Part 15 : Repressed

837 141 17
                                    

Jimin bersandar di ruang kantornya dengan pikiran yang kalut. Perusahaannya sudah dibuka 2 bulan yang lalu namun sampai saat ini seulgi tak ada kabar,bahkan ia tak datang ke opening ceremony.

Mungkin seulgi sengaja menghindari jimin agar hubungannya berjalan lancar. Namun,bagaimanapun jimin berpikir,itu tetap terasa janggal. Bahkan sana-pun tak dapat menghubungi seulgi.

Tok! Tok!

"Masuk"

"Apa kau sibuk?" Sana muncul di pintu dengan gaya mengintip

"Kau rupanya,masuklah"

"Maaf menganggumu tapi ada hal penting yang harus kau tahu"

"Apa?" Sana duduk di hadapan jimin,wajahnya berubah serius

"Sejujurnya aku menyesal dengan apa yang sudah terjadi dengan kita di masa lalu. Aku menghabiskan waktuku untuk menyesal,sahabatku sudah pergi dan tak ada yang tersisa. Sebenarnya selama ini aku membayar seseorang untuk mencari tahu tentangnya"

"Jangan bilang jika kau datang kepulau itu sengaja mencari seulgi dan bukan tiba-tiba menemukannya?"

"Ya,aku mencarinya. Aku benar-benar hampir gila saat mendengar berita itu. Akupun mengirim orang untuk mengawasi yoongi,dan...."

Sana menceritakan segalanya kepada jimin tentang bagaimana yoongi mengajukan gugatan dan juga kisah masa lalunya dengan asisten pribadinya. Cerita tentang pembaca tarotpun tak luput diceritakan. Wajah jimin berubah memerah,ia marah dan kecewa.

"Yang terburuk adalah orangtua seulgi percaya kalau kau dan seulgi menjalin hubungan kembali. 2 bulan ini orang suruhanku mengatakan jika seulgi tak keluar rumah sama sekali. Aku sangat mengkhawatirkannya"

"Aku akan kesana" jimin memakai coatnya dengan terburu-buru

"Bagaimana jika orangtua seulgi marah padamu?"

"Aku tidak peduli. Apa kau punya bukti jika tuduhan yoongi tidak benar?"

"Tentu saja"

"Baiklah,simpan itu. Aku akan menemui seulgi sekarang"

"Tunggu" sana menahan tangan jimin

"Kenapa?"

"Bawa passportmu"



🎐🎐🎐🎐


Jimin sampai di rumah seulgi setelah berkendara 2 jam lamanya. Entah perlakuan seperti apa yang akan jimin terima,ia tak perduli. Kesalah pahaman ini harus di luruskan secepatnya. Ia menekan bell rumah tersebut dan tak lama pintu terbuka.

"Ahjumma" jimin membungkuk memberi hormat

"Kenapa kau baru datang?" Jimin tertegun,apa arti dari pertanyaan itu?

"Memangnya kenapa?"

"Dasar anak bodoh!!" Ibu seulgi memukul kepala jimin cukup keras,setelahnya ia memukul jimin dari berbagai sisi,perlahan air matanyapun menetes

"Kau membawa lari putriku hingga ia ditinggalkan suaminya dan kau baru datang sekarang?!! Dimana hati nuranimu?!!" Terus mengomel sambil terus memukul,jimin hanya bisa menutup wajahnya dengan kedua tangannya berusaha mencari perlindungan

"Yeobbo,yeobbo hentikan" mendengar keributan,ayah seulgi bergegas keluar dan memisahkan mereka berdua

"Maafkan aku" jimin kembali memberi hormat kepada orangtua seulgi

"Jimin,masuklah nak"

Mereka bertiga masuk ke dalam rumah. Jimin di persilahkan duduk di ruang tamu. Ibu seulgi masih meneteskan air mata,sontak itu membuat jimin merasa bersalah dan kasihan. Bagaimanapun semua ini hanyalah salah paham saja. Berbeda dari ibu seulgi,ayahnya justru terlihat tenang walaupun tampak sedikit kalut.

"Kenapa kau baru datang sekarang?" Tanya ayah seulgi

"Aku tak akan terlalu panjang menjelaskan. Inti dari semuanya adalah kesalah pahaman. Aku meminta maaf jika semua ini mengganggu ketenangan kalian. Aku tidaklah membawa lari seulgi apalagi liburan bersamanya. Kami tanpa tahu naik kapal yang sama dan terdampar di pulau yang sama. Tak ada rekayasa,jika memang memerlikan bukti aku bisa memberikannya"

Hal semacam ini bukanlah sesuatu yang baru mereka dengar. Seulgi menjadi depresi dengan kejadian buruk yang begitu tiba-tiba. Setiap harinya ia akan meracau tentang bagaimana semua itu bisa terjadi,namun kedua orangtuanya mengabaikan seulgi dan mengurungnya di rumah.

"Hampir setiap hari seulgi berkata seperti itu. Omong kosong!! Siapa yang tahu kalian merencanakan skenario ini" mendengar ibu seulgi menyela seperti itu,darah jimin naik dengan cepat ke kepalanya

"Omong kosong? Aku tak mengerti doktrin apa yang yoongi sampaikan sampai kalian menjadi sepicik ini. Berselingkuh dan melarikan diri lalu hilang kontak,bahkan seluruh korban terakhir kali di temukan di laut. Apa ada bukti aku dan seulgi berselingkuh?"

"Jimin,sudahlah nak. Tidak masalah jika kalian melarikan diri,semuapun sudah usai. Mengaku saja" jimin benar-benar kehabisan kesabarannya

"Ini passportku,kalian bisa menyelidiki riwayat penerbanganku. Aku berkata jujur disini. Yang aku sayangkan kenapa kalian memperlakukan seulgi seperti ini? Ia selalu jujur dengan tindakannya,dan kalianpun tahu seulgi membenciku" kedua orangtua seulgi terdiam

"Apa kalian tak mempercayai putri kalian satu-satunya? Apa kalian lebih percaya orang lain dan mengurungnya layaknya binatang perliharaan?" Jimin tak sudi bersopan santun lagi. Ia berjalan ke kamar seulgi di lantai 2

Tok! Tok!

Tak ada jawaban,perlahan jimin membuka kamar seulgi. Disana ia melihat seulgi yang duduk di pojok ranjangnya dengan menenggelamkan kepalanya di antara kakinya. Jimin berjalan pelan,ia duduk di hadapan seulgi.

"Seulgi-ah" dengan lembut jimin mengangkat kepala seulgi

Tatapan mereka bertemu. Jimin bisa melihat jejak air mata yang mengering di pipinya,dan kantung mata hitam yang membuat seulgi tampak mengenaskan. Mata seulgi kembali berkaca-kaca,bibirnya bergetar menahan isak tangis. Jimin memeluk seulgi dengan erat,seulgi membalas pelukan itu. Ia meremas baju jimin dengan keras.

Jimin melepas pelukannya. Ia memeriksa seulgi secara menyeluruh,di tangannya terdapat beberapa sayatan dari benda tajam. Bekasnya masih tampak memerah. Kemarahan dan kekecewaan jimin semakin memuncak.

"Apa-apaan ini? Apa yang kau lakukan?" Seulgi tetap diam. Jimin membawa seulgi kedalam pelukannya.

"Maafkan aku,maafkan aku,maafkan aku" jimin sangat hancur melihat keadaan seulgi menjadi seburuk ini.

Seulgi tak menjawab apapun,ia membalas dengan semakin mengeratkan pelukannya pada jimin. Isak tangisnya mulai terdengar pelan,jimin mengelus kepala seulgi untuk menenangkannya.

"Berdirilah,ikut aku" jimin menggengam tangan seulgi.

Mereka menuruni anak tangga secara perlahan. Di ruang tamu orangtua seulgi masih tampak terdiam disana tanpa merubah posisi sedikitpun.

"Aku benar-benar tak percaya bagaimana mungkin kalian memperlakukan putri semata wayang kalian seperti ini. Di dunia ini ia hanya memiliki orangtuanya dan suaminya,jika semuanya tak ada yang mempercayainya lagi apakah seulgi bisa bertahan? Apakah kalian tahu rasanya tidak dipercayai oleh siapapun lagi?"

"Jimin..." ayah seulgi belum selesai bicara dan jimin langsung menyelanya lagi

"Jika kalian terus menuduh kita melarikan diri bersama,maka aku akan benar-benar melakukannya. Jika kalian tak mampu lagi menghargai seulgi,maka aku yang akan menghargainya layaknya hartaku satu-satunya. Jika kalian tak bisa lagi mempercayai seulgi,maka percayakan saja ia padaku"

Perkataan jimin bagai ratusan pisau tajam yang menancap di hati kedua orangtua seulgi. Wajah mereka semakin memerah. Jimin tak perduli dengan apapun lagi. Ia menarik seulgi dan membawa seulgi bersamanya. Seulgi menggenggam erat tangan jimin dan merekapun pergi dari rumah itu.






Update cpt nih,mumpung byk wktu luang🤭 Sbenernya ff ini mau aku bwa k arah playfull with little bit wild😆 tpi entah knp mlh selalu berakhir mellow. Maafkan kedramatisan aku ya,semoga kalian ttp suka. Ok lgsg votement aja ya gengs💕
-XOXO-

Hear The SeaWhere stories live. Discover now