Five

3.7K 859 128
                                    

|

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

|



Haruto meregangkan badannya. Bel pertanda istirahat sudah berbunyi, guru pun sudah pamit undur diri, tapi sosok di sampingnya masih menelungkupkan tubuhnya pada meja.

Penasaran, Haruto mencolek pelan punggung si teman sebangku. Siapa tau kan dia meninggal. Kan horor aja gitu kesannya kalau duduk sebangku sama mayat.

"Coy bangun coy!!" Seru Haruto, tangannya kini sudah menepuk-nepuk badan teman sebangkunya gemas. "Ihh mati beneran yah lo??"

Merasa tidak ada reaksi sama sekali. Haruto pun kini menarik kursi Junghwan sedikit kebelakang. "Dia kok gak bangun-bangun?"

"Siapa?" Tanya Junghwan bingung.

"Temen sebangku gue." Haruto menunjuk sosok disampingnya yang masih menelungkupkan badan. Ia sama sekali tak habis pikir, orang itu bahkan sama sekali tidak bergerak sejak mereka pertama kali bertemu.

Bahu Junghwan terangkat acuh. "Biarin aja sih. Gak penting juga lo ngurus dia."

"Heh! Gak boleh gitu!"

Tanpa disadari nada suara Haruto sedikit meninggi. Kok Junghwan kayak gak peduli gitu sih- ralat, bukan cuma Junghwan tapi juga seluruh penghuni kelas. Mereka tampak tak acuh sama sekali.

"Yaudah, sono bangunin." Ketus Junghwan. Lagi-lagi Haruto di buat terbengong-bengong.

Mohon maaf, otak Haruto masih dilockdown jadi gak bisa mikir banyak-banyak.

Si cowok Watanabe itu masih berusaha buat bangunin teman sebangkunya. Dimulai dari nampar punggung, dicubit, sampai telinganya diteriakin, tapi hasilnya tetap nihil. Dia sama sekali gak direspon. Lama-lama Haruto jengah, tanpa perduli sama yang namanya manners lagi, dia langsung balikin badan orang itu.

Dan saat itu juga Haruto memekik dengan tertahan.

Ternyata teman sebangkunya memang sudah meninggal, dengan kedua bola mata putih yang terbelalak lebar. Tidak lupa, mulutnya mengeluarkan busa yang lumayan banyak.

"Woy!! Ini dia meninggal!!" Teriak Haruto, sotak suara beratnya menarik atensi seisi kelas. Mereka semua tak kalah kaget, namun lucunya tidak ada inisiatif untuk membantu sama sekali. Jangankan membantu, mendekat saja mereka tidak.

"Hwan!!" Tegur Haruto pada teman pertamanya itu, Junghwan pun mengangkat kedua belah tangannya di depan dada.

"Urus aja dia sendiri, gue gak peduli sumpah"

Haruto menggelengkan kepalanya tidak percaya. "Anjing!! Dia temen lo, gak punya hati banget sumpah!!" Tandasnya. Ia kemudian mengambil ponsel, menghubungi pihak rumah sakit serta polisi.

Setelah beberapa menit ambulan serta polisi datang. Kelas dikosongkan, meski begitu banyak murid yang menggerumbungi pintu kelas dengan wajah penasaran.

✔ [1] FATE | TREASURE : Haruto, Jeongwoo, Junkyu (On revision)Where stories live. Discover now