas dan malas. Apalagi melihat wendy dan hoseok yang semakin hari semaki  dekat membuatnya kehilangan selera makan.

Tak mungkin memesan makanan,sudah larut malam. Yoongipun berinisiatif untuk memasak apapun yang ada di kulkasnya. Kulkasnya cukup penuh dan ia memeriksa bahan makanan yang ia punya. Saat asik memilih bahan,matanya terfokus pada bungkusan hitam di bagian paling pojok. Itu tertutupi kotak yogurt dan buah-buahan.

"Aku hampir lupa kalau ada kue"

Yoongi mengambil bungkusan itu dan menungkan jus jeruk ke dalam gelas.
Ia membawa bungkusan hitam dan jusnya ke ruang tamu.

Yoongi duduk dengan santai sambil menonton televisi. Ia membuka kotak kue paling atas dan memakannya dengan lahap. Namun karena sangat lapar satu kotak di rasa tak cukup. Iapun membongkar bungkusan itu. Ada 4 kotak.

"Cukup untuk memenuhi perutku"

Saat mengambil kontak ke 4 sesuatu seperti buku yang tipis terjatuh. Yoongi terdiam untuk sesaat dan setelahnya ia mengambil buku itu dan memeriksanya. Tubuhnya membatu di tempat,itu adalah passport seulgi yang yoongi pikir hilang. Tangannya bergetar hebat,apa selama ini ia menuduh seulgi dengan bukti yang bahkan saat ini ada ditangannya?

Yoongi menjadi panik tak karuan. Ia meneguk jus jeruknya sampai habis,dan setelah itu ia berlari ke arah dapur. Tangannya yang masih bergetar meyalakan kompornya dan dengan seluruh kegugupan dan ketakutan ia melempar passport itu ke dalam api yang menyala. Segera passport itu terbakar sampai hangus tak berbentuk.

"Tenang,tenang. Aku tak melihat apapun,aku tak melihat apapun"

Setelah mengontrol nafasnya yoongipun kembali ke kamarnya dan kembali tidur.




Hai semuanyaa~ Aku bingung nih mau ngomong apa,langsung ksh vote n comentnya aja ya biar aku mkin semangat bwt update cpt. Thanks anyway🥰
-XOXO-

Hear The SeaWhere stories live. Discover now