Ten

3.2K 755 203
                                    

|

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

|




Junkyu sendiri tidak tahu, apa yang membawa dirinya untuk masuk ke dalam perpustakaan tua di pinggiran ibu kota.

Yang jelas, laki-laki itu hampir tidak pernah menginjakkan kaki ke tempat yang dipenuhi oleh buku-buku, seperti tempat ini contohnya.

Ditelusurinya setiap rak lemari yang menjunjung tinggi hingga kelangit-langit. Begitu banyak debu serta hama disana, beberapa diantara mereka bahkan berlalu lalang dengan bebasnya.

Junkyu menghela nafas, kondisi ruangan yang gelap dan pengap membuat dadanya sedikit sesak. Ketara sekali bahwa tempat yang ia kunjungi saat ini sama sekali tidak terawat.

Jujur saja, sejak pertama kali ia menginjakkan kaki ke dalam, vampire muda itu sudah menaruh beribu pertanyaan di kepalanya.

Ia tadi tanpa sengaja menemukan beberapa bercak darah yang mengering di lantai. Belum lagi keberadaan si penjaga perpustakaan yang masih belum menunjukkan batang hidungnya itu malah menambah kecurigaan Junkyu bahwa tempat yang ia pijaki saat ini memang bermasalah.

Terlalu hanyut kedalam pemikiran sendiri, Junkyu sampai tidak menyadari bahwa sedari tadi ada sosok yang memperhatikannya dari belakang, mengikutinya tanpa suara derap langkah sama sekali, meski terkadang sosok itu mendesis tatkala melihat si pemuda yang mengomentari setiap tampilan artistektur pada almari yang menurutnya sangat aneh.

Langkah kaki Junkyu terus berlanjut, membawanya berjalan ke tempat tanpa tujuan yang pasti.

Sampai ketika pemuda bermata merah terang itu bertemu dengan dinding lagi, yang artinya ia sudah berada di penghujung perpustakaan, dimana tempat yang paling gelap serta jarang terjangkau oleh tangan-tangan terletak.

Junkyu terpaku menghadap dinding, bingung dengan apa yang sedang ia lakukan. "Gue ngapain ya?"

Bahkan ketika cicitan itu terlontar, ia masih tidak beranjak dari sana.

Hanya berdiri, menatap dinding, kemudian tertawa sendiri.

Bego memang, tapi inilah Kim Junkyu.




Citt—




Perhatian Junkyu teralih pada seekor tikus yang memililki mata buta dan telinga cacat lengkap dengan kaki depan yang buntung. Melihat pemandangan itu sontak ia mendesis.

"Hidup jadi tikus pun kayaknya berat ya?"

Junkyu berjongkok, mengelus kepala tikus yang malah terdiam, seolah menikmati perlakuan manis dari si vampire bangsawan.

Setelah beberapa saat, tikus itu tiba-tiba berlari terpincing-pincing, memasuki lubang kecil yang ada di dinding.

Lagi-lagi hal itu membuat Junkyu terpana. Otaknya baru saja mencerna sesuatu.

✔ [1] FATE | TREASURE : Haruto, Jeongwoo, Junkyu (On revision)Where stories live. Discover now