[38] Jealousy

3.2K 344 17
                                    

Hai, hai.. ketemu lagi di chapter 36 ini.
Adakah yang masih membaca cerita abal-abalku ini? 😂
Terima kasih banyak-banyak yang masih menunggu sampai sini dan setia membacanya. Semoga tidak mengecewakan yaa

Langsung cuss!

Langsung cuss!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

.

.

Lacey terkejut saat tiba-tiba seekor serigala besar menerjangnya. Mereka berguling hingga hampir menabrak sebuah batu besar jika saja serigala yang bertubuh dua kali lipat darinya itu tak melindunginya.

'Hello, mate.' Sebuah suara berat terdengar di pikirannya. Lacey mengarahkan pandangannya pada serigala jantan yang masih berada di atasnya itu.

'Hello, Alpha,' balas Lacey, kemudian menjulurkan lidahnya mengenai moncong besar milik Remus. Mencium serigala Alpha itu.

Lacey bangkit dari posisinya dan mendorong tubuh Remus hingga dia bisa berdiri dengan keempat kakinya. Setelah itu menggerakkan tubuhnya untuk membersihkan bulu putihnya dari dedaunan yang menempel. Dia mulai berjalan menyusuri hutan dengan Remus yang mengikutinya dari belakang.

'Ah, sudah lama sekali aku tidak melihat suasana diluar seperti ini,' gumam Lacey seraya terus melangkahkan keempat kakinya.

Hari ini mereka memutuskan untuk berjalan-jalan menyusuri hutan dengan wujud serigala mereka. Sebenarnya ini adalah permintaan Elle dan Lacey yang tiba-tiba. Tentu saja ia dan Remus menyetujuinya meskipun awalnya mereka sempat ragu. Ingatannya tentang kejadian di hutan beberapa tahun silam membuatnya sedikit khawatir. Oleh karena itu, Remus akan selalu berada pada jarak sedekat mungkin dengan serigala putihnya itu.

Keduanya terus berjalan-jalan dengan ditemani suasana hutan yang khas di pagi hari. Hingga tiba-tiba telinga mereka menangkap pergerakan di balik semak-semak. Remus menggeram dan memasang tubuhnya di depan pasangannya. Lacey mencoba melihat apa yang ada di depannya, namun tubuh besar Remus terus menghalanginya. Serigala putih itu lalu masuk ke bawah tubuh Remus, mencoba mengintip. Entah kenapa dia sangat penasaran, dan instingnya mengatakan bahwa apapun yang berada di balik semak itu bukanlah sesuatu yang berbahaya.

Remus masih terus menggeram, dan setiap kali semak-semak itu bergerak dia akan menyalak keras.

Keduanya tersentak saat sesuatu melompat keluar dari sana. Sebuah― seekor―hewan berbulu dengan tubuh buntal dan telinga pendeknya.

Remus menegakkan tubuhnya. Kini memasang posisi tubuh yang tenang. Ternyata hanya seekor anak kelinci. Remus melihat itu sebagai segumpal daging segar yang empuk. Dan baru saja dia akan maju meraih anak kelinci itu, suara kaingan lirih tertangkap telinganya.

BLE MOU ✓Where stories live. Discover now